Connect with us

Headline

Proyek Pembangunan Gedung KRIS Kebidanan Rumah Sakit RBC Dinilai Lamban, Begini Penjelasan Kadinkes Mesuji

Published

on

suarajurnal.co, MESUJI – Pembangunan gedung KRIS Kebidanan di lingkungan Rumah Sakit Ragab Begawe Caram (RBC) kabupaten Mesuji, provinsi Lampung, belakangan ini jadi sorotan karena terkesan lamban dan diduga dikerjakan asal-asalan.

Dari pantauan, proyek pembangunan gedung yang dianggarkan melalui APBD 2024 sebesar Rp.2.462.070.000,- dengan tanggal kontrak (10/7/2024), dan dikerjakan selama 150 hari kalender oleh perusahaan kontraktor CV. GPM itu, terlihat masih seputar pembangunan pondasi gedung, Sabtu (7/9/2024).

Artinya, sudah memakan waktu hampir dua bulan pengerjaannya, pembangunan gedung KRIS Kebidanan ini masih membuat pondasi. Mirisnya lagi, itu pun belum selesai dikerjakan seluruhnya. Sehingga dikhawatirkan tidak selesai tepat waktu.

Bahkan, dari hasil pantauan sebelumnya, Selasa (13/8/2024) dan Rabu (4/9/2024), terlihat pengerjaan pembangunan gedung KRIS Kebidanan di Rumah Sakit RBC yang menelan biaya cukup besar tersebut terkesan tidak profesional, dan mengabaikan keselamatan pekerja.

Selain tidak terlihat adanya papan informasi proyek, juga para pekerja tidak dilengkapi alat pelindung diri (APD) sehingga terkesan mengabaikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), pada pantauan pertama, Selasa (13/8/2024) lalu.

Barulah di pantauan yang kedua kalinya, tepatnya Rabu (4/9/2024), papan informasi anggaran terlihat sudah terpasang. Namun, para pekerjanya masih terlihat tidak ada menggunakan APD, seperti helm, rompi dan sepatu.

Berdasarkan informasi dari narasumber yang namanya tidak ingin dipublis menjelaskan, bahwa proyek pembangunan gedung KRIS Kebidanan tersebut lamban dan progres pekerjaannya tidak berjalan sesuai rencana.

Masih menurut narasumber ini, bahwa pembangunan gedung tersebut sudah berjalan dari sejak Juli 2024, tetapi sampai sekarang September 2024, masih sebatas pembangunan pondasi. “Masak kerjanya baru pasang pondasi, itu pun belum selesai semua dikerjakan,” terangnya.

“Jika dibandingkan dengan bangunan yang ada di sebelahnya, yakni gedung Bedah Central dan gedung Radiologi, maka pembangunan gedung KRIS Kebidanan itu jauh ketinggalan, kedua bangunan itu sudah pada naik bata dan progres pekerjanya sesuai rencana,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa pihak Dinas Kesehatan bersama Kejaksaan Negeri Mesuji juga telah turun ke lokasi dan memeriksa progres pembangunan gedung KRIS Kebidanan tersebut.

“Informasi yang saya terima Kadis Kesehatan dan Kejari Mesuji sudah pernah ke lokasi untuk memeriksa pembangunan gedung KRIS Kebidanan tersebut, karena pekerjaannya lambat dan diragukan tidak tepat waktu, katanya sih pemborongnya akan dipanggil, informasinya yang saya terima proyek pembangunan gedung KRIS Kebidanan tersebut kabarnya punya orangnya Pj. Bupati,” tandasnya.

Sementara, Kusnandar, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Mesuji, saat dikonfirmasi awak media terkait lambatnya pembangunan gedung KRIS Kebidanan itu, hanya memberi keterangan singkat lewat pesan WhatsApp (WA).

“Siap terimakasih atas masukannya, Insyaallah saya tanyakan dulu kepada PPK dan Konsultan Pengawas untuk progresnya,” jawab dia.

Namun sayangnya, sampai berita ini diterbitkan, belum ada penjelasan lebih lanjut terkait persoalan tersebut. Bahkan, pihak pelaksana kontraktor (CV. GPM) terkesan tidak bisa dimintai keterangannya terkait lambatnya pengerjaan pembangunan gedung KRIS Kebidanan di Rumah Sakit RBC Mesuji, yang dikhawatirkan tidak selesai tepat waktu dan tidak sesuai rencana.

Sekedar diketahui, selain pembangunan gedung KRIS Kebidanan, di lingkungan Rumah Sakit Ragab Begawe Caram (RBC) kabupaten Mesuji saat ini juga dilaksanakan 2 proyek pembangunan gedung baru lainnya, yakni sebagai berikut :

1. Pembangunan gedung Bedah Central Nilai Kontrak Rp. 8.856.000.000,-

2. Pembangunan gedung KRIS Kebidanan dengan Nilai kontrak Rp. 2.462.070.000,-

3. Pembangunan gedung Radiologi Nilai kontrak Rp.1.979.087.000,- (SN)

Editor: Donni

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Headline

KPUD Lamtim Tetapkan Pasangan Ela – Azwar Pemenang Pilkada 2024, Raup Suara Terbanyak 64,27% 

Published

on

LAMTIM, suarajurnal.co – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lampung Timur mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara pilkada 2024 di tingkat kabupaten.

Kepada awak media, KPUD resmi menetapkan pasangan calon nomor urut 1, Ela Siti Nuryamah dan Azwar Hadi, sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lampung Timur 2024.

Keputusan ini disampaikan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kabupaten yang digelar di Kantor Sekretariat KPUD Lamtim, pada Selasa sore (3/12) pukul 15.45 WIB.

Menurut Dedi Maryanto, selaku Ketua KPUD Lamtim, bahwa hasil akhir menunjukkan Paslon Ela-Azwarhadi unggul telak dengan perolehan 322.946 suara sah atau 64,27 persen. Sementara, pasangan calon nomor urut 2, M. Dawam Raharjo dan Ketut Irawan, hanya memperoleh 179.532 suara sah.

“Hasil ini bersifat final dan resmi berlaku sejak tanggal penetapan. Keputusan ini berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara yang tertuang dalam formulir model D Hasil KWK Bupati/Wali kota,” ujar Dedi.

Pasangan Ela-Azwar, yang mengusung tagline Sakai Sambayan untuk Lampung Timur, kini resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Menyikapi hasil ini, Ela Siti Nuryamah mengungkap rasa syukur sekaligus mengajak masyarakat untuk bersatu membangun Lampung Timur ke depan.

“Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Lampung Timur. Mulai hari ini, tidak ada lagi 01 dan 02. Saatnya kita bersatu dengan semangat sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Mari kita bersama-sama mewujudkan Sakai Sambayan untuk Lampung Timur yang lebih baik,” ujar teteh Ela, sapaan akrabnya. (Bas)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

112 Peserta CPNS Kemenkumham Sumsel Ikuti Tes Praktik Kerja

Published

on

PALEMBANG, suarajurnal.co – Sebanyak 112 peserta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemenkumham Sumsel dengan kualifikasi pendidikan non-SLTA mengikuti tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Praktik Kerja, Selasa pagi (3/12) di Hotel Aryaduta Palembang.

Kepala Divisi Keimigrasian, Sigit Setyawan selaku Koordinator SKB Tes Kesamaptaan dan Praktik Kerja menjelaskan bahwa tes praktik kerja ini dibagi menjadi 3 (tiga) sesi dengan total peserta 112 orang dari berbagai formasi non-SLTA.

“Salah satu formasi yang mengikuti SKB Praktik Kerja adalah Widyaiswara Ahli Pertama, dengan rincian ujian meliputi Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP), Rencana Pembelajaran (RP) dan Bahan tayang microteaching. Kemudian khusus formasi Pranata Komputer Ahli Pertama, dilaksanakan dalam 3 (tiga) materi ujian, yaitu Basis data, Pemrograman, dan Jaringan,” papar Sigit.

Ia melanjutkan, bahwa SKB Praktik Kerja untuk jabatan selain Widyaiswara Ahli Pertama dan Pranata Komputer Ahli Pertama adalah membuat analisis seputar jabatan yang dilamar yang dikaitkan dengan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam bentuk essay yang diketik dan disusun langsung pada aplikasi yang telah disediakan.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumsel, Dr. Ilham Djaya mengajak agar peserta mengeluarkan seluruh potensi terbaik mereka. “Manfaatkan kesempatan yang ada dan keluarkan potensi diri yang dimiliki dengan maksimal. Jangan percaya kepada pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan dgn membayar sejumlah uang,” pungkas Ilham.

Berdasarkan Surat Kepala Biro Sumber Daya Manusia tentang hal Pedoman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) pada Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun Anggaran 2024, diketahui alokasi formasi Non-SLTA untuk Kanwil Kemenkumham Sumsel berjumlah 43 orang, dengan rincian Bidan Terampil 2 orang, Perawat Terampil 4 orang, Dokter Ahli Pertama 4 orang, Dokter Gigi Ahli Pertama 2 orang, Perancang Peraturan Perundang-Undangan 8 orang, Analis SDM Aparatur 2 orang, Analis Kekayaan Intelektual 3 orang, Pranata Komputer 8 orang Analis Hukum 5 orang dan Analis Kebijakan 5 orang. (**)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

Fix, Arlan – Franky Menang Telak di 6 Kecamatan Raih 59.492 Suara, KPU Prabumulih Jadwalkan Penetapan Resmi Pemenang

Published

on

PRABUMULIH, suarajurnal.co — Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Prabumulih menggelar rapat pleno untuk rekapitulasi hasil Pilkada Serentak 2024, pada Pemilihan Wali kota (Pilwako) Prabumulih dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel, pada Minggu, 1 Desember 2024.

Rapat pleno ini pun ditandai dengan penandatanganan berita acara (BA) oleh Ketua KPU Prabumulih Marta Dinata SST, bersama komisioner KPU, Bawaslu, serta saksi dari masing-masing pasangan calon (paslon).

Informasi yang dihimpun oleh awak media menunjukkan bahwa pasangan urut Nomor 1 Arlan-Franky mendominasi perolehan suara di tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di enam kecamatan di kota Prabumulih.

Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Prabumulih, Marjuansyah SIP MSi membenarkan bahwa rapat pleno hasil Pilkada Serentak tingkat kota Prabumulih telah selesai dan hasilnya telah diserahkan kepada perwakilan tim sukses paslon, Bawaslu, dan pihak terkait lainnya.

“Siang tadi, rapat pleno Pilkada Serentak tingkat kota Prabumulih sudah selesai, dan hasilnya sudah diserahkan kepada perwakilan tim sukses paslon serta Bawaslu. Paslon nomor 1, Arlan-Franky, meraih suara terbanyak,” jelas Marjuansyah.

Ia menambahkan, bahwa Pilkada Prabumulih kini tinggal menunggu penetapan resmi yang dijadwalkan pada 6 Desember 2024. Namun penetapan ini dapat berubah jika ada gugatan dari paslon lain yang tidak menerima hasil Pilkada, khususnya hasil Pilwako Prabumulih.

“Surat suara dan kotak suara untuk Pilgub Sumsel hari ini sudah kami kirimkan ke provinsi, dengan pengawalan dari Polres Prabumulih, untuk pelaksanaan rekapitulasi tingkat provinsi,” ungkap Marjuansyah.

Dibincangi terpisah, Ketua KPU Prabumulih, Marta Dinata mengatakan, bahwa perolehan suara untuk masing-masing paslon sudah diumumkan dalam rapat pleno. “Rekapitulasi suara Pilwako dan Pilgub Sumsel telah diumumkan dan hasilnya sudah diketahui,” katanya.

Marta menuturkan, untuk kotak suara dan surat suara Pilgub Sumsel akan segera dikirim ke provinsi untuk rekapitulasi tingkat provinsi. Penetapan paslon terpilih di Prabumulih akan dilakukan setelah rekapitulasi di tingkat provinsi selesai dan menunggu registrasi.

“Jika tidak ada gugatan, paslon pemenang dapat langsung ditetapkan. Namun, jika ada gugatan, prosesnya akan dilanjutkan di Mahkamah Konstitusi,” tukasnya.

Berikut ini Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Prabumulih 2024, yaitu;

Arlan-Franky (Paslon Nomor 1): 59.492 suara

Andriansyah Fikri-Syamdakir Amrullah (Paslon nomor urut 2): 18.175 suara

Suryanti Ngesti Rahayu-Mat Amin (Paslon nomor urut 3): 33.557 suara. (KS)

Editor: Donni

Continue Reading

Populer Sepekan