Connect with us

Daerah

Sumur Bor di Sanga Desa kembali Meledak, Mantan Pemain Minyak Ilegal Ini Malah Berikan Ungkapan Mengejutkan, Ternyata…

Published

on

suarajurnal.co, MUSI BANYUASIN – Sebuah sumur minyak yang ada di desa Kemang, kecamatan Sanga Desa, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dikabarkan meledak dan menghebohkan warga Muba.

Insiden meledaknya sumur minyak di wilayah Sanga Desa, yang terjadi pada Kamis sore (7/3/2023) lalu, sekitar pukul 17.00 WIB itu baru bisa dijinakkan dan dipadamkan pada keesokan harinya, atau Jumat sore (8/3).

Belum diketahui pasti penyebab terbakarnya sumur minyak milik masyarakat tersebut. Namun, dari informasi di lapangan yang diterima media ini, meledaknya sumur bor itu diduga karena robohnya tiang steger di sumur minyak tersebut.

Dari informasi yang diterima awak media disebutkan bahwa sumur minyak terbakar itu merupakan milik Ar, warga desa Kemang.

Warga juga sempat mempertanyakan pasca terbakarnya sumur minyak ilegal tersebut, karena tidak ada tindakan hukum dan tidak ditemukan pemasangan police line di sekitar lokasi sumur yang terbakar.

Padahal sebelumnya, para pemain minyak harus selalu siaga dan kabur jika ada kejadian kebakaran. Karena pemilik boran dan pemilik lahan akan dikejar dan ditangkap aparat kepolisian jika terjadi insiden.

“Sekarang enak, gak kayak dulu meski terjadi kebakaran begitu, api padam lahannya bisa diambil lagi. Beda dengan dulu, lokasi kebakaran di pagar police line dan pemiliknya dikejar,” sebut AS, salah satu mantan pemain minyak sumur ilegal, ketika menyikapi kejadian tersebut.

Senada juga diungkapkan oleh warga lainnya, yang minta namanya tidak ditulis dalam pemberitaan ini. Ia sampaikan, ketika kejadian terlihat ada aparat yang ke lokasi kejadian, namun setelah itu pergi begitu saja.

“Iya memang ada kebakaran sumur minyak di Kemang, Kamis kemarin dan Jumat baru berhasil dipadamkan, ada aparat ke sini tapi tak berselang lama pergi lagi, kami saja heran,” beber ia, kepada awak media, Minggu, (10/3/2023).

Ditambahkan dia, untuk usaha pengeboran minyak saat ini, meski berlabel ilegal tetapi tetap terbilang enak dan enjoy untuk dijalani. Hal ini terlihat dari sejumlah insiden meledaknya sumur bor dan kebakaran, pemiliknya tak perlu merasa was-was atau khawatir akan ditangkap aparat penegak hukum.

“Kalau gak ada korban, amanlah untuk saat ini. Kan bisa kita lihat banyak kejadian kebakaran pemiliknya tidak ditangkap, yang sudah-sudah begitu semua,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Muba, AKBP Imam Safe’i S.Ik M.Si, ketika dikonfirmasi Via WhatsApp Pribadinya, hingga berita ini ditayangkan belum memberikan tanggapan.

Kondisi sama juga terjadi pada Kapolsek Sanga Desa, IPTU Nirwan Haryadi SH, yang baru habis dilantik kembali menjabat Kapolsek di daerah tersebut. Saat dikonfirmasi wartawan via WhatsApp, yang bersangkutan belum memberikan tanggapan apa pun. (*)

Editor:;Donni

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Daerah

Mendagri Umumkan Kinerja Kepala Daerah, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Terbaik II se-Indonesia 

Published

on

JAKARTA, suarajurnal.co – Enam bulan memimpin provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi SH M.S.E mendapat evaluasi terbaik kedua se-Indonesia. Pengumuman 10 nama-nama Pj Gubernur tersebut dilakukan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, saat memberikan Pengarahan pada semua Pj KDH secara virtual, pada Rabu (4/12/2024).

“Setelah kita evaluasi, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menjadi salah satu penjabat gubernur kepala daerah terbaik,” ujar Mendagri Muhammad Tito Karnavian.

Dari data yang ditampilkan, terdapat lima kepala daerah yang termasuk dalam kategori atau predikat baik. Di antaranya terbaik I Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh dengan nilai 85 (baik), terbaik II Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi dengan nilai 84 (baik), terbaik III Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni  dengan 83 (baik), di urutan ke IV ada Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dengan nilai 81,60 (baik), dan terbaik V Pj Gubernur Papua Selatan Rudy Sufahriadi dengan nilai 80,68 (baik).

Lima kepala daerah tersebut dengan nilai 80 ke atas masuk dalam kategori atau predikat baik. Sedangkan urutan ke enam sampai urutan 23 masuk kategori cukup dengan range nilai 79-74.

Sebelumnya, saat evaluasi kinerja Penjabat Gubernur Sumsel, di Gedung Inspektorat (Irjen) Kementerian Dalam Negeri, pada Rabu (25/09/2024), Elen mengungkapkan, bahwa evaluator memberikan catatan positif atas kinerjanya menjadi Pj Gubernur Sumsel sejak akhir Juni 2024.

Bahkan menurut Elen, paparan 10 indikatornya juga mendapatkan kesan positif dari evaluator atau penilai.

“Alhamdulillah, para evaluator memberikan catatan positif dan apresiasi, tinggal kita sampaikan beberapa data yang masih diperlukan mereka tetapi beberapa teknikal sudah kita lakukan dan mereka apresiasi kemajuan yang ada di Sumsel,” ujarnya.

Selain lima Kepala Daerah yang mendapatkan predikat baik, dalam pengarahan tersebut juga disebutkan lima Pj Gubernur dengan predikat CUKUP di antaranya, yaitu diurutan ke VI Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dengan nilai 79,69 (cukup), urutan VII Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dengan nilai 79,09 (cukup), urutan VIII Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dengan nilai 78,25 (cukup). Sementara urutan IX Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat Hassanuddin dengan nilai 78,25 (cukup), dan posisi ke X Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin dengan nilai 77,81 dengan kategori cukup. (***)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

DESA IMPIAN, Upaya Bukit Asam Wujudkan Mimpi Masyarakat Mandiri dan Lingkungan Lestari

Published

on

MUARA ENIM, suarajurnal.co – Penampakan buah melon berwarna kuning emas bergelantungan di sebuah kebun hidroponik di desa Tanjung Karangan, kabupaten Muara Enim. Bukan melon biasa, melon-melon ini adalah melon golden premium yang dapat dijual dengan harga di atas rata-rata.

Melon golden premium hanya salah satu tanaman yang dibudidayakan di sana, hamparan bibit menghijau di lahan seluas 1,5 hektare (ha), dan merupakan Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Pembibitan yang dibina PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Dahulu lahan tidur yang tidak bermanfaat, kini tanah itu jadi tempat usaha pembibitan yang menghidupi penduduk sekitar. Salah satunya Suwarno, warga desa setempat. Suwarno dulunya bekerja sebagai kuli pada pertambangan tanpa izin (PETI) yang ada di sekitar desa Tanjung Karangan. Tapi bekerja di PETI penuh risiko. Selain melanggar hukum, bekerja di PETI juga tidak sehat.

Suwarno merasa lega, kini dia tak lagi menghadapi bahaya longsor serta ancaman hukuman, badan pun lebih sehat. Keluarganya di rumah juga jadi lebih tenang.

“Sebelum bekerja di sini, kami bekerja di PETI. Gali, angkut pakai karung, naikkan ke truk. Dengan bekerja di sini, tenaga enggak terkuras, badan sehat, keluarga senang,” kata Suwarno.

SIBA Pembibitan diinisiasi oleh Zailani, local hero desa Tanjung Karangan, dengan dukungan PTBA. SIBA Pembibitan mendorong budidaya tanaman berbasis otomasi ramah lingkungan untuk mendukung program penghijauan dan reklamasi. Selain itu juga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sayur dan buah masyarakat sekitar.

Berkat adanya SIBA Pembibitan ini, masyarakat setempat memiliki alternatif mata pencaharian yang berkelanjutan. Para pekerja SIBA Pembibitan berasal dari keluarga prasejahtera dan mantan pekerja PETI.

Budidaya Burung Puyuh

PTBA juga mendorong transformasi di desa Seleman yang berjarak sekitar 15 kilometer (km) dari Tanjung Karangan.

Tonidi, warga desa Seleman, menuturkan bahwa banyak penduduk sekitar yang bekerja di PETI. Dirinya pun pernah bekerja sebagai tukang las di PETI. Ia mengaku tidak tenang bekerja di PETI. Ada rasa was-was terkena razia. Belum lagi risiko kecelakaan kerja.

“Awalnya kami bekerja di PETI. Tapi kami kemudian menyadari bahwa kami harus keluar dan mencari mata pencaharian lain,” kata Tonidi.

Bersama kawan-kawannya, Tonidi mendirikan Kelompok Bangsal Pematang yang beranggotakan 15 orang. Dengan dukungan PTBA, mereka memulai usaha budidaya burung puyuh pada April 2024.

“Kami mendapat bantuan 200 ekor indukan burung puyuh yang siap bertelur, kendang, pakan, pelatihan, dan sebagainya dari Bukit Asam,” ujarnya.

Dalam sehari, Kelompok Bangsal Pematang bisa memperoleh 8-9 butir telur burung puyuh. Omzet dari usaha ini mencapai kurang lebih Rp10 juta per bulan.

Tak hanya telurnya, kotoran burung puyuh juga bernilai ekonomi. Kelompok Bangsal Pematang memasok kotoran burung tersebut ke SIBA Pembibitan untuk diolah menjadi pupuk organik. “Kita kerja sama dengan kelompok (SIBA) Pembibitan untuk suplai kotoran burung. Kotoran burung tersebut dimanfaatkan untuk pupuk,” tutur Tonidi.

Budidaya Ikan Gabus

Sementara di desa Tanjung Agung, PTBA mendukung pengembangan usaha budidaya ikan gabus sebagai alternatif sumber penghasilan baru yang berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar area PETI.

Kelompok Ikan Gabus Putra Susukan, mitra binaan PTBA, sukses melakukan panen perdana pada Jumat (19/7/2024) lalu. Sekitar 150 kilogram (kg) ikan gabus sukses dipanen.

“Kami berharap budidaya ikan gabus ini bisa semakin berkembang. Kami juga ingin mengajak anggota kami untuk terus belajar bersama-sama budidaya ikan gabus ini mengingat potensi ekonominya yang sangat tinggi,” kata Putra Zaman, Ketua Kelompok Ikan Gabus Putra Susukan.

Untuk pakan ikan, Kelompok Ikan Gabus Putra Susukan mendapat pasokan magot dari Kelompok Usaha Magot Tanjung Agung (KUMATA) yang juga dibina PTBA.

DESA IMPIAN

SIBA Pembibitan, Kelompok Bangsal Pematang, maupun Kelompok Ikan Gabus Putra Susukan semuanya merupakan mitra binaan PTBA. Ketiganya bagian dari Program Dorong Ekonomi Sektor Agrikultur Dengan Inovasi Menuju Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (DESA IMPIAN).

Dedy Saptaria Rosa, VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjelaskan, bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan alternatif pekerjaan yang berkelanjutan bagi kelompok rentan di sekitar wilayah operasi perusahaan, serta mendukung Program Ketahanan Pangan dan Penanganan Stunting yang dijalankan oleh pemerintah.

“Dengan Energi Tanpa Henti, Bukit Asam berupaya mendorong transformasi desa melalui inisiatif yang inovatif dan berkelanjutan. Kami mengajak para pembawa perubahan, yakni para local hero, untuk bersama membangun peradaban untuk masa depan yang lebih baik,” kata Dedy.

Melalui inovasi sosial DESA IMPIAN, PTBA berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara bijak dan berkelanjutan.

DESA IMPIAN telah dijalankan di 6 desa/kelurahan yang merupakan wilayah ring 1 perusahaan, yaitu desa Tanjung Agung, Tanjung Karangan, Seleman, Tanjung Lalang, Keban Agung, dan kelurahan Pasar Tanjung Enim. Total penerima manfaatnya mencapai 80 orang yang berasal dari mantan pekerja PETI, masyarakat berpenghasilan rendah, dan ibu rumah tangga dari keluarga prasejahtera. *

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

Dinkes Prabumulih Lakukan Studi Tiru ke Kanwil Kemenkumham Sumsel, Bangun ZI dan Peningkatan Pelayanan Publik

Published

on

PALEMBANG, suarajurnal.co – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sumatera Selatan menerima kunjungan dari Dinas Kesehatan kota Prabumulih, dalam rangka studi tiru terkait pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta peningkatan pelayanan publik. pada Selasa (3/12).

Kedatangan tim dari Dinas Kesehatan kota Prabumulih ini disambut langsung oleh Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sumsel, Sigit Setiawan, bersama Tim Reformasi Birokrasi Kanwil Kemenkumham Sumsel.

Kasubbag Hukum, Kepegawaian, Umum dan Humas, Lisa Fitri menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan yang hangat dan berharap kunjungan ini bisa memberikan wawasan serta pengetahuan tentang pembangunan ZI yang dapat diterapkan di instansi mereka, guna meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Sigit Setiawan dalam kesempatan tersebut menjelaskan, bahwa pembangunan ZI merupakan langkah awal dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang bertujuan untuk mewujudkan good governance melalui birokrasi yang bersih dan akuntabel.

Menurutnya, untuk mencapai tujuan itu, diperlukan kerja keras serta komitmen dari seluruh pegawai dalam menjalankan proses reformasi demi meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik.

Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan dari Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat, Reformasi Birokrasi, dan Teknologi Informasi, Hamsir. Ia mengungkapkan, bahwa dalam pembangunan ZI, sangat penting untuk memperhatikan kelengkapan data dukung serta proses penilaian lapangan. Selain itu, strategi pembangunan dan inovasi pelayanan juga menjadi kunci keberhasilan, termasuk dalam menciptakan perubahan nyata (before and after) yang berujung pada predikat WBK.

Peserta kunjungan studi tiru ini terdiri dari lima orang perwakilan Dinas Kesehatan kota Prabumulih, tiga orang dari UPTD Puskesmas kota Prabumulih, satu orang dari UPTD Balai Kesehatan Paru Prabumulih, dan satu orang dari UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah. Setelah sesi penjelasan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa unit kerja dan fasilitas pelayanan yang ada di Kanwil Kemenkumham Sumsel.

Dengan adanya studi tiru ini, diharapkan Dinas Kesehatan kota Prabumulih dapat mengadopsi berbagai inisiatif dan strategi yang telah diterapkan di Kanwil Kemenkumham Sumsel dalam upaya pembangunan Zona Integritas, serta menerapkannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di sektor kesehatan. (**)

Editor: Donni

Continue Reading

Populer Sepekan