Connect with us

Headline

Kecanduan Game Online Bagi Generasi Muda: Peringatan akan Ancaman Terhadap Peradaban Masa Depan

Published

on

Oleh: Zul’aiza, S.P

Aktivis Muslimah

Game Online atau permainan daring merupakan suatu komoditas baru yang sudah populer di dunia seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan internet.

Akhir-akhir ini banyak perlombaan dalam skala Nasional yang kemudian berlanjut ke taraf Internasional, salah satunya yang menyelenggarakan adalah Wakil Bupati Bintan yaitu Ahdi Muqsith membuka secara resmi event Bintan E-Sports Championship 2024, Sabtu (24/2) di Plaza Lagoi Bay. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bintan mengatakan jika cabang olahraga e-sports juga telah dipertandingkan dalam beberapa event dalam skala nasional maupun internasional. Bahkan beberapa atlet e-sports asal Kepri telah sukses mengikuti turnamen tersebut dan telah menunjukkan prestasi terbaik dengan total hadiah 15 juta (Batam news, 24/2).

Selain itu di Buleleng Bali menggelar seleksi dengan ratusan gamer yang diikuti oleh eksebisi Pekan Olahraga Pelajar (Porja) E-Sport 2024, yaitu dari kalangan pelajar SMA/SMK di Buleleng. Dalam hal ini yang sering dipertandingkan dalam skala Nasioanl ada empat divisi game, yakni Free Fire, PlayerUnknown’s Battlegrounds Mobile (PUBGM, dan Mobile Legends Bang Bang (MLBB), dan E-Football (Pos Bali, minggu, 21/4).

Laman dari Niko Partners, Industri game di Indonesia makin meningkat seiring banyaknya jumlah gamers. Pada 2022 saja mencapai 180 juta orang. Hal itu berarti, sekitar 64,5% penduduk Indonesia merupakan gamers.

Kenaikan jumlah gamers di Indonesia, juga akan disertai dengan kenaikan pemasukan industri game. “Pada 2022, total nilai industri game mobile dan PC Indonesia sudah mencapai mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp18 triliun.

Fakta di atas menggambarkan bahwa gelombang besar dari game online yang siap menggulung habis generasi muda kita saat ini atau pun ke depannya terutama yang tertitik pada remaja maupun mahasiswa yang notabene masih labil serta belum memiliki kontrol diri yang kuat dalam mengambil suatu tindakan. Sebagai umat yang beriman, kita bertanggung jawab besar dalam melindungi generasi muda dari bahaya ini.

Dampak Kecanduan Game Online sebagai Ancaman pada Generasi Muda

Di era digital saat ini yang terus berkembang pesat, kita sering kali terjebak dalam dunia game online yang begitu menarik dan menghibur. Namun, di balik keasyikan tersebut, terkadang terselip ancaman yang perlu kita waspadai, yang pada akhirnya seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi menjadi warna dalam interaksi sosial masyarakat. Impor gaya hidup masuk ke ranah privat tanpa hambatan. Akses bebas dunia digital memudahkan Barat mengimpor nilai dan prinsip kebebasan. Gaya hidup ala Barat hadir tanpa disadari. Kini, game online pun menjadi medium atau wadah untuk menduplikasi tata hidup yang rusak dari mereka ke negeri-negeri muslim.

Bahkan Deputi Perlindungan Khusus Anak KPPPA Nahar mengatakan game online bisa berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Apalagi jika dalam game tersebut terdapat konten kekerasan, seperti adu senjata, kekerasan fisik, bahasa kasar, atau tindakan brutal lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah memasukkan kecanduan game online ke dalam daftar penyakit dalam laporan International Classification of Diseases edisi 11 (ICD-11). Dengan demikian, kecanduan game resmi masuk sebagai gangguan kesehatan jiwa.

Ditambah lagi hari ini, digitalisasi justru membawa dampak buruk bagi generasi. Sebagai contoh, anak yang kecanduan game online, perubahan perilakunya tidak akan jauh berbeda dengan orang yang kecanduan narkoba. Mereka yang sudah masuk kategori kecanduan game online bisa melakukan tindakan kriminal di luar nalar.

Kita telaah lebih dalam mengenai dampak kecanduan game online pada generasi muda dan bagaimana hal ini dapat mengancam peradaban mereka di masa depan. Kecanduan game online tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan mental dan fisik, tetapi juga dapat merusak hubungan sosial, mempengaruhi produktivitas mereka, serta menghambat perkembangan potensi dan kemampuan individu.

Ketika seorang individu terlalu terpaku pada dunia virtual yang ditawarkan oleh game online, mereka mungkin mengalami isolasi sosial, kurangnya interaksi langsung dengan orang lain, serta kurangnya keterlibatan dalam kegiatan nyata di dunia sekitar. Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Beberapa waktu silam, ada anak mencuri dan memalak hingga tega membunuh orang tuanya demi game online. Belum lagi maraknya perundungan, perdagangan anak, pornografi, hingga pelecehan seksual, juga berawal dari game online.

Di satu sisi generasi muda berpotensi sangat besar untuk menjadi pemimpin peradaban masa depan. Bahkan mereka adalah harapan dan pilar bagi kemajuan sebuah bangsa. Dalam Islam, pemuda adalah kekuatan vital yang memiliki energi, semangat, dan kreativitas untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat. Namun, potensi besar ini terancam oleh bahaya kecanduan bahkan menjadi ancaman yang tersistem dalam game online yang marak saat ini.

Pencegahan serta Solusi dalam Islam

Islam tidak anti teknologi. Islam juga tidak melarang game. Hukum asal game online sendiri adalah mubah. Akan tetapi, kemubahan itu bisa menjadi haram jika aktivitas game online sampai melenakan kewajiban seorang hamba kepada Allah Taala, serta mengandung unsur kemaksiatan, kekerasan hingga kejahatan. Oleh karena itu, dalam memanfaatkan teknologi pada era digitalisasi, Islam punya arahan yang jelas agar teknologi tersebut bisa berdaya guna bagi masyarakat tanpa melalaikan kewajiban mereka untuk taat kepada Allah Taala.

Pertama, menerapkan sistem pendidikan berbasis akidah Islam. Sistem pendidikan Islam berfokus pada pembentukan pola sikap dan pola pikir generasi agar bersesuaian dengan Islam. Dengan akidah yang kuat, setiap peserta didik akan memiliki visi misi hidup yang berorientasi akhirat.

Mereka mampu menilai dan menimbang aktivitas yang bermanfaat dan yang tidak. Terhadap perkara wajib dan sunah, mereka akan lebih mengutamakannya ketimbang perkara mubah. Para peserta didik juga akan mampu meninggalkan segala bentuk keharaman.

Kedua, mengatur dan mengontrol industri game. Negara akan melakukan proteksi penuh dalam mewujudkan generasi unggul dan bertakwa. Salah satunya, ialah menyaring dan memblokir setiap konten-konten game, tayangan, serta media yang mengandung unsur kemaksiatan, kekerasan, dan kejahatan. Negara hanya akan memberlakukan pemanfaatan teknologi yang mengandung unsur edukasi dan bermanfaat secara positif. Negara akan mengontrol pengembangan industri game agar tidak menjadi aktivitas mubah yang melalaikan dari kewajiban sebagai hamba Allah Taala.

Ketiga, penegakan hukum yang tegas. Sistem sanksi Islam akan memberikan hukuman kepada siapa pun yang menyalahi serta bertentangan dengan visi misi pendidikan Islam. Perusahaan yang mengembangkan industri game yang merusak akan diberi sanksi berupa takzir, yakni ketentuan sanksi berdasarkan wewenang khalifah. Di sisi lain, pemberlakuan sistem sanksi Islam akan memberikan efek jera bagi pelaku atau pelanggar syariat. Alhasil, setiap tindak kejahatan atau kemaksiatan tidak akan berkembang luas atau bebas seperti sekarang ini.

Keempat, negara akan memanfaatkan teknologi untuk kemaslahatan umat manusia. Bahkan, negara akan mengembangkan teknologi ini dengan memberdayakan SDM yang mumpuni. Dengan visi misi yang tepat, teknologi akan menjadi salah satu mercusuar berkembangnya peradaban Islam yang mendunia.

Inilah Islam memiliki cara pandang yang sangat khas dalam membangun peradaban manusia. Islam juga tidak menutup diri dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi. Hanya saja, Islam memiliki pengaturan, pengontrolan, dan pengawasan dalam arus digitalisasi agar tidak terbawa dampak negatif yang ditimbulkan dari teknologi tersebut. (**)

Wallahu ‘alam Bissawabb….

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Daerah

Polres Prabumulih Ikuti Kegiatan Asistensi OMP di Polres OKI

Published

on

suarajurnal.co, PRABUMULIH – Tim Asistensi dari Polda Sumsel, yang dipimpin oleh Kompol Hendri, SH, tiba di Polres OKI pada pukul 13.00 WIB dalam rangka kegiatan asistensi Operasi Mantap Raja Musi 2024.

Dalam kegiatan tersebut Polres Prabumulih diwakili oleh Kabag Ops Polres Prabumulih Kompol Harmianto, SH, MH, Msi bersama pejabat dan personel Polres Prabumulih yang terlibat OMP tahun 2024.

Kegiatan asistensi ini berlangsung di Ruang Vidcon dan Aula SAR Polres OKI, Selasa (8/10/2024) dengan fokus pada persiapan pelaksanaan Operasi Mantap Raja Musi yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban jelang Pemilu 2024.

Ketua Tim Asistensi, Kompol Hendri, dalam arahannya memberikan penekanan pada pentingnya persiapan maksimal serta koordinasi yang solid di lapangan, terutama dalam mengantisipasi potensi gangguan keamanan saat Operasi Mantap Raja Musi. Arahan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan seluruh personel

Dalam kesempatan tersebut, Kabag OPS Polres Prabumulih, Kompol Harmianto, SH, MH, Msi menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Kapolres Prabumulih, yang berhalangan hadir karena harus mengikuti kegiatan penting lainnya yang diarahkan langsung oleh Kapolda Sumsel.

Dengan adanya asistensi ini, diharapkan jajaran Polres OKI dan Polres Prabumulih dapat lebih siap dalam mengawal proses Pemilu 2024, sehingga situasi kamtibmas di wilayah Sumatera Selatan. (Dk/rils)

Continue Reading

Daerah

Silaturahmi Ke Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian R Djajadi Disambut Hangat Rekan Seangkatan, Sepakat Kuatkan Sinergitas TNI Polri

Published

on

suarajurnal.co, PALEMBANG – Senin (7/10/3024), Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian R Djajadi Sik MH melakukan kunjungan silaturahmi ke Makodam II Sriwijaya di jalan Jenderal Sudirman Palembang.

Kodam II Sriwijaya merupakan mitra yang mendapat menghormatan kunjungan pertama oleh Kapolda Sumsel yang baru seminggu menjabat didaerah Sumatera Selatan tersebut.

Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Naudi Nurdika terlihat menyambut hangat kedatangan rekan seangkatannya tersebut. Keduanya diketahui merupakan alumni Akabri tahun 1991, yang berarti juga seangkatan dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto dan juga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Msi.

Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian R Djajadi mengatakan maksud tujuannya disamping silaturahmi sebagai orang baru, juga dalam rangka mempererat sinergitas TNI Polri diwilayah Sumatera Selatan.

“Sebagai orang baru, tentu saya berharap bisa diterima sebagai warga Sumatera Selatan,” ujarnya.

Andi Rian menuturkan sinergitas TNI Polri merupakan salah satu dari programnya dalam menjalankan tugas memimpin Polda Sumsel.

“Silaturahmi seperti ini tentu perlu kita intensifkan agar sinergitas TNI Polri semakin solid dalam menghadapi setiap tantangan tugas terwujudnya kamtibmas yang kondusif,” lanjutnya.

Mantan Kapolda Sulsel tersebut mengatakan agenda penting yang harus dijaga sesuai instruksi Presiden saat memberikan pembekalan kepada TNI Polri di IKN beberapa waktu lalu.

“Presiden menginstruksikan agar TNI Polri harus menjaga betul stabilitas dan mendukung penuh transisi pemerintahan agar berjalan mulus baik dan lancar tidak sampai ada riak riak. Ini yang harus kita wujudkan bersama,” tandasnya.

Terakhir, jenderal bintang dua tersebut menyebut agenda Pilkada yang harus dikawal bersama agar berjalan dengan aman dan lancar hingga terpilihnya pimpinan daerah sesuai harapan masyarakat.

“Dengan sinergitas TNI Polri, dan kolaborasi semua instrumen yang ada, insya’alloh kita akan kawal bersama agar Pilkada di Sumatera Selatan berjalan aman dan lancar,” ucapnya.

Senada dengan Kapolda, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Nauli Nurdika menyambut baik harapan rekan seangkatannya tersebut untuk pengabdian di Sumatera Selatan.

“Alhamdulillah sinergitas TNI Polri terjalin baik di Sumatera Selatan ini, kedepan kita pererat lagi. Tentu kita siap berkolaborasi dan mendukung pak Kapolda dalam menyelenggarakan tugas kamtibmas, mensukseskan transisi kepemimpinan nasional, juga pelaksanaan pilkada serentak ini supaya aman dan lancar,” tuturnya.

Turut mendampingi kunjungan tersebut Dirlantas Kombes M Pratama Adhyasastra, Dirreskrimum Kombes M Anwar Reksowidjojo, Dirreskrimsus Kombes Bagus Surapratomo Oktobrianto, Dansat Brimob Kombes Susnadi, Kabidhumas Kombes Sunarto. Kabid Propam Kombes Dadan Wahyudi dan Wadirreskrimsus AKBP Witdiardi.

Turut mendampingi Pangdam II/Sriwijaya Kasdam Brigjen TNI Aminton Manurung, Irdam Brigjen TNI Triwahyu Mutaqin Akbar, Kapoksahli Brigjen TNI Bambang Sudarmanto, Asintel Kolonel Inf Ganiahardi, Aslog Kolonel Inf Edison Sianbutar, Aster Kolonel Inf. Ahmad Hadi Hariono, Aspers Kolonel Inf Ryzadly Syahrazzy Themba. (Rils/Dk)

Continue Reading

Ekonomi Bisnis

Wamen Keuangan Thomas Djiwandono Bawa Pesan untuk Orang Kaya: Bayar Pajak dan Berkontribusi Lebih!

Published

on

suarajurnal.co, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menegaskan mengenai prinsip pajak yang harus berkeadilan dan tidak membebani kelompok manapun.

Thomas menyebut, prinsip keadilan dalam keuangan publik Islam menyatakan bahwa sumber daya harus didistribusikan secara adil di antara semua anggota masyarakat tanpa diskriminasi, sehingga meminimalkan kesenjangan kekayaan dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Oleh karena itu, dirinya mengingatkan, selain diharuskan membayar pajak, masyarakat yang lebih kaya juga didorong untuk berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat melalui mekanisme seperti pengeluaran dan penganggaran.

“Warga negara yang lebih kaya, selain membayar pajak, juga didorong untuk berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat melalui mekanisme seperti pengeluaran dan penganggaran,” kata dia dalam Forum Internasional 8th AIFC: Islamic Public Finance Role and Optimization, pada Kamis (3/10) lalu.

Thomas menyebut, prinsip-prinsip Islam menyatakan bahwa pengeluaran anggaran harus difokuskan pada upaya mempromosikan keadilan sosial dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

“Ini termasuk menyediakan akomodasi dan layanan publik yang berkualitas dan terjangkau, mulai dari pelayanan kesehatan, gizi, pendidikan dan jaring pengaman sosial, terutama untuk mendukung masyarakat yang kurang mampu, mengurangi kemiskinan hingga meningkatkan keadilan sosial secara keseluruhan,” ucap Thomas. (Mad/**)

Editor: Donni

Continue Reading

Populer Sepekan