Connect with us

Daerah

Surat Menggunakan Kop FORKI Prabumulih, Legitimasinya Tidak Benar atau Dicaplok Tanpa Sepengetahuan Pengurus FORKI Prabumulih

Published

on

suarajurnal.co, PRABUMULIH, – Inkado Sumsel dipimpin Roy Riady SH MH telah berkomitmen tidak mengirimkan atletnya mengikuti Kejurda FORKI Sumsel.

Belakang, Mang Oy, sapaan akrabnya mendapatkan informasi, ada atletnya dipakai salah satu perguruan di Prabumulih mengatasnamakan FORKI Prabumulih mengikuti Kejurda FORKI Sumsel tersebut.

Hal itu jelas membuat ketersinggungan pria kini menjabat Kejari Prabumulih ini. “Pertama ingin disampaikan, atlit mengikuti atau menjadi peserta Kejurda FORKI Sumsel mengatasnamakan FORKI Prabumulih. Khususnya, salah satu perguruan di Prabumulih tidak pernah mendapatkan rekomendasi atau izin FORKI Prabumulih,” ujar Roy, sambil menyesalkan, panitia Kejurda FORKI Sumsel tidak memverifikasi atlit tersebut mengantongi rekomendasi atau tidak, Sabtu (30/12/2023).

Ia menambahkan, pihak panitia juga harusnya tahu kalau atlit ikut tersebut adalah atletnya INKADO Sumsel. Dan sudah jelas INKADO Sumsel tidak mengirimkan atlit, sesuai komitmen telah diputuskan.

“Kita sebagai karateka harus menempuh nilai-nilai telah tertanam, sehingga tidak menganggu sportifitas. Kalau sudah tidak legal alias tidak mengantongi rekomendasi, harusnya tidak diikutsertakan Kejurda,” tugasnya.

Kata dia, ternyata atlit digunakan salah satu perguruan tersebut adalah atlit INKADO. Jujur, ia kecewa dan tersinggung cara-cara digunakan tidak sesuai sikap karateka selalu menjunjung sportifitas.

“Atlit INKADO tersebut, akan dikenakan pemeriksaan INKADO dan kita siapkan sanksi disiplin. Sebagai tindakan tegas agar hal itu tidak terulang lagi,” jelas suami Nofita Dwi Wahyuni SH MH ini.

Terpisah, Ketua FORKI Prabumulih, H Mat Amin SAg menceritakan kronologis kepada awak media. Ia menjelaskan, ada Kejurda FORKI Sumsel tersebut dan FORKI Prabumulih hanya mengimbau, siapa perguruan mau ikut silakan daftar dan minta rekomendasi dari FORKI Prabumulih.

“Dalam pelaksanaannya, perguruan ini tidak menyertakan atau melampirkan bahkan tidak meminta surat rekomendasi buat ikut Kejurda FORKI Sumsel. Jadi kata lain, insiatif sendiri mengikuti Kejurda FORKI Sumsel mengatasnamakan FORKI Prabumulih,” jelas Mat Amin, sapaan akrabnya sambil menyampaikan permintaan maaf kepada Ketua INKADO Sumsel atas kegaduhan ini.

Kata ayah satu anak ini, salah satu perguruan ada memang minta dilepas, tetapi tidak mengantongi izin dari FORKI Prabumulih. Dan tidak berpikir sejauh itu.

“Setelah kita lakukan pengecekan dan ditanyakan kenapa bisa lolos dan ikut, memang panitia tidak mewajibkan adanya rekomendasi dari FORKI Prabumulih guna mengikuti Kejurda tersebut. Harusnya panitia memang mewajibkan rekomendasi dalam setiap Kejurda, guna memastikan legalitas atlit tersebut,” beber Politisi PKS ini sambil menyesalkan prihal tersebut.

Anggota DPRD Prabumulih ini mengatakan, soal adanya atlit INKADO digunakan dalam Kejurda FORKI Sumsel tersebut diluar sepengetahuannya. “Hal itu, akan kita ambil langkah-langkah soal adanya perguruan menggunakan atlit INKADO tersebut.

Kita menyesalkan hal itu, apalagi Ketua INKADO Sumsel telah berkomitmen tidak mengirimkan atlit. Belakang, ternyata ada tetap mengirimkan tanpa sepengetahuan dan izinnya,” pungkasnya sambil menegaskan lagi, meminta maaf atas permasalahan ini. (Rils)

Editor: Doko

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Daerah

Malang Tak Dapat Ditolak, Hendak Temui Customer, Sales Mobil Isuzu Dijambret di Jembatan Musi 6

Published

on

PALEMBANG, suarajurnal.co – Sungguh apes nasib yang dialami Yolawati (27), seorang marketing isuzu, warga jalan Silaberanti, kelurahan Jakabaring Palembang. Ia menjadi korban penjambretan, saat melintas di jalan Walikota Husni, tepatnya di atas Jembatan Musi 6, pada Rabu siang (7/11/2024).

Saat ditemui Pikiran Rakyat Sumsel, Jumat sore (8/11/2024), korban Yolawati menceritakan awal mula kejadian Iphone s 13 Promax miliknya seharga Rp21 juta itu raib dibawa kabur pelaku jambret.

Yolawati menuturkan peristiwa itu bermula, saat dirinya dibonceng oleh temannya yang juga perempuan sesama marketing isuzu mengendarai sepeda motor, melaju dari jalan Walikota Husni, kecamatan Seberang Ulu 1, hendak menyeberang melintasi Jembatan Musi 6.

“Awalnya, saya dari kantor di Kertapati hendak mau bertemu customer di PIM dengan naik motor, waktu di atas Jembatan Musi 6 itu, ponsel itu saya pegang hendak saya masukan ke dalam tas selempang,” bebernya.

Namun, belum sempat ponselnya dimasukkan ke dalam tas, datang pelaku yang juga mengendarai sepeda motor memepetnya dari sebelah kanan.

“Saat itu, saya sempat tarik – tarikan dengan pelaku, sampai – sampai tangan dia tersenggol spion motor teman saya,” kata Yola.

Bahkan, Yola mengaku bersama rekannya sempat kejar – kejaran dengan pelaku jambret yang berjumlah satu orang.

Yola menambahkan, pelaku memiliki ciri-ciri berbadan besar dan saat beraksi mengendarai sepeda motor Honda Vario mengenakan jaket warna biru dan helm hitam.

“Saya kejar sampai ke arah jalan Sultan Mansyur, tapi kami kehilangan jejak, ternyata waktu kami lihat CCTV dari toko yang didekat turunan Jembatan Musi 6, pelaku ternyata putar arah antara ke Tangga Buntung atau Makrayu,” tambahnya.

Lantaran telah berada di jalan Sultan Mansyur, Yolawati bersama rekannya langsung mendatangi Polsek IB 2 Palembang, guna melaporkan kejadian tersebut.

“Akan tetapi waktu saya bersama anggota polsek cek TKP ternyata masuk wilayah Polsek SU 1 dan setelah itu kami melaporkan kejadian ini ke Polsek SU 1 Palembang,” terang Yola.

Lebih jauh Yola juga menjelaskan, pasca melaporkan peristiwa penjambretan itu, dia bersama dengan anggota Polsek SU 1 telah melakukan olah TKP.

“Semoga dari pihak kepolisian dapat segera mengungkap dan menangkap pelakunya,” pungkasnya. (Abs)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

Tak Terima Diisukan Meninggal, Cabup Empat Lawang Lapor Polisi

Published

on

PALEMBANG, suarajurnal.co – Calon Bupati kabupaten Empat Lawang, Joncik Muhammad, melalui tim kuasa hukumnya, resmi melaporkan akun anonim Facebook ‘Lintang Empat Lawang’ ke Polda Sumsel.

Joncik menilai pemberitaan bohong atau hoax yang mengisukan dirinya meninggal di media sosial, sangat merusak harkat dan martabat, serta mencemarkan nama baiknya.

“Klien kami ini mencalonkan sebagai Bupati Empat Lawang, lalu beredar pemberitaan ini tentu sangat merusak harkat dan martabat klien kami, oleh karena itu hari ini kami konseling dulu, tentu ini akan kami tempuh dengan jalur hukum,” ujar Widodo SH didampingi M. Ibrahim Adha SH MH ECIH dan Beno Kaldo, tim kuasa hukum Joncik Muhammad, ditemui saat mendatangi Mapolda Sumsel, pada Rabu (6/11).

Dikatakan Widodo, kliennya diisukan meninggal di sosial media di sebuah rumah sakit di Palembang.

Ditambahkan Widodo, berita bohong atau hoax yang disebarkan oleh akun anonim melalui grub Facebook ‘Lintang Empat Lawang’ itu dilakukan pada Selasa sore, (5/11/2024) sekira pukul 16.48 WIB.

Akibat isu tersebut, lanjut Widodo, telah mencemarkan nama baik kliennya, yang mengatakan kliennya telah berpulang ke rahmatullah.

“Tau-tau telah meninggal dunia. Perbuatan ini sungguh tidak bermoral sehingga ini akan kami laporkan. Penyebaran berita bohong ini tentu sangat merugikan klien kami bahkan keluarga besar. Berita itu tidak benar, klien kami sehat, dan masih beraktivitas seperti biasa,” imbuhnya.

Masih dijelaskan Widodo, mengenai laporannya tentu respon dari Polda Sumsel sangat baik.

“Kami akan menunggu agenda selanjutnya yang telah dijadwalkan. Setelah dibuat laporan semoga diproses dengan cepat,” tandasnya.

Atas perbuatan terlapor, sambung Widodo, jelas melanggar Pasal 27A jo 45 UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE).

“Kami harap pelaku penyebaran berita hoax terhadap klien kami ini bisa cepat ditangani oleh Siber Polda Sumsel,” tutupnya. (Abs/*)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

Wujud Perhatian, Polres Prabumulih Berikan Bantuan Sosial

Published

on

suarajurnal.co, PRABUMULIH,- Wujud kepedulian dan perhatian, Polres Prabumulih Polda Sumsel Prabumulih memberikan bantuan sosial kepada 50 Pegawai Harian Lepas (PHL), 35 dari pegawai Polres Prabumulih dan 15 dari Pemkot.

Wudud perhatian ini langsung diberikan oleh Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo SIK melalui Wakapolres Kompol Eryadi.

Ketika dikonfirmasi Kamis (7/11/2024) Pria disapa Akrab Eryadi ini mengatakan, bahwa bantuan ini wujudkan kepedulian Polri kepada para PHL yang berkerja di Polres Prabumulih dan pemerintah Kota Prabumulih.

Bansos terhadap PHL tersebut kata Kapolres juga merupakan bentuk kepedulian Polres kepuasan dalam rangka memperkuat soliditas internal Polres Prabumulih serta juga sebagai perhatian karena telah membantu kesuksesan acara kunjungan kerja Kapolda Sumsel di Kota Prabumulih, jelasnya.

“Soliditas internal menjadi sebuah modal utama suatu organisasi untuk bisa menjalankan misinya.” katanya, urainya.

Lebih lanjut, kata dia ini merupakan wujud perhatian kepada rekan-rekan sekalian untuk memberikan dukungan moril, semangat. “Apapun kondisinya, kita di sini merupakan sebuah keluarga titik salam hormat kami kepada keluarga di rumah.” ucap Wakapolres

Atas bantuan tersebut PHL Polres Prabumulih menyambut baik dan menyampaikan terima kasih atas perhatian Kapolres Prabumulih bersama para pejabat utama Polres Prabumulih. (Dk)

Continue Reading

Populer Sepekan