Connect with us

Daerah

HUT Bhayangkara ke-78, Polres Prabumulih Berikan Bantuan Bedah Rumah

Published

on

Teguh Wiyono: Terimakasih Bapak Kapolres dan Kapolda

suarajurnal.co, PRABUMULIH — Polres Prabumulih Polda Sumsel dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-78 tahun 2024 memberikan bantuan bedah rumah di Jalan Angkatan 45 Kelurahan Gunung Ibul Barat Kota Prabumulih.

Dalam kesempatan tersebut, tampak Pj Walikota Prabumulih H. Elman, ST., MM menyambangi rumah keluarga Teguh Wiyono yang mendapat program bedah rumah dari Polres Prabumulih.

Kedatangan orang nomor satu di Kota Prabumulih itu juga sekaligus untuk menyaksikan pembongkaran rumah Teguh Wiyono yang sudah tidak layak huni serta melakukan peletakan batu pembangunan pertama.

Dalam sambutannya, H. Elman mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Prabumulih beserta jajarannya yang telah ikut serta dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Kota Prabumulih.

“Alhamdulillah salah satu warga kita, Bapak Teguh Wiyono mendapat bantuan rumah layak huni dari Polres Prabumulih sebagai salah satu upaya pemerintah Kota Prabumulih dalam penanganan kemiskinan,” ujarnya, Rabu (29/05/2024).

Pengentasan kemiskinan merupakan permasalahan utama yang harus dihadapi secara bersama, dicarikan solusinya serta memerlukan gerakan bersama dan terpadu, mengingat kemiskinan menjadi masalah kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor dan dimensi.

Upaya pengentasan kemiskinan sesungguhnya telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholders yang terlibat karena kewajiban kita bersama untuk mengurangi angka kemiskinan di Kota Prabumulih khususnya.

“Semoga pembangunan rumah layak huni ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan kita semua dan nantinya menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi keluarga Bapak Teguh Wiyono,” harap H. Elman.

Senang akan mendapat rumah baru, Teguh Wiyono juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada keluarganya.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Kapolres, Kapolda, Bapak Walikota Prabumulih yang telah memberikan bantuan bedah rumah sehingga saya memiliki tempat tinggal layak huni. Semoga menjadi berkah bagi keluarga kami,” ucap Teguh.

Acara bedah rumah tersebut juga dihadiri oleh Kajari Kota Prabumulih Roy Riyadi SH MH, Danramil 404-02 Prabumulih, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kota Prabumulih Ir. Hj. Suryani Ngesti Rahayu dan Pimpinan Bank Sumsel Babel Bayu Yudi Pratama. (Rils)

Editor: Doko

Daerah

Diduga Tidak Netral dan Ujaran Kebencian di Medsos, Seorang Oknum ASN di Prabumulih Dilaporkan ke Inspektorat dan Bawaslu

Published

on

suarajurnal.co, PRABUMULIH – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di kota prabumulih, Sumatera Selatan, berinisial CD dilaporkan ke Inspektorat dan Bawaslu kota Prabumulih.

Pelaporan itu terungkap, usai Joko Arif (Arif Arnic) yang merasa dirugikan akibat unggahan dari akun Facebook milik terlapor (CD), melapor ke Inspektorat dan Bawaslu kota Prabumulih, didampingi Kuasa hukumnya, advokat Usman Fitriansyah SH MH, Miken Malindo SH, Haedar Rahman SH, serta H. Irsal Andoko SH MH dan Jamri BN, SH, Jumat (4/10).

Menurut pelapor, dirinya merasa dirugikan oleh tindakan CD (terlapor), karena namanya ikut disebut dalam postingan akun Facebook terlapor, setelah videonya beredar di media sosial.

Dalam unggahan di FB dan video, CD terlihat diduga kuat menyampaikan pernyataan tidak netral dalam Pilkada dan provokatif yang berpotensi memicu konflik SARA.

“Pernyataan atau tulisan tersebut diungkapkan di akun facebook oknum ASN CD yang berdinas di salah satu instansi kota Prabumulih,” sebut pria yang akrab disapa Arif Arnic ini.

Dikatakan Arif, oknum ASN CD dilaporkan ke Inspektorat dan Bawaslu kota Prabumulih, karena sesuai aturan dalam UU No 5 Tahun 2014 pasal 2 yang berbunyi: “Setiap pegawai ASN harus patuh pada asas netralitas dengan tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan tertentu”, serta UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017 dan dalam ketentuan pasal 5 huruf n PP nomor 94/2021 ayat 5, di mana PNS dilarang membuat keputusan dan atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon sebelum, selama dan sesudah masa kampanye serta dalam imbauan Wali kota tanggal 25 September 2024, yang ditandatangani oleh Pj Wali kota Prabumulih, H. Elman ST MM, perihal ASN Wajib Netral.

“Selanjutnya setelah surat kami diterima langsung oleh Kepala insp6ektur dan Komisioner Bawaslu, jika terpenuhi unsur pidananya tidak menutup kemungkinan akan melaporkan juga ke Pihak kepolisian Oknum ASN CD dalam kasus kejahatan ITE sebagaimana diatur dalam UU No 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, agar tidak terulang lagi ke depannya. (*)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

Gedung PTM Prabumulih Terbengkalai, Rifki Baday: Secara Hukum Harus Ada yang Bertanggung Jawab

Published

on

suarajurnal.co, PRABUMULIH – Kondisi gedung Pasar Tradisional Modern (PTM) 1 & 2, yang dibiarkan terbengkalai dan terkesan tidak terawat, kini mulai mendapat sorotan dari masyarakat, di antaranya dari MPC Pemuda Pancasila kota Prabumulih.

“Percuma kalau dibiarkan tak terurus, apalagi tidak sampai berfungsi,” ungkap Ketua MPC Pemuda Pancasila Prabumulih, Rifki Baday SH MKn, menyayangkan kondisi PTM yang tak terawat. Padahal, pembangunannya telah menelan anggaran hingga puluhan miliar rupiah.

Selain tidak ada satu pun kios yang ditempati pedagang, kondisi bangunan PTM Prabumulih, yang telah lama selesai dibangun dan menelan biaya puluhan miliar itu, menurut Rifki, nyaris sebagian ditemukan dalam kondisi rusak dan angker.

“Kondisi bangunan gedung berlantai tiga, yang semula diperuntukkan sebagai kios pedagang Pasar Inpres itu kini terlihat kotor dan tidak terurus. Selain banyaknya tumpukan sampah juga bau pesing menyengat karena menjadi tempat buang hajat. Akibatnya, tak satupun kios ditempati para pedagang,” ujar Rifki.

Ia mengaku, banyak mendapatkan laporan terkait keluhan masyarakat khususnya para pedagang mengenai kondisi pasar PTM sejak dibangun beberapa tahun lalu. Mereka mengaku tidak betah berjualan di kios PTM karena sangat sepi dan tidak ada pembeli.

“Begini jadinya kalau perencanaannya yang tidak matang, dan aspirasi pedagang tidak didengarkan oleh pemerintah. Gedung yang semula digadang-gadangkan bakal membuat pedagang dan konsumen dapat bertransaksi dengan nyaman, Tapi nyatanya tidak terbukti,” ujarnya.

Sebagai masyarakat, dia berharap, gedung yang telah dibangun kokoh dan berdiri megah itu dapat bermanfaat. Bukan malah sudah dibangun, kemudian dibiarkan terbengkalai.

“Ini buang-buang uang namanya, membuat bangunan seperti ini dengan dana banyak. Coba dananya diberikan pinjaman tanpa bunga atau bunga ringan ke pedagang, bisa lebih bermanfaat dan tidak mubazir jadinya,” imbuhnya.

Masih dikatakan Rifki, dirinya menilai, rencana pembangunan pasar tersebut tidak diiringi dengan rencana yang mapam dalam memfungsikan pasar untuk pedagang.

“Seharusnya ada perencanaan yang matang saat membangun PTM, sehingga pelaku usaha betah di lokasi itu. Coba lihat kondisi PTM seperti apa sekarang, mau dipakai untuk apa juga, tidak jelas malah terbengkalai,” terangnya.

Melihat hal tersebut, ia mengaku miris dan mempertanyakan tanggung jawab dari dinas terkait.

Pria yang akrab disapa Pakcik ini pun mengajak para tokoh pemuda baik politisi maupun OKP yang ada di Prabumulih untuk bersama-sama menyuarakan dan berkontribusi terkait permasalahan ini, demi kepentingan masyarakat banyak.

“Tokoh pemuda bukan hanya mengurusi soal isu batu bara semata, tapi ini (pasar) permasalahan yang nyata. Untuk itu, saya mengajak tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan seluruh elemen tidak boleh tutup mata terkait permasalahan ini. Siapa yang harus bertanggung jawap dalam kerusakan pasar ini,” ucap politisi muda PKB ini.

Ditambahkannya, di momen Pilkada saat ini, merupakan waktu yang tepat dalam mencari pemimpin yang mampu menuntaskan permasalahan itu sampai ke akar-akarnya.

“Karena secara hukum harus ada yang bertanggung jawap atas rusaknya pasar itu, jelas terindikasi ada kerugian negara jadi siapa yang harus bertanggung jawap,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sejak dibangun lantai 2 PTM tidak pernah ditempati oleh pedagang. Pedagang enggan menempati untuk berjualan karena sepi pengunjung.

“Pedagang menolak untuk direlokasi ke PTM dan memilih bertahan di lokasi awal. Lantaran pasar modern yang dibangun pemerintah sepi pembeli. Saat ini, banyak pedagang yang memilih berjualan di luar agar tidak bangkrut,” ucapnya.

Untuk itu, ia berharap pemimpin Prabumulih ke depan dapat mencarikan solusi yang terbaik, sehingga keberadaan gedung PTM bisa menjadi salah satu motor penggerak ekonomi, maupun sebagai pusat pembelanjaan yang nyaman bagi masyarakat.

“Karena sayang jika pasar yang sudah ada bangunannya dibiarkan terbengkalai begitu saja. Jadi harapan kami kepada pemimpin Prabumulih ke depan harus mencari solusi agar PTM ini bisa berfungsi sebagaimana mestinya,” tandasnya. (*)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

Soan ke Pengurus PWI Sumsel, Anita Ungkap Program Bangkit Bersama untuk Kembalikan Kejayaan Sumsel saat Dipimpin Gubernur Alex Noerdin

Published

on

suarajurnal.co, PALEMBANG – Matahati didukung semua etnis. Hal ini diungkapkan Anita Noeringhati SH MH, Calon Wakil Gubernur Sumsel, saat menyambangi kantor PWI Sumsel, Selasa (1/10) di jalan Supeno No 11, Palembang. Anita menyatakan, dia bangga semua etnis, semua suku, juga berbagai agama mendukung pasangan Mawardi Yahya dan dirinya.

“Saya ini asli Jawa tapi rakyat Sumsel yang terdiri dari berbagai etnis atau suku mendukung kami. Dari suku Padang, Batak, Komering dan lainnya mendukung saya dan Pak Mawardi.

Menurut Anita, memang dia berasal dari Jawa dan wajar jika bertemu etnis Jawa. Dia mengatakan, orang Jawa seharusnya bangga jika dia menjadi Wagub.

“Tapi itu jangan dijadikan bahwa etnis Jawa saya dijadikan tuduhan saya terlalu mengagungkan suku saya. Saya dekat dengan semua suku, ini saja saya baru bertemu suka Minang. Jadi tidak benar saya Jawa sentris. Tetapi saya menyatakan seharusnya orang Jawa bangga ada saya yang diajak Pak Mawardi menjadi calon wakil gubernur,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, di depan para pengurus PWI Sumsel, seperti Anwar Rasuan, Afdal Jambak, Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) Sumsel, Edo, Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumsel Ocktap Riady dan Sekretaris DK PWI Sumsel Jon Heri. Anita mengungkapkan, salah satu program unggulan jika menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Masih banyak masyarakat yang kesulitan berobat tidak punya BPJS,” ujarnya.

Anita menyatakan program Bangkit Bersama untuk mengembalikan kejayaan Sumsel saat dipimpin Gubernur Alex Noerdin. “Tidak bisa dipungkiri dulu Sumsel maju sekali di jaman Pak Alex. Kita berharap nantinya Sumsel kembali kejayaannya,” ujarnya.

Terakhir, Anita juga menyinggung bahwa kaum milineal saat ini akan diperjuangkan saat mereka memimpin Sumsel. “Soal bakat, soal olahraga, soal beasiswa akan diperjuangkan bagi kaum milenial,” tutupnya. (SG)

Editor: Donni

Continue Reading

Populer Sepekan