Bank Mandiri Menegaskan Komitmen Keberlanjutan dan Mendorong Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) di Bawah Kepemimpinan Alexandra Askandar
Published
4 bulan agoon
Sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri yang juga mengawasi implementasi ESG di Bank Mandiri, Alexandra memastikan bahwa Bank Mandiri tidak hanya mengejar pertumbuhan finansial, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Jakarta, 18 Juli 2024 – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) terus menunjukkan komitmennya dalam memimpin inisiatif keberlanjutan, mempercepat kesadaran dan aksi ramah lingkungan, serta mempromosikan pemberdayaan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (“DEI”). Di bawah kepemimpinan Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama yang mengawasi implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di Bank Mandiri, Perseroan berkontribusi tidak hanya mendorong pertumbuhan finansial, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat. Sebagai Green Market Leader dengan pangsa pasar lebih dari 30% di Indonesia, Bank Mandiri telah menyalurkan Sustainable Financing sebesar Rp264 triliun hingga bulan Maret 2024, dengan porsi pembiayaan hijau Rp130 triliun yang meningkat sebesar 19% dibandingkan tahun sebelumnya, didominasi oleh sektor energi terbarukan, pengelolaan SDA Hayati & penggunaan lahan berkelanjutan, serta bangunan ramah lingkungan. Mengusung visi “Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future”, strategi ESG Bank Mandiri terdiri dari tiga pilar, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability beyond banking, dengan delapan inisiatif utama dalam framework keberlanjutan.
Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, “Bank Mandiri berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emissions (“NZE”) operasional pada tahun 2030, dan financing pada tahun 2060 atau lebih awal, sejalan dengan target pemerintah Indonesia. Kami sangat percaya bahwa nasabah memiliki peran yang sangat penting dalam perjalanan keberlanjutan kami. Secara internal, kami telah membangun fondasi yang kuat untuk ESG, menunjukkan komitmen yang kuat, meluncurkan berbagai inisiatif, mengintegrasikan prinsip ESG ke dalam core business perusahaan, dan tentu saja bekerja sama dengan nasabah kami sebagai salah satu pemangku kepentingan paling krusial dalam perjalanan ESG yang panjang ini.”(
<img style="width: 100%;" src="https://suarajurnal.co/wp-content/uploads/2024/07/public-551" alt="(kiri-kanan: Citra Amelya, Senior Vice President ESG Group Bank Mandiri; Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri; Adam Zahir, Vice President ESG Group Bank Mandiri)” />
Pada tahun 2022, Bank Mandiri mendirikan unit ESG di bawah pengawasan Alexandra yang berfungsi sebagai control tower untuk memastikan implementasi aspek ESG ke dalam bisnis dan operasional. Tujuan utama Perseroan adalah memastikan inisiatif ESG dapat diimplementasikan juga untuk nasabah sambil menyeimbangkan risiko dan peluang secara efektif. Dalam melibatkan nasabah, Bank Mandiri telah mengembangkan ESG Desk dalam unit Corporate Banking dengan dua fungsi utama, yaitu Client Center yang menawarkan solusi keuangan berkelanjutan yang inovatif, termasuk Green/Social Loan, Sustainability Linked Loan (SLL), Corporate-in-Transition Financing, dan ESG Advisory, serta Incubator for Expertise guna membangun keahlian, dengan membentuk pondasi yang kuat terutama bagi para Relationship Manager untuk berinteraksi secara efektif dengan klien.
Bersama dengan ESG Desk, Bank Mandiri telah banyak menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD), workshop, seminar untuk klien seperti PLN Group, Pertamina Group, Semen Indonesia Group, Sinarmas Group, dan klien korporat besar lainnya. Bank Mandiri juga mengadakan banyak pelatihan dan workshop secara internal, yang bertujuan agar semua Relationship Manager dapat secara aktif mengimplementasikan isu ESG dalam diskusi harian mereka dengan klien, dibandingkan 3 tahun yang lalu dimana fokus diskusi masih pada aspek bisnis seperti sumber pembayaran dan struktur kredit.
<img style="width: 100%;" src="https://suarajurnal.co/wp-content/uploads/2024/07/public-552" alt="(kiri-kanan: Citra Amelya, Senior Vice President ESG Group Bank Mandiri; Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri; Adam Zahir, Vice President ESG Group Bank Mandiri)” />
Namun, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi Perseroan dalam mendukung target Indonesia menuju ekonomi rendah karbon, khususnya dalam mempromosikan investasi iklim. Tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah menyeimbangkan antara peluang dan kepatuhan regulasi dalam pembiayaan iklim, di mana investasi iklim seringkali dianggap mahal meskipun manfaat jangka panjangnya nyata. Tidak semua pemangku kepentingan menganggap hal tersebut sebagai prioritas, karena kepentingan bisnis tetap menjadi perhatian utama bagi pelaku industri dan juga bank komersial. Akibatnya, saat ini inisiatif iklim di Indonesia sebagian besar masih bersifat sukarela.
Alexandra menambahkan, “Salah satu dukungan yang dibutuhkan adalah kebijakan kuat yang dapat menjadi pemicu utama untuk mendorong pembiayaan iklim. Penting untuk membuat perihal ini lebih menarik bagi semua pihak melalui mekanisme insentif dan pengurangan biaya untuk mendorong semua pihak bergerak menuju praktik bisnis yang lebih hijau, seperti insentif proyek hijau atau pajak karbon. Sebagai salah satu key drivers, kami telah melihat mekanisme pajak karbon dapat menjadi dukungan untuk meningkatkan permintaan pembiayaan hijau. Mekanisme ini memberikan konsekuensi finansial tertentu bagi bisnis yang menghasilkan emisi tinggi dan insentif bagi bisnis yang beralih menuju praktik berkelanjutan. Sinergi antara penetapan pajak karbon dan pembiayaan hijau memainkan peran penting untuk mempercepat transisi global menuju ekonomi rendah karbon.”
“Kita bisa melihat contohnya dari negara-negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, yang memperkenalkan pajak karbon pada tahun 2019 dan memiliki berbagai kebijakan serta insentif terkait Green Investment. Mereka telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik, dengan memiliki porsi investasi hijau yang relatif besar di Asia Tenggara atau lebih dari 20% total investasi hijau di antara tahun 2020 sampai dengan 2023. Di Indonesia, saya sangat optimistis dan perkembangannya juga baik. Meskipun kebijakan pajak karbon masih dalam tahap pengembangan, regulator telah melakukan uji coba Sistem Perdagangan Emisi (ETS) di Sektor Energi dan memulai perdagangan karbon di bursa karbon pada tahun 2023. Sekali lagi, menyeimbangkan antara peluang dan kepatuhan regulasi adalah hal yang krusial. Kami percaya bahwa beralih dari partisipasi voluntary menjadi mandatory dapat meningkatkan dampak kolektif kami dan memperkuat upaya keberlanjutan kami.” pungkas Alexandra.
Di sisi lain, Alexandra juga melihat pentingnya peningkatan kesadaran dan promosi tindakan ramah lingkungan di segmen ritel, terutama di kalangan individu, memerlukan pendekatan yang komprehensif dan edukatif. “Potensi besar terlihat terutama dari generasi Z dan Alpha, yang semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan, bahkan beberapa sekolah sudah memiliki kurikulum tentang aspek ini. Oleh karena itu, agar tetap relevan dalam jangka panjang, industri perbankan perlu meng-upgrade produk keuangan berkelanjutan, jika tidak, kita bisa ditinggalkan. Sebagai individu, ini juga menginspirasi saya untuk berproses dalam upaya sekecil apa pun, dimulai dari aktivitas di rumah, seperti memilah sampah, menggunakan produk eco-friendly, dan peralatan elektronik hemat energi. Collective action yang kecil ini bisa menjadi besar bila dilakukan oleh banyak individu,”
“Selain berkarir di Bank Mandiri, saya juga seorang ibu. Ketika kita bicara tentang keberlanjutan, ini erat kaitannya dengan masa depan generasi mendatang, termasuk anak-anak saya. Sebagai ibu, saya merasa bertanggung jawab memastikan dunia yang kita wariskan lebih baik, sehat, dan berkelanjutan. Saya ingin anak-anak saya tumbuh di dunia yang tidak hanya makmur secara ekonomi, tetapi juga berwawasan lingkungan dan sosial. Saya bersyukur dapat mempengaruhi kebijakan dan inisiatif untuk membawa perubahan positif, dengan mengintegrasikan prinsip ESG dalam operasional dan strategi Bank Mandiri guna membantu mencapai tujuan bisnis jangka panjang dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan keterlibatan semua pihak, Bank Mandiri dapat mewujudkan visi keberlanjutan dan membawa perubahan berarti bagi generasi mendatang,” lanjut Alexandra.
Alexandra juga menyoroti pentingnya pemberdayaan wanita di Bank Mandiri melalui berbagai program dan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan inklusi. Bank Mandiri mempromosikan kesetaraan gender dan memberikan hak yang sama kepada semua pegawai, dengan mendorong inklusivitas melalui program seperti Mandiri Women Leader, program mentoring dalam rangka career development, serta fasilitas ruang laktasi dan daycare. Alexandra percaya bahwa pemberdayaan perempuan bukan hanya tentang memberikan kesempatan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung dari mulai infrastruktur dan fasilitas. Menurutnya, perempuan memiliki tanggung jawab besar baik di kantor maupun di rumah, oleh karena itu, penting bagi untuk memastikan mereka merasa dihargai dan didengarkan.
Dalam upaya menciptakan lingkungan bisnis yang lebih berkelanjutan dan masa depan yang lebih baik, Alexandra menutup dengan menyatakan, “Saya melihat pentingnya upaya kolaboratif di antara semua pihak untuk mengembangkan serangkaian kebijakan inisiatif iklim yang komprehensif. Kebijakan ini harus didefinisikan dengan jelas dan diharmonisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan yang sama, mendorong pertumbuhan pembiayaan iklim, dan menghasilkan dampak signifikan.”
You may like
Crime History
Terlibat Penyalahgunaan Narkotika, 3 Warga di Lampung Timur Diringkus Polisi
Published
9 jam agoon
November 4, 2024By
adminLAMTIM, suarajurnal.co – Kepolisian resort (Polres) Lampung Timur, terpaksa mengamankan 3 (tiga) warga, karena diduga terlibat kasus penyalahgunaan dan peredaran Narkotika.
Kapolres Lampung Timur, AKBP Benny Prasetya didampingi Kasat Narkoba, IPTU Hendra Abdurahman, pada Senin (4/11), membenarkan penahanan terhadap ketiga tersangka berinisial MA (25), warga desa Banjar Agung Kec. Sekampung, dan RES (23), warga desa Bojong Kec. Sekampung Udik, serta AR (21), warga desa Bojong Kec Sekampung Udik Kab. Lampung Timur.
Diungkapkannya, ketiga tersangka, berhasil diringkus pada Sabtu (2/11) Kemarin, oleh tim Satuan Narkoba Polres Lampung Timur. Para pelaku saat ditangkap tidak berkutik dan tanpa perlawanan.
Selain para tersangka, petugas juga turut mengamankan barang bukti berupa 1 (satu) plasitk klip kecil berisi Narkotika golongan I bukan tanaman (sabu-sabu) berat kotor 0,16 gram, dan 3 unit Handphone.
Selanjutnya, para tersangka dan seluruh barang bukti langsung dibawa ke Mapolres Lampung Timur, untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut. (Bas/*)
Editor: Donni
Ekonomi Bisnis
Panduan Langkah Demi Langkah untuk Memulai Bisnis di Bali bagi Ekspatriat
Published
9 jam agoon
November 4, 2024Bali, dengan budayanya yang kaya dan ekonominya yang berkembang, telah menjadi tujuan utama bagi pengusaha dari seluruh dunia. Para pendatang asing semakin tertarik dengan peluang bisnis unik di pulau ini, khususnya di sektor pariwisata, perhotelan, dan industri kreatif. Namun, mendirikan bisnis di Bali sebagai orang asing memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam memahami kerangka hukum dan regulasi di Indonesia. Panduan ini akan membantu Anda melalui langkah-langkah penting untuk memulai bisnis di Bali sebagai ekspat, mulai dari memilih struktur bisnis yang tepat hingga mematuhi hukum dan regulasi lokal.
1. Memahami Kerangka Hukum di Indonesia
Sebelum membahas detail tentang memulai bisnis di Bali, penting untuk memahami kerangka hukum di Indonesia terkait kepemilikan asing. Meski Bali menawarkan banyak peluang, ada batasan yang harus dipatuhi oleh pengusaha asing.
Aturan Kepemilikan Asing
Indonesia menerapkan beberapa batasan pada kepemilikan asing, tergantung pada sektor industri. Untuk melindungi industri lokal, terdapat Daftar Negatif Investasi, yang mengatur sektor-sektor di mana investasi asing dibatasi atau dilarang. Sebagai pengusaha, Anda perlu memastikan bahwa bisnis Anda berada dalam sektor yang diizinkan untuk kepemilikan asing.
Jenis Entitas Hukum
Struktur hukum yang paling umum bagi pengusaha asing di Bali adalah PT PMA (Penanaman Modal Asing), atau Perusahaan Terbatas dengan Kepemilikan Asing. PT PMA memungkinkan Anda memiliki kepemilikan langsung atas perusahaan, berbeda dengan struktur nominee lokal, dan memberikan kontrol penuh dalam kerangka regulasi Indonesia.
2. Memilih Struktur Bisnis yang Tepat
Memilih struktur bisnis yang benar adalah kunci untuk memastikan bisnis Anda beroperasi dengan lancar dan sesuai hukum. Berikut beberapa opsi yang umum digunakan:
PT PMA (Perusahaan dengan Kepemilikan Asing)
PT PMA adalah struktur bisnis yang direkomendasikan bagi investor asing, karena memberikan keuntungan kepemilikan dan kendali penuh. Untuk mendirikan PT PMA, diperlukan persetujuan dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dan tunduk pada persyaratan modal tertentu.
Kantor Perwakilan (KPPA)
KPPA cocok jika Anda hanya ingin membangun kehadiran di Bali tanpa melakukan kegiatan komersial. KPPA memungkinkan Anda melakukan riset, menjalin jaringan, dan mengeksplorasi peluang pasar tanpa menjual produk atau layanan secara langsung.
Setup Nominee Lokal:
Beberapa orang asing memilih menggunakan mitra lokal sebagai nominee untuk melewati batasan kepemilikan. Meskipun ini bisa menyederhanakan proses, ada risiko seperti berkurangnya kontrol atas bisnis. Penting untuk melakukan uji tuntas terhadap pengaturan nominee lokal untuk melindungi investasi Anda.
3. Mendapatkan Izin dan Lisensi yang Diperlukan
Memulai bisnis di Bali melibatkan perolehan berbagai izin dan lisensi, tergantung pada jenis bisnis yang Anda jalankan.
Persetujuan Investasi dari BKPM
Salah satu langkah pertama dalam mendirikan PT PMA adalah mendapatkan persetujuan investasi dari BKPM. Persetujuan ini memungkinkan Anda berinvestasi dan beroperasi secara legal di Indonesia.
Izin Usaha
Perusahaan Anda juga membutuhkan izin usaha, yang spesifik untuk setiap industri. Baik Anda membuka restoran, hotel, atau firma konsultasi, masing-masing jenis bisnis membutuhkan izin yang berbeda.
Surat Domisili Perusahaan dan Bantuan Notaris
Anda juga memerlukan Surat Domisili Perusahaan yang menyatakan lokasi bisnis Anda, serta notaris untuk membantu dokumentasi hukum saat mendirikan perusahaan.
4. Memahami Regulasi Pajak di Bali
Pajak adalah pertimbangan penting dalam menjalankan bisnis di Bali. Sebagai pengusaha asing, Anda harus memahami kewajiban pajak baik secara perusahaan maupun pribadi.
Pajak Perusahaan
Indonesia menerapkan pajak perusahaan bagi perusahaan yang terdaftar di dalam negeri. Saat ini, tarif pajak perusahaan adalah 22%, namun bisa bervariasi tergantung pada industri dan aktivitas bisnis spesifik.
Pajak Penghasilan Pribadi untuk Pekerja Asing
Jika Anda mempekerjakan ekspatriat, mereka harus mematuhi hukum pajak penghasilan pribadi di Indonesia. Saat ini, orang asing yang bekerja di Indonesia dikenakan pajak atas penghasilan global mereka.
Insentif Pajak
Beberapa industri dan wilayah menawarkan insentif pajak, terutama bagi yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi atau penciptaan lapangan kerja. Pastikan untuk mengeksplorasi potongan pajak yang berlaku saat memulai bisnis Anda.
5. Mempekerjakan Karyawan di Bali
Mempekerjakan karyawan, baik lokal maupun asing, memerlukan kepatuhan terhadap undang-undang ketenagakerjaan di Indonesia.
Izin Kerja (KITAS)
Karyawan asing, termasuk Anda sendiri, memerlukan KITAS (Izin Tinggal Sementara) untuk bekerja secara legal di Bali. Mengajukan KITAS memerlukan dokumen dan waktu pemrosesan tertentu, jadi penting untuk merencanakan sebelumnya guna memastikan kepatuhan.
Hukum Ketenagakerjaan Lokal
Indonesia memiliki undang-undang ketenagakerjaan yang ketat, khususnya mengenai upah, jam kerja, dan tunjangan karyawan. Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu memberikan upah yang layak, kontribusi jaminan sosial, dan mematuhi peraturan ketenagakerjaan lainnya.
Pertimbangan Budaya dalam Lingkungan Kerja:
Penting juga untuk menghormati budaya lokal di tempat kerja Bali. Nilai-nilai Bali menekankan kerja sama tim, menghormati hierarki, dan menjaga keharmonisan, yang perlu diperhatikan saat mengelola tim.
6. Membuka Rekening Bank dan Mengelola Keuangan
Membuka rekening bank lokal sangat penting untuk mengelola transaksi bisnis di Bali.
Persyaratan Rekening Bank untuk Perusahaan Asing
Untuk membuka rekening bank, Anda memerlukan dokumen seperti pendaftaran bisnis, nomor identifikasi pajak, dan bukti domisili perusahaan. Memiliki rekening bank lokal akan memudahkan pembayaran pajak dan pemrosesan penggajian.
Akses ke Pendanaan
Meskipun peluang modal ventura terbatas di Bali, Anda dapat mengeksplorasi berbagai opsi pendanaan, termasuk investasi langsung asing dan pinjaman dari bank lokal. Beberapa bank menawarkan layanan yang disesuaikan untuk pengusaha ekspat.
Regulasi Mata Uang
Rupiah adalah mata uang resmi di Indonesia. Perhatikan regulasi mata uang yang mengharuskan semua transaksi bisnis dilakukan dalam Rupiah, terutama untuk penjualan domestik.
7. Menavigasi Budaya Bisnis Bali
Memahami budaya bisnis lokal sangat penting untuk sukses di Bali.
Memahami Etiket Bisnis Lokal
Membangun hubungan adalah bagian penting dari bisnis di Bali. Pengusaha asing perlu memahami etiket bisnis lokal, seperti pengenalan yang sopan, menghormati orang yang lebih tua, dan menghindari konfrontasi langsung.
Pentingnya Membangun Hubungan
Budaya bisnis Bali menghargai hubungan dibandingkan transaksi. Meluangkan waktu untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas akan membantu Anda mendapatkan kesepakatan dan membangun kemitraan jangka panjang.
Tantangan dan Peluang
Bali menawarkan peluang besar, tetapi penting untuk tetap sabar dan fleksibel. Menyeimbangkan adat lokal dengan harapan bisnis Barat mungkin membutuhkan waktu, tetapi ketekunan adalah kunci sukses jangka panjang.
8. Langkah Akhir: Meluncurkan Bisnis Anda di Bali
Setelah semua izin, lisensi, dan pengaturan keuangan selesai, Anda siap meluncurkan bisnis Anda!
Pemasaran dan Branding di Bali
Bali adalah pasar yang kompetitif, jadi pemasaran dan branding yang efektif sangat penting. Sebagai orang asing, Anda harus menonjolkan nilai unik yang bisnis Anda bawa ke pasar lokal sambil menghormati tradisi dan budaya Bali.
Kepatuhan dan Pelaporan Tahunan
Terakhir, ingatlah bahwa mematuhi hukum Indonesia adalah proses yang berkelanjutan. Pastikan untuk menjaga catatan keuangan yang akurat, melaporkan laporan tahunan, dan tetap memperbarui regulasi lokal untuk menghindari penalti.
Kesimpulan
Memulai bisnis di Bali sebagai pengusaha asing bisa menjadi pengalaman yang memuaskan, tetapi memerlukan perencanaan matang dan kepatuhan terhadap kerangka hukum di Indonesia. Dengan mengikuti langkah-langkah yang diuraikan dalam panduan ini, Anda dapat menavigasi tantangan memulai bisnis dan memanfaatkan peluang yang tumbuh di Bali.
Jika Anda siap untuk memulai perjalanan bisnis di Bali, CPT Corporate siap membantu. Kami mengkhususkan diri dalam pendaftaran perusahaan dan dapat membimbing Anda melalui seluruh proses, mulai dari mendirikan PT PMA hingga mendapatkan izin dan lisensi yang diperlukan. Biarkan kami menangani kompleks
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Ekonomi Bisnis
Seperti Apa Ciri Patah Tulang Mulai Sembuh? Ini yang Perlu Diketahui
Published
17 jam agoon
November 4, 2024Terkadang saat melakukan aktivitas fisik, bisa saja tidak hati-hati sehingga menyebabkan gangguan seperti jatuh atau cedera.Salah satu yang mungkin terjadi adalah patah tulang. Jika sudah mengalami kondisi tersebut, lalu seperti apa ciri patah tulang mulai sembuh?
Patah tulang memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sembuh, bisa berminggu hingga berbulan-bulan tergantung dari perawatan dan cara penanganan patah tulangnya. Mari kenali ciri patah tulang mulai sembuh.
Proses penyembuhan patah tulang
Ciri patah tulang mulai sembuh memang diperlukan sehingga dapat mengetahui apakah patah tulang sudah berangsur membaik dan dapat melakukan penanganan yang tepat apabila patah tulang belum sembuh benar.
Durasi penyembuhan pada patah tulang memang berbeda-beda akan ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi penyembuhan, seperti usia, kondisi kesehatan, asupan nutrisi tertentu, hingga jenis terapi atau pengobatan.
Faktor tersebut dapat menyebabkan penyembuhan patah tulang dengan durasi penyembuhan yang bisa saja berbeda bisa beberapa minggu.
Adapun tahapan dalam proses penyembuhan patah tulang antara lain peradangan, reparative, hingga remodelling. Proses penyembuhan tentu membutuhkan kesabaran dan terapi maupun pengobatan ekstra apalagi jika kondisi patah tulang memang cukup serius.
Ciri patah tulang mulai sembuh
Lalu, seperti apa ciri patah tulang mulai sembuh? Patah tulang mulai sembuh jika ada tanda atau ciri berikut:
1. Nyeri berkurang
Ciri umum dari kondisi patah tulang yang semakin membaik adalah nyeri yang berkurang.
Nyeri semakin hilang meskipun tidak lagi mengonsumsi obat pereda nyeri adalah tanda baik saat patah tulang mulai sembuh. Namun, tetap harus waspada karena patah tulang belum sepenuhnya sembuh total.
2. Bisa bergerak
Berkurangnya rasa nyeri pada area patah tulang dan gerak rentang yang semakin meningkat dapat menjadi sinyal bahwa patah tulang mulai sembuh. Selain itu, area yang cedera sudah dapat bergerak meskipun perlahan, maka itu juga tandanya.
3. Bengkak mereda
Bengkak yang terjadi selama patah tulang dapat menjadi indikasi bahwa ada peningkatan aliran darah agar membantu proses penyembuhan patah tulang. Saat bengkak mulai mereda, maka patah tulang dapat berangsur pulih perlahan.
4. Memar berkurang
Ciri patah tulang yang mulai sembuh adalah dengan tampilan memar yang semakin pudar. Memar biasanya terjadi pada area cedera dan sekitarnya dan akan semakin hilang saat patah tulang semakin mulai sembuh.
Saat patah tulang, maka kondisi pasien tentu semakin sulit untuk bergerak dan memerlukan pengobatan dan terapi yang intens. Untuk mempercepat penyembuhan, usahakan konsumsi makanan bergizi seperti vitamin dan kalsium untuk membantu tulang sembuh lebih cepat.
Selain itu, beristirahat cukup dan jangan terburu-buru untuk menggunakan area tubuh yang cedera agar mempercepat penyembuhan. Kenali juga gejala infeksi yang terdapat pada area patah tulang sehingga jika terjadi gejala atau tanda tertentu dapat segera mendapat terapi medis sesuai keluhan.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Terlibat Penyalahgunaan Narkotika, 3 Warga di Lampung Timur Diringkus Polisi
Panduan Langkah Demi Langkah untuk Memulai Bisnis di Bali bagi Ekspatriat
Seperti Apa Ciri Patah Tulang Mulai Sembuh? Ini yang Perlu Diketahui
Populer Sepekan
- Daerah4 hari ago
Jelang Porkot XI, KONI Palembang ‘Warning’ Camat untuk Tidak Bawa Atlet dari Luar, Langsung Diskualifikasi
- Daerah5 hari ago
Yonkav 5/DPC Terima Kunjungan Kerja Danpussenkav TNI AD, Ini Rangkaian Kegiatannya
- Daerah4 hari ago
Gudang Penampungan Minyak Ilegal di Desa Karang Endah Hangus Terbakar, 1 Truk Terbakar
- Kasus & Peristiwa5 hari ago
Peringati Hari Jadi Humas Polri ke-73, Polres Lampung Timur Gelar Donor Darah
- Daerah7 hari ago
Peringati Hut Humas Polri Ke 73 Humas Polres Prabumulih Gelar Bakti Sosial Donor Darah
- Ekonomi Bisnis7 hari ago
5 Koin Meme Potensial yang Layak Pantau di November 2024
- Ekonomi Bisnis7 hari ago
Clixid Obat Apa? Cek Manfaat dan Cara Kerjanya
- Ekonomi Bisnis7 hari ago
Halo Robotics Perluas Jangkauan Operasi Drone dengan 4G Dongle