Ekonomi Bisnis
Pentingnya Jejaring dan Komunitas bagi UMKM untuk Naik Kelas dan Ekspor, Inspirasi dari Sipetek dan Super Roti yang Berkembang Secara Kolaboratif dengan UMKM Lain
Published
5 bulan agoon
JAKARTA – Membangun jejaring dan komunitas memainkan peran penting bagi pelaku UMKM agar naik kelas hingga bisa ekspor. Lewat jejaring dan komunitas, pelaku UMKM dapat saling berbagi tips dan trik guna mengakselerasi pertumbuhan usaha yang dibangun.
Manfaat jejaring dan komunitas itu dialami oleh sejumlah pelaku UMKM tergabung dalam Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), program pendampingan dan pelatihan UMKM yang diinisiasi oleh PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) di bawah payung “Sampoerna Untuk Indonesia”.
Hal itu terungkap dalam acara “Bincang Wirausaha Nasional, Komunitas dan Jejaring: Dapatkah Mendukung Akselerasi Pasar Wirausaha di Kancah Global?” di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Selasa (30/4/2024).
Staf Khusus Presiden RI bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, mengatakan bahwa penyelamat ekonomi Indonesia tetap bertumbuh di tengah krisis keuangan global ialah sinergitas UMKM.
“Kita punya pasar, kita punya supply dan demand. Yang menjadi PR ialah banyak pasar dan potensi ekspor internasional yang belum terisi oleh UMKM. Kegiatan seperti pendampingan UMKM, sharing session, berbagi tips and trick, hingga upaya membuka akses permodalan dan pasar harus terus ditingkatkan guna membantu UMKM Indonesia naik kelas dan menjadi eksportir,” ujarnya.
Upaya membuka akses pasar merupakan dukungan yang sangat dibutuhkan oleh UMKM. Hal ini disampaikan oleh Aang Permana, CEO Sipetek, yang mengatakan, salah satu kendala pelaku UMKM ialah bagaimana menjual atau memasarkan produk. Jika mengikuti pelatihan atau kelas, pelaku UMKM mendapatkan ilmu tetapi mempraktikan pelatihan adalah perkara lain.
“Kalau bergabung di komunitas, kita bisa berkolaborasi, bisa langsung belajar dari sesama UMKM. Masalah jualan, kita bisa belajar dari mereka yang sudah berhasil,”ujarnya.
Adapun, Sipetek adalah brand produk olahan ikan dan lauk makan praktis yang memanfaatkan potensi komoditas lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Sipetek lahir dari keinginan Aang untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat di desa, khususnya di Cianjur, Jawa Barat. Sipetek kini memiliki total 20.000 reseller di seluruh Indonesia.
Ketika merintis usaha Sipetek pada 2014, Aang mengaku tidak punya banyak pengetahuan terkait merintis UMKM. Perkenalan dengan SETC dan INOTEK pada 2016, lanjutnya, menjadi titik awal pertumbuhan usaha Sipetek.
“Saya dapat pelatihan, coaching dan yang paling penting ialah jejaring sesama UMKM. Masalah yang saya hadapi, saya bisa menemukan di UMKM lain,” tambahnya.
Sebagai informasi, SETC adalah program pelatihan kewirausahaan terintegrasi yang hadir sejak 2007. SETC memiliki fasilitas pelatihan sebagai sarana pendukung yang berdiri di lahan seluas 27 hektare (ha) di Pasuruan, Jawa Timur, SETC aktif memberikan pelatihan terpadu kewirausahaan mulai dari soft skill hingga hard skill guna meningkatkan kapasitas dan membantu UMKM semakin maju.
SETC telah memberikan pelatihan kepada lebih 72.000 peserta dari seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2023. Selain pelatihan, SETC juga memfasilitasi riset terapan, pendampingan dan jejaring pasar, konsultasi usaha, serta jejaring UMKM.
Aang melanjutkan, bertolak dari kepedulian dan kesadaran untuk tumbuh bersama, Sipetek kemudian bekerja sama dengan mitra UMKM di sekitar lokasi produksi. Saat ini, Sipetek telah bekerja sama dengan 40 mitra UMKM untuk produksi dan pemasaran produk.
Kerja sama itu lahir karena Sipetek bisa mengoptimalkan penjualan secara daring (online), khususnya pada periode pandemi di mana banyak UMKM yang gulung tikar. Saat ini, penjualan Sipetek justru meningkat pesat.
Alih-alih berinvestasi menambah fasilitas produksi, Aang memilih memberdayakan UMKM yang bangkrut sebagai mitra. Tambah lagi, banyak pelaku UMKM, khususnya para ibu-ibu, kesulitan untuk belajar dan mempraktikan penjualan secara daring.
“Saya pernah kasih pelatihan 2 jam, tapi ada yang tidak bisa buat akun Facebook. Mereka bilang bagaimana kalau Sipetek yang jualan, saya buat produk saja. Saya sampaikan silakan buat produk yang enak, Sipetek bantu pasarkan,” jelasnya.
Pengalaman serupa diutarakan Ismiyati, CEO Super Roti, UMKM asal Semarang, Jawa Tengah. Menurutnya, komunitas dan jejaring sangat penting untuk bisa saling belajar guna saling membantu termasuk untuk meningkatkan kualitas produk. Super Roti juga merupakan salah satu UMKM binaan SETC sejak 2015 lalu.
“Saya ini basic-nya dari komunitas. Komunitas itu saling bergandeng tangan untuk membesarkan bukan saling menjegal,” ujarnya.
Adapun, Super Roti memproduksi roti dengan bahan dasar bekatul. Ismiyati mendirikan Super Roti pada 2011 karena ingin punya usaha dan memiliki hobi membuat roti. Lewat kreativitas, ketekunan dan kegigihan, Super Roti baru-baru ini menjadi juara B2B Birthday Bread Competition 2023 di Paris, Perancis.
“Saya sangat merasakan dukungan dari SETC sehingga ketika ke Paris, saya juga membawa produk teman-teman SETC lainnya seperti Cokelatin dan madu dari Imago Raw Honey untuk saya perkenalkan di sana,” paparnya.
Saat ini, produk Super Roti telah diekspor ke Singapura, Belanda dan Belgia. Ismiyati berharap negara tujuan ekspor Super Roti dapat terus bertambah ke depan.
Untuk itu, dirinya mengaku tidak berhenti belajar untuk memahami kebutuhan pasar di negara tujuan ekspor. Selain itu, memahami standar regulasi di negara tujuan ekspor juga sangat penting.
Menurutnya, para pelaku UMKM tidak perlu buru-buru untuk ekspor. Penguatan usaha seperti kapasitas produksi, memiliki katalog dalam bahasa inggris, memahami biaya produksi, promosi dan selisih kurs menjadi langkah pertama yang perlu dipelajari.
“Ketika saya mencoba ekspor ke Malaysia, ternyata orang di sana butuh cemilan yang kecil-kecil sebagai teman ngopi. Jadi konsepnya bukan oleh-oleh tetapi yang bisa dimakan setiap hari. Saya percaya tidak ada produk yang tidak laku, hanya ada produk yang salah pasar,” imbuhnya.
Riset Pasar: Know Your Product, Know Your Market
Ira Damayanti, Indonesian Diaspora SME-SMI Export Empowerment and Development (ID SEED) menambahkan, kunci produk UMKM Indonesia bisa ekspor ialah know your product, know your market. Pasalnya, tidak semua produk bisa diekspor dan setiap negara punya kebutuhan dan regulasi yang berbeda.
“Produk yang masuk ke pasar Asia, belum tentu cocok untuk pasar Amerika, belum tentu cocok untuk pasar Eropa. Kita harus riset pasar dulu berdasarkan produk yang kita punya,” tegasnya.
Ira menjelaskan, warga diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara biasanya lebih mengetahui selera masyarakat negara tempat berdomisili. Selain itu, komunitas diaspora juga bisa membantu mempromosikan produk kepada kenalan di negaranya masing-masing.
Dia menambahkan untuk bisa ekspor, pelaku UMKM minimal harus memenuhi 5K dan 2S yakni kualitas, kuantitas, kapasitas produksi, kontinuitas bahan baku, kemasan, standarisasi, dan sertifikasi.
“Kalau 5K dan 2S dipenuhi baru kita pede. Kemasan di sini dan di Belanda beda, di Amerika beda. Jadi kita enggak bisa mau ekspor ke mana? Ke mana aja. Karena regulasi, labeling tiap negara berbeda-beda,” paparnya.
Ira menambahkan jika produk UMKM lebih cocok untuk pasar dalam negeri jangan berkecil hati. Pasalnya, pasar domestik juga sangat besar, sementara ekspor butuh banyak syarat yang harus dipenuhi.
“Kalau produk Anda cuannya lebih banyak di dalam negeri, mari kita banjiri pasar daripada produk luar (negeri) yang masuk. Produk standar global iya, tapi ketika ekspor kita harus rajin riset pasar,” imbuhnya.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
You may like
Ekonomi Bisnis
OTCA Ajak Semua Generasi untuk Membangun Indonesia Melalui Bahasa Asing
Published
41 menit agoon
Oktober 15, 2024Data BPS menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2024 adalah sebanyak 149,38 juta orang, atau naik sebanyak 2,76 juta orang dibanding Februari 2023.
Sedangkan tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2024 berada di angka 4,82%, atau turun sebesar 0,63% dibanding Februari 2023.
Tapi sayangnya, berdasarkan data dari International Monetary Fund atau IMF per April 2024, tingkat pengangguran di Indonesia justru berada di posisi rawan, yakni di peringkat ke – 1 dari semua negara di ASEAN!
Hal ini semakin diperparah dengan kondisi deflasi saat ini.
BPS menyebutkan bahwa Indonesia mengalami deflasi selama 5 bulan berturut – turut, yakni pada:
– Mei 2024 (0,03%).
– Juni 2024 (0,08%).
– Juli 2024 (0,18%).
– Agustus 2024 (0,03%).
– September 2024 (0,12%).
Kondisi deflasi ini membuat banyak masyarakat enggan membelanjakan uangnya. Akibatnya, banyak perusahaan jadi merugi.
Alih – alih membuka lapangan pekerjaan, banyak perusahaan justru terpaksa merumahkan karyawannya. Inilah yang menjadi salah satu penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia.
Menguasai Bahasa Asing Adalah Salah Satu Solusi untuk Membangun Indonesia
Kita semua pasti ingin berkontribusi membangun Indonesia.
Kabar baiknya, membangun Indonesia tidak harus dari dalam (negeri), tapi juga bisa dilakukan dari luar.
Contoh:
Kalau kita bisa melanjutkan karier ke luar negeri dan berhasil menorehkan sejumlah prestasi, bukan hanya kita saja yang akan mendapatkan buah manisnya, tapi negara kita Indonesia juga akan merasakan dampak positifnya.
Sebagai contoh, kita bisa membantu menyumbang pemasukan devisa negara.
Maka dari itu, OTCA atau One Third Consulting and Abroad mengajak Anda dan semua generasi, khususnya gen Milenial serta gen Z, untuk belajar dan menguasai bahasa asing supaya bisa melanjutkan karier ke luar negeri, salah satunya adalah ke Jerman.
Sebagai lembaga bimbingan studi/karier ke Jerman dengan 21.000+ alumni, OTCA berkomitmen untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik melalui bahasa asing.
Izinkan OTCA selalu dekat dengan Anda, agar Anda juga bisa dekat dengan mimpi – mimpi besar Anda untuk diri sendiri, lingkungan, dan Indonesia yang lebih baik.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Ekonomi Bisnis
Latih Mahasiswa Berpikir Kritis dalam Berwirausaha, UNTAG Surabaya Gelar Workshop Design Thinking bersama MAXY Academy
Published
9 jam agoon
Oktober 14, 2024Surabaya, 14 Oktober 2024 – Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya kembali mengadakan acara workshop Program Wirausaha Merdeka (WMK) yang diselenggarakan di The Southern Hotel Surabaya dan berkolaborasi dengan MAXY Academy sebagai mentor serta pembicara workshop. Acara workshop ini mengusung tema Design Thinking dan merupakan keberlanjutan dari acara workshop Business Model Canvas yang telah dilaksanakan pada 4 Oktober 2024 di hotel Swiss Belinn Surabaya.
Untuk memaksimalkan pemahaman mahasiswa mengenai cara merumuskan suatu produk yang selaras dengan kebutuhan konsumen, acara ini membawakan topik Design Thinking serta Value Proposition. Acara ini dipimpin oleh 2 mentor yakni Andy Febrico Bintoro (CTO & Co-Founder MAXY Academy) serta Stefen Laksana (Product & Delivery Manager MAXY Academy) untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan berpikir kritis dan inovatif dalam merancang solusi bisnis yang relevan dengan kebutuhan konsumen.
Mahasiswa yang mengikuti program ini berbagi pengalaman mereka tentang manfaat yang mereka rasakan. Arika Amanda, mahasiswi dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, mengatakan, “Workshop ini benar-benar membuka wawasan saya. Dengan metode Design Thinking, saya belajar melihat masalah dari sudut pandang konsumen dan bagaimana cara merancang solusi yang tepat. Sebelumnya, saya tidak pernah menyangka bahwa prosesnya bisa sedalam dan se-struktural ini.”
Amalia, peserta lainnya, menambahkan, “Penggunaan Value Proposition Canvas sangat membantu saya dalam memetakan ide bisnis saya secara lebih jelas. Biasanya saya hanya berfokus pada produk saja, tetapi setelah workshop ini saya jadi lebih memahami bagaimana kebutuhan konsumen adalah inti dari setiap solusi bisnis yang ingin saya kembangkan.”
Dalam workshop ini, peserta melalui tahapan materi singkat mengenai Design Thinking serta terdapat latihan praktek dimana peserta menerapkan alat seperti Value Proposition Canvas, Test Card, dan Learn Card. Para mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk berlatih membuat elevator pitch, tantangan di mana mereka harus menyampaikan ide bisnis dalam waktu singkat secara efektif.
Stefen Laksana menjelaskan, “Kami melihat mahasiswa sangat antusias dan ingin belajar lebih dalam mengenai pendekatan inovatif dalam kewirausahaan. Beberapa di antaranya awalnya belum memahami konsep Design Thinking, tetapi setelah mendapat penjelasan, mereka mulai memahami dan mampu mempraktikkan keterampilan ini.”
Keseluruhan rangkaian Program Wirausaha Merdeka ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam memulai serta mengelola bisnis. Program ini bertujuan membangun mindset wirausaha yang inovatif, serta meningkatkan kemampuan manajerial dalam hal keuangan, pemasaran, dan pengelolaan sumber daya.
Program Wirausaha Merdeka ini diharapkan dapat terus memotivasi mahasiswa untuk tidak hanya memiliki ide, tetapi juga mampu menerapkan ide-ide tersebut menjadi solusi nyata yang bisa memberikan dampak positif di masyarakat.
Melalui kolaborasi antara WMK dan MAXY Academy, mahasiswa diharapkan dapat memiliki bekal lebih kuat untuk menghadapi dunia usaha dengan pendekatan yang lebih inovatif dan terstruktur.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan memang mengkhawatirkan dan bisa siapa saja alami. Belum lagi, banyak orang yang mengaitkan benjolan dengan kanker. Sebenarnya kondisi ini bisa terjadi karena berbagai hal.
Lalu, apa saja penyebab benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan? Simak penjelasan selengkapnya.
Benjolan di ketiak kanan adalah kondisi pembengkakan dengan ukuran besar hingga sangat kecil di ketiak kanan. Umumnya, benjolan terasa lembut, kenyal, maupun keras, serta berwarna merah.
Orang-orang yang sering mencukur ketiak, menyusui, hingga memiliki penyakit atau infeksi di lengan maupun payudara mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami benjolan di ketiak.
Dalam beberapa kasus, benjolan di ketiak kanan yang sakit bila ditekan mungkin termasuk masalah serius. Namun, kondisi ini bisa saja terjadi karena hal yang tidak berbahaya dan bersifat sementara.
Penyebab benjolan di ketiak kanan
Mulai dari infeksi hingga penyakit serius seperti kanker, benjolan di ketiak terjadi karena berbagai hal. Berikut berbagai penyebab benjolan di ketiak kanan yang perlu diketahui:
1. Pembengkakan kelenjar getah bening
2. Bisul
3. Kista
4. Alergi
5. Limfoma
6. Kanker payudara
7. Obat-obatan tertentu
Kenapa benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan?
Walau sebagian besar benjolan di ketiak tidak mengancam nyawa atau anggota tubuh, pembengkakan di ketiak kanan perlu diwaspadai. Umumnya, benjolan di ketiak kanan yang sakit bila ditekan karena ada pori-pori yang tersumbat.
Terkadang, rasa sakit atau nyeri juga muncul karena faktor penyebab lain, seperti pembengkakan kelenjar getah bening, masalah pada folikel rambut, luka kecil yang menyebabkan abses, hingga kista.
Apakah bahaya benjolan di ketiak kanan?
Untuk mengetahui tingkat keparahan dan bahaya dari benjolan yang muncul di ketiak, perlu pemeriksaan terlebih dahulu. Pemeriksaan akan mengetahui penyebab munculnya benjolan.
Jadi, benjolan bisa berbahaya atau tidak berdasarkan faktor penyebabnya. Biasanya benjolan kecil yang hilang dengan sendirinya tidak berbahaya, sedangkan benjolan yang berwarna merah, terasa nyeri, serta menetap bisa tergolong cukup serius.
Sebaliknya, jika benjolan berukuran besar, berwarna merah, terasa sakit atau nyeri, dan terus membesar dapat berbahaya. Apabila mengalami demam selama pembengkakan terjadi, hubungilah dokter untuk melakukan pemeriksaan.
Itulah informasi seputar benjolan di ketiak kanan. Jika khawatir dan merasa tidak nyaman, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi dan pengobatan yang tepat. Temukan informasi kesehatan lainnya di www.yoona.id/blog.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
OTCA Ajak Semua Generasi untuk Membangun Indonesia Melalui Bahasa Asing
Latih Mahasiswa Berpikir Kritis dalam Berwirausaha, UNTAG Surabaya Gelar Workshop Design Thinking bersama MAXY Academy
Benjolan di Ketiak Kanan Sakit Bila Ditekan
Populer Sepekan
- Daerah3 hari ago
Penyelundupan Sabu dalam Makanan Gorengan Berhasil Digagalkan Petugas Lapas Kayuagung
- Kesehatan & Gaya Hidup2 hari ago
Bantu Tingkatkan Gizi dan Kesehatan Anak, Kodim 0429/Lamtim Gelar DMS di MI Raudhatul Jannah – Bandar Agung
- Daerah2 hari ago
Kemenkumham Sumsel Gelar Sosialisasi Penanggulangan Kebakaran di Lapas Lubuklinggau
- Headline2 hari ago
Kuasa Hukum HCB Berhalangan Hadir, Polisi Tunda Pemeriksaan Kasus Penggelapan Dana Organisasi PWI Senilai Rp1,77 M
- Daerah4 hari ago
Sat Lantas Polres Prabumulih Sabet 3 Juara Lomba Tingkat Polda Sumsel 2024 di Atrium PTC Mall Palembang
- Daerah6 hari ago
Polres Prabumulih Terima Kujungan Kerja Dari Bidhumas Polda Sumsel
- Daerah4 hari ago
Safari Jumat dan Cooling System di Masjid Al-Hijrah, Kapolsek Cambai Ajak Warga Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Daerah3 hari ago
8 Organisasi Bantuan Hukum di Sumsel Menerima Tambahan Anggaran Bantuan Hukum, Berikut Ini Nama-namanya