Connect with us

Daerah

Disebut Peralatan HD Tidak Layak, Ini Penjelasan Vendor Penyedia Alat HD: Ini Sangat-sangat Tidak Benar !

Published

on

suarajurnal.co, OGAN ILIR – Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh pihak management RSUD Ogan Ilir, menyusul ramainya pemberitaan dugaan terjadinya malapraktik pada pelayanan Cuci Darah atau Hemodialisis (HD) di rumah sakit milik Pemerintah daerah kabupaten Ogan Ilir tersebut.

Di mana diungkap, bahwa persoalan pergantian alat HD itu merupakan keinginan Direktur RSUD sendiri.

“Pergantian alat HD itu kehendak dia sendiri sang Direktur, tanpa sepengetahuan management,” sebut pihak management RSUD OI.

Terpisah, Pemerhati Kesehatan yang juga Anggota DPRD OI dari Fraksi Golkar, Nazori mengatakan, bahwa permasalahan adanya dugaan Malapraktik itu, merupakan tanggung jawab pimpinan rumah sakit.

“Ya Direktur RSUD OI, yang bertanggung jawab karena semua operasional yang ada di rumah sakit adalah tanggung jawab Direktur,” ujar Nazori, singkat.

Sementara, salah satu Vendor Penyedia Alat HD yang ada di Indonesia, saat dikonfirmasi awak media terkait pernyataan Direktur rumah sakit yang menyebut peralatan HD yang dipakai sebelumnya sudah tidak layak lagi, dijelaskannya, merupakan hal yang tidak benar.

“Ini sangat-sangat tidak benar, dan kami fokus untuk melayani HD. Dan kami juga sudah ratusan tahun dan banyak negara di dunia ini memakai alat HD kami,” ungkapnya.

Menurut dia, sejauh ini tidak ada pernyataan dari pihak rumah sakit mana pun yang menyatakan mesin dan alat HD dari perusahaannya tidak layak. “Silahkan konfir di rumah sakit lain yang menggunakan alat HD kami, pasti tidak ada yang menyatakan demikian,” imbuhnya.

“Apalagi dikonfaibel dengan alat yang ada di rumah sakit sekarang, sangat jauh berbeda. Kalau kita ibaratkan penggunaan mobil pribadi antara mobil Alvat dengan mobil Sigra sangat jauh berbeda dan tidak akan sebandinglah,” cetusnya.

Begitu pun, terkait dengan kontrak, ia menyebut ada 2 perjanjian, yakni sama lima tahun dan atau tindakan target tahun tercapai.

“Memang iya, kontrak itu ada dua penyebutannya, bapak silahkan baca di situ, di situ disebutkan lima tahun kontrak dan atau tindakan target tahun tercapai. Kontrak mulai tahun 2018-2023 dan pada bulan November tahun kontraknya habis.

Tapi kan ada poin penyebutan kedua, target tindakan RSUD OI tidak nyampai 10 persen, nah jadi ada proses perizinan diawal terus juga ada penyesuaian jumlah pasien segala macam sembari proses perizinan itu kemarin covid datang, ditambah lagi si rumah sakit memasukkan mesin yang baru,” tuturnya.

Lebih jauh, vendor penyedia alat HD ini pun meminta awak media untuk melakukan kroscek terkait perizinan penggunaan alat HD yang baru.

“Karena mesin baru masuk langsung menggeser posisi mesin kami gitu pak. Apakah bapak sudah kroscek izin operasional HD, bukankah izin operasional HD sudah dicabut tu oleh prenefri, yang jelas dapat informasi dalam waktu dekat ini RSUD OI akan membuka kembali pelayanan HD,” sebut dia.

“Nanti saya akan confir ke prenefrinya sudah terregistrasi atau belum, karena prosesnya panjang tidak segampang itu dibuka, pasien datang gak kan, harus terkonfirmasi dengan Persatuan Ginjal Indonesia, terkonfirmasi dengan Persatuan Perawat Ginjal Indonesia dan terkonfirmasi dengan BPJS, karena nanti akan bersinggungan dengan cleman mereka,” tambah Vendor ini lagi.

Masih disampaikannya, bahwa sejauh ini pihaknya belum mendapat informasi dari pihak rumah sakit terkait mesin HD yang mana yang akan dipakai. Sementara, dalam waktu dekat ia ketahui, pihak RSUD OI akan membuka kembali Pelayanan HD.

“Kami juga tidak mendapat informasi dari rumah sakit, artinya bukan mesin kami yang dipakai, kalaupun nanti dibuka dimasukkan mesin yang baru oleh direktur. Jadi kalau mereka menggunakan mesin kami, pasti ada konfirmasi untuk menghidupkan mesin kami itu, karena butuh teknisi untuk menghidupkannya,” tandasnya.

Disinggung terkait harga per unit mesin HD, ia menjelaskan, mencapai Rp350 juta per unitnya.

“Secara investasi harga mesin kami itu satu unit harganya Rp350 juta dan kalau tidak salah ada 6 unit alat kami di sana, lima untuk melayani pasien dan satu untuk cadangan, jadi tinggal kalikan saja 6 X 350 juta pak,” imbuhnya.

Sementara, seperti diketahui pasca mencuatnya permasalahan dugaan adanya malapraktik pada pelayanan HD di RSUD OI, terus banyak mendapat perhatian masyarakat hingga berujung aksi unjuk rasa massa SPM, beberapa waktu lalu.

“Sejauh ini terkait dugaan malapraktik pelayanan Hemodialisa yang ada di RSUD OI, saya sebagai Kepala Dinas Kesehatan OI belum pernah mendapat laporan baik secara lisan maupun tertulis,” ucap Kadinkes Ogan Ilir, Hendra Kudeta.

Hendra juga menjelaskan, pihaknya akan lebih ketat lagi dalam mengawasi pelayanan di RSUD dari yang terkecil mulai dari pendaftaran hingga pasien pulang.

Bahkan, Hendra meminta pihak RSUD agar terbuka kepada publik terkait persoalan adanya dugaan malapraktik hingga meninggalnya pasien, sebelum membuka kembali Pelayanan HD tersebut.

“Ini harus diselesaikan dulu, apakah memang benar ada yang meninggal, apakah ada komplikasi penyakit lain dan ini dibuka sebersih bersihnya kepada publik agar masyarakat mengerti apa yang sebenarnya terjadi,” tukas Hendra Kudeta.

Hal yang sama juga disampaikan Wakil Ketua DPRD OI, Ahmad Safei, saat menerima aksi unjuk rasa, beberapa hari lalu. “Kami ini juga gerah membaca berita RSUD OI, kita mau meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Ogan Ilir, tapi nyatanya ada korban,” terang dia, saat itu.

“Makanya kemarin sudah kita singgung permasalahan tersebut. Yang jelas kita pengen jelas apa penyebabnya, kalau memang penyebabnya oleh penyakit selain ginjal penyakit apa. Dan kalau alat penyebabnya, artinya alat itu tidak layak digunakan,” tegas Safei, seraya berjanji akan menuntaskan dugaan permasalahan di RSUD tersebut. (SMSI OI)

Editor: Donni

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Daerah

Dinkes Prabumulih Lakukan Studi Tiru ke Kanwil Kemenkumham Sumsel, Bangun ZI dan Peningkatan Pelayanan Publik

Published

on

PALEMBANG, suarajurnal.co – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sumatera Selatan menerima kunjungan dari Dinas Kesehatan kota Prabumulih, dalam rangka studi tiru terkait pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta peningkatan pelayanan publik. pada Selasa (3/12).

Kedatangan tim dari Dinas Kesehatan kota Prabumulih ini disambut langsung oleh Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sumsel, Sigit Setiawan, bersama Tim Reformasi Birokrasi Kanwil Kemenkumham Sumsel.

Kasubbag Hukum, Kepegawaian, Umum dan Humas, Lisa Fitri menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan yang hangat dan berharap kunjungan ini bisa memberikan wawasan serta pengetahuan tentang pembangunan ZI yang dapat diterapkan di instansi mereka, guna meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Sigit Setiawan dalam kesempatan tersebut menjelaskan, bahwa pembangunan ZI merupakan langkah awal dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang bertujuan untuk mewujudkan good governance melalui birokrasi yang bersih dan akuntabel.

Menurutnya, untuk mencapai tujuan itu, diperlukan kerja keras serta komitmen dari seluruh pegawai dalam menjalankan proses reformasi demi meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik.

Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan dari Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat, Reformasi Birokrasi, dan Teknologi Informasi, Hamsir. Ia mengungkapkan, bahwa dalam pembangunan ZI, sangat penting untuk memperhatikan kelengkapan data dukung serta proses penilaian lapangan. Selain itu, strategi pembangunan dan inovasi pelayanan juga menjadi kunci keberhasilan, termasuk dalam menciptakan perubahan nyata (before and after) yang berujung pada predikat WBK.

Peserta kunjungan studi tiru ini terdiri dari lima orang perwakilan Dinas Kesehatan kota Prabumulih, tiga orang dari UPTD Puskesmas kota Prabumulih, satu orang dari UPTD Balai Kesehatan Paru Prabumulih, dan satu orang dari UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah. Setelah sesi penjelasan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa unit kerja dan fasilitas pelayanan yang ada di Kanwil Kemenkumham Sumsel.

Dengan adanya studi tiru ini, diharapkan Dinas Kesehatan kota Prabumulih dapat mengadopsi berbagai inisiatif dan strategi yang telah diterapkan di Kanwil Kemenkumham Sumsel dalam upaya pembangunan Zona Integritas, serta menerapkannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di sektor kesehatan. (**)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

Hadiri Acara Pembekalan Kewirausahaan Disnakertrans Prabumulih, Cak Arlan: Kita Minta Program Ini, Sifatnya Berkelanjutan

Published

on

PRABUMULIH, suarajurnal.co – Wali kota Prabumulih terpilih, H Arlan menghadiri acara pembekalan kewirausahaan kepada penerima bantuan hibah, sarana usaha untuk peserta pelatihan pembuatan roti/kue bagi keluarga stunting serta menjahit dengan mesin bagi penyandang disabilitas.

Kegiatan yang diadakan oleh Dinas Tenaga Kerja kota Prabumulih itu digelar di Aula Hotel Grand Nikita, pada Selasa (3/12/2024).

Cak Arlan, sapaan akrabnya menyambut baik kegiatan tersebut apalagi sangat membantu dan bermanfaat bagi penerimanya, keluarga stunting dan penyandang disabilitas.

“Cak mengajak, bekerja buat masyarakat semuanya. Khususnya, pegawai di lingkungan Pemkot Prabumulih. Mari kita sama-sama wujudkan perubahan menuju Prabumulih Makmur dan Sejahtera,” ucapnya.

Bahkan, kata dia, kegiatan seperti ini ke depan akan menjadi program Arlan – Franky, salah satu program unggulannya membantu masyarakat, khususnya keluarga stunting dan penyandang disabilitas di Prabumulih.

“Kita minta program ini, sifatnya berkelanjutan. Tidak hanya pemberian bantuan saja, tetapi harus diawasi. Sehingga, bantuan disalurkan benar-benar bermanfaat bagi penerimanya. Meningkatkan kesejahteraan keluarga stunting, dan mendorong kemandirian penyandang disabilitas,” bebernya.

Lanjutnya, ia akan berkomitmen sabagai Wali kota Prabumulih terpilih menjalankan program pro rakyat, guna mensejahterakan masyarakat Prabumulih.

“Pilkada sudah usai, mari kita bangun dan majukan Prabumulih ini,” pungkasnya. (KS)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

Kontingen PWI Kota Lubuklinggau Penuh Semangat Ikuti Pembukaan Porwada ke IV di Muba

Published

on

MUBA, suarajurnal.co – Kontingen PWI kota Lubuklinggau, dengan penuh semangat mengikuti pembukaan Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwada) Sumsel ke IV yang dipusatkan di kabupaten Musi Banyuasin, Selasa (3/12/2024).

Porwada Sumsel 2024 ini diikuti semua atlet masing-masing perwakilan PWI se Sumsel dan dibuka Gubernur Sumsel yang diwakili oleh Asisten Zulkarnain, Pj Bupati Muba diwakili Sekda Apriyadi, Ketua PWI Sumsel, Kurniadi, dan Ketua PWI se Sumsel.

Ketua Pelaksana Porwada Sumsel ke IV, Intan mengatakan, bahwa peserta Porwada Sumsel ke IV diikuti sebanyak 450 Atlet se Sumsel dengan 7 cabor, Futsal, Tenis Meja, Bulu Tangkis, Catur, Export, dan Domino serta merebutkan medali 62 Emas, 62 Perak dan 62 Perunggu serta uang pembinaan. “Kami didukung 100 insan pers media,” saya ucapkan terimakasih setinggi tingginya atas dukungan Pemkab Muba,” ungkapnya.

Sementara, Ketua PWI Sumsel, Kurniadi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas semua dukungan dan suport sehingga terlaksananya Porwada Sumsel 2024. Tujuan porwada ini, menurutnya, juga sebagai ajang silatuhrahmi antar PWI se Sumsel. “Kita lakukan penjaringan atlet terbaik untuk ke Porwanas,” ujarnya.

Sementara, Asisten 3 Pemprov Sumsel, Zulkarnain mengatakan, pihaknya menyambut baik atas terselenggaranya Porwada Sumsel di Musi Banyuasin. “Kita lalui pesta demokrasi, wartawan se Sumsel telah menciptakan suasana aman dan kondusif. Dan Porwada ini menjadi ajang silaturahmi antar wartawan,” jelasnya. (**)

Editor: Donni

Continue Reading

Populer Sepekan