Connect with us

Daerah

Dipukul Saat Melakukan Tugas Jurnalistik, Wartawan Laporkan Oknum Pedagang Kantin Kantor Kecamatan Kelekar ke Polisi 

Published

on

suarajurnal.co, MUARA ENIM – Edo Wilantara, wartawan Infomediakota.com, akhirnya melaporkan oknum pedagang kantin ke kantor polisi buntut insiden pemukulan terhadap dirinya. Peristiwa terjadi saat ia tengah melakukan tugas Jurnalistik di kantor Camat Kelekar kabupaten Muara Enim, pada Senin, 20 November 2023 lalu.

Didampingi Kuasa Hukum, Richard Fernando SH, Pimpinan Redaksi infomediakota.com dan rekan media lainnya, Edo mendatangi kantor Polsek Gelumbang untuk melaporkan pelaku Tar (inisial, red) oknum pedagang kantin, atas tindak kekerasan pemukulan yang dialaminya, pada Sabtu sore (25/11/2023).

Laporan tersebut tertuang dalam nomor: LP / B / 86 / XI / 2023 / SPKT / POLSEK GELUMBANG / POLRES MUARA ENM / POLDA SUMATERA SELATAN, hari Sabtu tanggal 25 November 2023 sekira pukul 17:48 WIB.

Ricard Fernando SH kepada awak media menyampaikan, bahwa laporan tersebut merupakan upaya hukum tindak pidana penganiayaan atas pemukulan yang dilakukan oknum diduga pedagang kantin di halaman kantor Camat Kelekar terhadap kliennya.

“Sore ini kami datang ke Polsek Gelumbang mendampingi klien kami Edo Wilantara untuk melaporkan tindak pidana penganiayaan atau pemukulan yang dilakukan oleh terduga pelaku oknum pedagang kantin di kantor kecamatan Kelekar Muara Enim, kita ucapkan terimakasih sekaligus apresiasi atas pelayanan pihak polsek tadi malam, usai klien kita di BAP terkait kronologis kejadian oleh penyidik langsung, gerak capat untuk kroscek memastikan TKP di kantor camat,” ujarnya.

Lebih lanjut Ricard mengatakan, dirinya selaku Kuasa Hukum dari korban akan terus melakukan upaya hukum. “Demi kepentingan hukum klien kami, setelah ini kita akan melakukan pelaporan ke Polda Sumsel tentang dugaan terkait menghalang halangi wartawan dalam melaksanakan tugas Pers yang tercantum di UU PERS NO. 40 TAHUN 1999 PASAL 18 AYAT 1, jadi saya selaku kuasa hukum media Info media kota dan sultan muda akan mengambil langkah hukum selanjutnya,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Aris Handoko, Pimpinan Redaksi infomediakota.com. Dirinya sangat menyesalkan sekaligus mengecam tindak kekerasan kepada wartawan. Nenurutnya, tugas Jurnalis sejatinya harus diberikan ruang saat sedang bertugas bukan malah sebaliknya dihalang-halangi apalagi sampai terjadi pemukulan.

“Dalam menjalankan tugas jurnalistik sejatinya wartawan diberikan ruang dan dibantu saat proses mengumpulkan informasi di lapangan, sebagai kontrol sosial di setiap institusi dan kegiatan di wilayah pemerintah maupun pedesaan. Kita sangat mengecam kejadian ini, jangan kan menghalangi kegiatan wartawan saja bisa diancam dengan UU Pers nomor 40 tahun 1999 apalagi sampai ada tindakan kekerasan, ini harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Sebelumnya, dikatakan Edo, pada Senin pagi (20/11/2023), dirinya seperti biasa melaksanakan tugas jurnalistik sebagai sosial kontrol. Ia bersama Andri rekannya, saat itu tengah melakukan investigasi atas dugaan proyek tanpa dipasang plank nama kegiatan. Dari informasi yang dihimpun diketahui bahwa proyek tersebut merupakan pembangunan gedung kantor BKKBN yang berlokasi di halaman kantor Camat Kelekar.

“Tadi kami (Edo dan Andri) sedang melaksanakan liputan di kantor Camat Kelekar, dikarenakan ada informasi proyek yang tidak dipasang plank nama Kegiatan, menurut informasi bangunan tersebut merupakan gedung kantor BKKBN, dan sudah bertemu dengan pengawas proyek untuk konfirmasi kegiatan pembangunan tersebut,” terang Edo.

Lanjut edo, usai melakukan liputan pada proyek gedung BKKBN, dirinya mencoba bersilaturahmi sekaligus konfirmasi dengan Camat Kelekar Fikri Hidayat. Saat itu, menurutnya, tak ada tindakan salah seperti biasa terlebih dahulu menanyakan pada staf meja penerima tamu kecamatan untuk menghadap Camat di ruang kerjanya, namun diketahui ternyata Camat sedang ada kegiatan di Pemkab Muara Enim.

“Berhubung sedang berada di kantor camat, kami ingin silaturahmi dengan Camat Kelekar Fikri Hidayat SIP M.Si, namun beliau sedang dinas luar ada kegiatan HUT Muara Enim. Dikarenakan camat sedang tidak ada, kami inisiatif untuk pulang,” ungkapnya.

Sambungnya lagi, saat keluar dari kantor Camat (tempat penerima tamu, red), dirinya mulai mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari orang tidak ia kenal. Edo dipanggil oleh oknum pedagang kantin, dan tanpa alasan jelas langsung memukul ke arah muka, tetapi beruntung pukulan yang cukup keras tersebut dapat dia tepis dan mengenai tangannya.

“Saat hendak keluar dan meninggalkan kantor Camat, di parkiran oknum pedagang memanggil saya dan Andri, pada waktu mendekat oknum pedagang kantin mengatakan kamu tidak menghargai saya di sini, memangnya kenapa pak, saat saya ingin menjelaskan oknum ini langsung melayangkan pukulan ke arah muka namun secara spontan pukulan itu dapat saya tepis dan mengenai tangan kiri saya. Atas kejadian ini perbuatan oknum tersebut sangat tidak menyenangkan dan akan kita lanjutkan ke jalur hukum.” kata Edo, sembari menirukan ucapan oknum pelaku. (*)

Editor: Donni

Daerah

Mendagri Umumkan Kinerja Kepala Daerah, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Terbaik II se-Indonesia 

Published

on

JAKARTA, suarajurnal.co – Enam bulan memimpin provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi SH M.S.E mendapat evaluasi terbaik kedua se-Indonesia. Pengumuman 10 nama-nama Pj Gubernur tersebut dilakukan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, saat memberikan Pengarahan pada semua Pj KDH secara virtual, pada Rabu (4/12/2024).

“Setelah kita evaluasi, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menjadi salah satu penjabat gubernur kepala daerah terbaik,” ujar Mendagri Muhammad Tito Karnavian.

Dari data yang ditampilkan, terdapat lima kepala daerah yang termasuk dalam kategori atau predikat baik. Di antaranya terbaik I Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh dengan nilai 85 (baik), terbaik II Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi dengan nilai 84 (baik), terbaik III Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni  dengan 83 (baik), di urutan ke IV ada Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dengan nilai 81,60 (baik), dan terbaik V Pj Gubernur Papua Selatan Rudy Sufahriadi dengan nilai 80,68 (baik).

Lima kepala daerah tersebut dengan nilai 80 ke atas masuk dalam kategori atau predikat baik. Sedangkan urutan ke enam sampai urutan 23 masuk kategori cukup dengan range nilai 79-74.

Sebelumnya, saat evaluasi kinerja Penjabat Gubernur Sumsel, di Gedung Inspektorat (Irjen) Kementerian Dalam Negeri, pada Rabu (25/09/2024), Elen mengungkapkan, bahwa evaluator memberikan catatan positif atas kinerjanya menjadi Pj Gubernur Sumsel sejak akhir Juni 2024.

Bahkan menurut Elen, paparan 10 indikatornya juga mendapatkan kesan positif dari evaluator atau penilai.

“Alhamdulillah, para evaluator memberikan catatan positif dan apresiasi, tinggal kita sampaikan beberapa data yang masih diperlukan mereka tetapi beberapa teknikal sudah kita lakukan dan mereka apresiasi kemajuan yang ada di Sumsel,” ujarnya.

Selain lima Kepala Daerah yang mendapatkan predikat baik, dalam pengarahan tersebut juga disebutkan lima Pj Gubernur dengan predikat CUKUP di antaranya, yaitu diurutan ke VI Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dengan nilai 79,69 (cukup), urutan VII Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dengan nilai 79,09 (cukup), urutan VIII Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dengan nilai 78,25 (cukup). Sementara urutan IX Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat Hassanuddin dengan nilai 78,25 (cukup), dan posisi ke X Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin dengan nilai 77,81 dengan kategori cukup. (***)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

DESA IMPIAN, Upaya Bukit Asam Wujudkan Mimpi Masyarakat Mandiri dan Lingkungan Lestari

Published

on

MUARA ENIM, suarajurnal.co – Penampakan buah melon berwarna kuning emas bergelantungan di sebuah kebun hidroponik di desa Tanjung Karangan, kabupaten Muara Enim. Bukan melon biasa, melon-melon ini adalah melon golden premium yang dapat dijual dengan harga di atas rata-rata.

Melon golden premium hanya salah satu tanaman yang dibudidayakan di sana, hamparan bibit menghijau di lahan seluas 1,5 hektare (ha), dan merupakan Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Pembibitan yang dibina PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Dahulu lahan tidur yang tidak bermanfaat, kini tanah itu jadi tempat usaha pembibitan yang menghidupi penduduk sekitar. Salah satunya Suwarno, warga desa setempat. Suwarno dulunya bekerja sebagai kuli pada pertambangan tanpa izin (PETI) yang ada di sekitar desa Tanjung Karangan. Tapi bekerja di PETI penuh risiko. Selain melanggar hukum, bekerja di PETI juga tidak sehat.

Suwarno merasa lega, kini dia tak lagi menghadapi bahaya longsor serta ancaman hukuman, badan pun lebih sehat. Keluarganya di rumah juga jadi lebih tenang.

“Sebelum bekerja di sini, kami bekerja di PETI. Gali, angkut pakai karung, naikkan ke truk. Dengan bekerja di sini, tenaga enggak terkuras, badan sehat, keluarga senang,” kata Suwarno.

SIBA Pembibitan diinisiasi oleh Zailani, local hero desa Tanjung Karangan, dengan dukungan PTBA. SIBA Pembibitan mendorong budidaya tanaman berbasis otomasi ramah lingkungan untuk mendukung program penghijauan dan reklamasi. Selain itu juga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sayur dan buah masyarakat sekitar.

Berkat adanya SIBA Pembibitan ini, masyarakat setempat memiliki alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan. Para pekerja SIBA Pembibitan berasal dari keluarga prasejahtera dan mantan pekerja PETI.

Budidaya Burung Puyuh

PTBA juga mendorong transformasi di desa Seleman yang berjarak sekitar 15 kilometer (km) dari Tanjung Karangan.

Tonidi, warga desa Seleman, menuturkan bahwa banyak penduduk sekitar yang bekerja di PETI. Dirinya pun pernah bekerja sebagai tukang las di PETI. Ia mengaku tidak tenang bekerja di PETI. Ada rasa was-was terkena razia. Belum lagi risiko kecelakaan kerja.

“Awalnya kami bekerja di PETI. Tapi kami kemudian menyadari bahwa kami harus keluar dan mencari mata pencaharian lain,” kata Tonidi.

Bersama kawan-kawannya, Tonidi mendirikan Kelompok Bangsal Pematang yang beranggotakan 15 orang. Dengan dukungan PTBA, mereka memulai usaha budidaya burung puyuh pada April 2024.

“Kami mendapat bantuan 200 ekor indukan burung puyuh yang siap bertelur, kendang, pakan, pelatihan, dan sebagainya dari Bukit Asam,” ujarnya.

Dalam sehari, Kelompok Bangsal Pematang bisa memperoleh 8-9 butir telur burung puyuh. Omzet dari usaha ini mencapai kurang lebih Rp10 juta per bulan.

Tak hanya telurnya, kotoran burung puyuh juga bernilai ekonomi. Kelompok Bangsal Pematang memasok kotoran burung tersebut ke SIBA Pembibitan untuk diolah menjadi pupuk organik. “Kita kerja sama dengan kelompok (SIBA) Pembibitan untuk suplai kotoran burung. Kotoran burung tersebut dimanfaatkan untuk pupuk,” tutur Tonidi.

Budidaya Ikan Gabus

Sementara di desa Tanjung Agung, PTBA mendukung pengembangan usaha budidaya ikan gabus sebagai alternatif sumber penghasilan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar area PETI.

Kelompok Ikan Gabus Putra Susukan, mitra binaan PTBA, sukses melakukan panen perdana pada Jumat (19/7/2024) lalu. Sekitar 150 kilogram (kg) ikan gabus sukses dipanen.

“Kami berharap budidaya ikan gabus ini bisa semakin berkembang. Kami juga ingin mengajak anggota kami untuk terus belajar bersama-sama budidaya ikan gabus ini mengingat potensi ekonominya yang sangat tinggi,” kata Putra Zaman, Ketua Kelompok Ikan Gabus Putra Susukan.

Untuk pakan ikan, Kelompok Ikan Gabus Putra Susukan mendapat pasokan magot dari Kelompok Usaha Magot Tanjung Agung (KUMATA) yang juga dibina PTBA.

DESA IMPIAN

SIBA Pembibitan, Kelompok Bangsal Pematang, maupun Kelompok Ikan Gabus Putra Susukan semuanya merupakan mitra binaan PTBA. Ketiganya bagian dari Program Dorong Ekonomi Sektor Agrikultur Dengan Inovasi Menuju Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (DESA IMPIAN).

Dedy Saptaria Rosa, VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjelaskan, bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan alternatif pekerjaan yang berkelanjutan bagi kelompok rentan di sekitar wilayah operasi perusahaan, serta mendukung Program Ketahanan Pangan dan Penanganan Stunting yang dijalankan oleh pemerintah.

“Dengan Energi Tanpa Henti, Bukit Asam berupaya mendorong transformasi desa melalui inisiatif yang inovatif dan berkelanjutan. Kami mengajak para pembawa perubahan, yakni para local hero, untuk bersama membangun peradaban untuk masa depan yang lebih baik,” kata Dedy.

Melalui inovasi sosial DESA IMPIAN, PTBA berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara bijak dan berkelanjutan.

DESA IMPIAN telah dijalankan di 6 desa/kelurahan yang merupakan wilayah ring 1 perusahaan, yaitu desa Tanjung Agung, Tanjung Karangan, Seleman, Tanjung Lalang, Keban Agung, dan kelurahan Pasar Tanjung Enim. Total penerima manfaatnya mencapai 80 orang yang berasal dari mantan pekerja PETI, masyarakat berpenghasilan rendah, dan ibu rumah tangga dari keluarga prasejahtera. *

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

Dinkes Prabumulih Lakukan Studi Tiru ke Kanwil Kemenkumham Sumsel, Bangun ZI dan Peningkatan Pelayanan Publik

Published

on

PALEMBANG, suarajurnal.co – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sumatera Selatan menerima kunjungan dari Dinas Kesehatan kota Prabumulih, dalam rangka studi tiru terkait pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta peningkatan pelayanan publik. pada Selasa (3/12).

Kedatangan tim dari Dinas Kesehatan kota Prabumulih ini disambut langsung oleh Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sumsel, Sigit Setiawan, bersama Tim Reformasi Birokrasi Kanwil Kemenkumham Sumsel.

Kasubbag Hukum, Kepegawaian, Umum dan Humas, Lisa Fitri menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan yang hangat dan berharap kunjungan ini bisa memberikan wawasan serta pengetahuan tentang pembangunan ZI yang dapat diterapkan di instansi mereka, guna meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Sigit Setiawan dalam kesempatan tersebut menjelaskan, bahwa pembangunan ZI merupakan langkah awal dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang bertujuan untuk mewujudkan good governance melalui birokrasi yang bersih dan akuntabel.

Menurutnya, untuk mencapai tujuan itu, diperlukan kerja keras serta komitmen dari seluruh pegawai dalam menjalankan proses reformasi demi meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik.

Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan dari Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat, Reformasi Birokrasi, dan Teknologi Informasi, Hamsir. Ia mengungkapkan, bahwa dalam pembangunan ZI, sangat penting untuk memperhatikan kelengkapan data dukung serta proses penilaian lapangan. Selain itu, strategi pembangunan dan inovasi pelayanan juga menjadi kunci keberhasilan, termasuk dalam menciptakan perubahan nyata (before and after) yang berujung pada predikat WBK.

Peserta kunjungan studi tiru ini terdiri dari lima orang perwakilan Dinas Kesehatan kota Prabumulih, tiga orang dari UPTD Puskesmas kota Prabumulih, satu orang dari UPTD Balai Kesehatan Paru Prabumulih, dan satu orang dari UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah. Setelah sesi penjelasan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa unit kerja dan fasilitas pelayanan yang ada di Kanwil Kemenkumham Sumsel.

Dengan adanya studi tiru ini, diharapkan Dinas Kesehatan kota Prabumulih dapat mengadopsi berbagai inisiatif dan strategi yang telah diterapkan di Kanwil Kemenkumham Sumsel dalam upaya pembangunan Zona Integritas, serta menerapkannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di sektor kesehatan. (**)

Editor: Donni

Continue Reading

Populer Sepekan