Connect with us

Daerah

Rifki Badai: Suara Pemula Suara Potensial

Published

on

suarajurnal.co,PRABUMULIH– Pemilihan Umum (Pemilu) tak akan berhenti dan pada titik periodenya akan tetap berlangsung, menghadapi Pemilu dinilai penting untuk memberikan edukasi politik sejak dini kepada generasi muda.

Teladan bagaimana politik cerdas berpikir logika untuk generasi muda anak bangsa, agar para calon pemilih pemula kala diajang Pemilu itu bisa mengikuti hal baik dari sebuah sistem demokrasi.

Pendidikan politik diberikan secara rasional agar mereka (Red.pemilih pemula) paham atas dampak buruk dan terhindar dari politik kotor sebagai pemangku untuk saling menjatuhkan satu sama lainnya.

Dewasa serta melihat lebih dalam, hingga terlahirnya pemilih pemula yang mampu memahami pentingnya partisipasi politik, juga diharapkan genasi muda tersebut dapat membentengi diri dari kepentingan kelompok tertentu apalagi sampai tejadinya atau politik uang.

Penguatan diperlukan agar nantinya ketika seseorang memiliki hak suara pada pemilu maka dapat menjadi pemilih pemula yang cerdas.

Berkenaan hal tersebut dalam bincang media online ini pada Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Prabumulih Rifki Baday SH. M. Kn dikediamannya, Selasa (28/2/2023).

Politisi muda itu mengatakan pemilih pemula sebagai peserta pemilu di 2024 menurut perhitungan penyelenggara pemilu adalah pemilih paling potensial dan persentase pemilih terbanyak di rangkaian Pileg dan Pilkada serentak di 2024.

“Jelas suara milenial dan kelompok gen Z merupakan lumbung suara bagi partai politik,” terangnya.

Wantinya, yang menjadi permasalahan ketika suara-suara hak pilih mereka tergerus oleh politik uang dan cara cara politik yang kotor.

“Permasalahan ini bukan tidak berdasar, karena politik uang merupakan “cara maen” yang bukan rahasia umum menjadi alat termudah merebut kemenangan bahkan mewujudkan politik kekuasaan,” tutur Rifqi sapaannya.

Lebih dalam, hal ini akan merugikan bangsa ini secara kehidupan berbangsa dan bernegara karna pesta demokrasi menetukan arahan kebijakan dan pembangunan 5 tahun kedepan.

“Karena apa? kata Ketua DPC PKB Kota Nanas ini, kembali ke persoalan klasik jika politik uang berkuasa maka dikhawatirkan para kontestan yg duduk di legeslatif bahkan eksekutif akhirnya akan mementingkan dan mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompok,” sebut dia.

Lawan politik uang, seluruh elemen masyarakat, penyelanggara dan terutama para politikus peserta pileg pilkada 2024 wajib patuh dan akan aturan dan sanksi juga aturan harus kita kedepankan dalam melawan politik uang yang selama ini merajalela pada pesta2 demokrasi sebelumnya.

“Pemilih pemula harus kita berikan pemahaman yang membuka wawasan mereka sehingga mereka mampu menjadi garda terdepan melawan gerakan politik uang yang menghancurkan demokrasi bangsa ini,” tandasnya.(Red)

Editor: Doko