Connect with us

Ekonomi Bisnis

Tantangan Utama dalam Mendaftarkan Usaha di Indonesia dan Cara Mengatasinya

Published

on

Indonesia dengan cepat muncul sebagai salah satu pasar paling menarik di Asia Tenggara bagi para pengusaha dan investor, berkat ekonominya yang sedang berkembang pesat, sumber daya alam yang melimpah, dan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Potensi yang sangat besar ini menjadikannya tujuan yang menarik bagi usaha bisnis lokal dan asing. Namun, menghadapi tantangan dalam pendaftaran bisnis di Indonesia dapat menjadi tugas yang berat, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa dengan kerangka hukum dan proses birokrasi yang rumit di negara ini.

Mulai dari memahami berbagai jenis badan hukum dan persyaratan perizinan hingga menangani kerumitan perpajakan dan undang-undang investasi asing, mendaftarkan bisnis di Indonesia memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang. Pengusaha juga harus berhadapan dengan peraturan khusus wilayah dan pertimbangan tambahan seperti sertifikasi halal untuk produk, terutama di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Tantangan ini dapat menunda proses pendaftaran secara signifikan atau menyebabkan denda yang mahal jika salah penanganan.

Artikel ini memberikan gambaran mendalam tentang kendala paling umum yang dihadapi pemilik bisnis selama proses pendaftaran di Indonesia dan menawarkan strategi praktis untuk membantu Anda mengatasinya secara efisien.

1. Memahami Kerangka Hukum

Sebelum mendaftarkan bisnis di Indonesia, memahami jenis badan hukum yang tersedia sangatlah penting. Pengusaha harus memilih antara opsi seperti Perseroan Terbatas (PT) dan Perusahaan Milik Asing (PMA). Keputusan tentang badan hukum mana yang akan dipilih mempengaruhi segala hal mulai dari kewajiban pajak hingga struktur bisnis. Memastikan bahwa bisnis Anda memenuhi persyaratan hukum yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia merupakan langkah penting untuk menghindari masalah kepatuhan.

Memperoleh izin usaha yang sesuai dapat menjadi proses yang rumit, terutama saat berurusan dengan berbagai badan pemerintah nasional dan regional. Sistem Pengajuan Tunggal Online (OSS) menyederhanakan proses pengajuan, tetapi tetap penting untuk mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan. Bisnis yang gagal memperoleh izin yang diperlukan dapat menghadapi denda atau bahkan penutupan paksa.

2. Menavigasi Birokrasi dan Dokumen

Kompleksitas dalam Dokumentasi

Pendaftaran usaha di Indonesia memerlukan berbagai dokumen, termasuk Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Induk Berusaha (NIB). Kesalahan atau keterlambatan dalam penyerahan dokumen-dokumen ini sering kali memperlambat proses pendaftaran. Pemilik usaha harus memastikan semua dokumen lengkap dan akurat sebelum diserahkan untuk menghindari kendala.

Berurusan dengan Banyak Lembaga Pemerintah

Beberapa badan pemerintah mengawasi berbagai tahap proses pendaftaran, yang dapat mengakibatkan miskomunikasi atau waktu tunggu yang lama. Bekerja sama dengan konsultan atau penasihat hukum setempat yang memahami seluk-beluk sistem dapat membantu pengusaha mengatasi hambatan birokrasi ini dengan lebih efisien.

3. Tantangan dengan Investasi Asing

Daftar Negatif Investasi Indonesia mendefinisikan sektor-sektor yang tertutup atau sebagian terbuka bagi investasi asing. Perubahan peraturan terkini berdasarkan UU Cipta Kerja telah melonggarkan beberapa pembatasan, tetapi investor tetap perlu mempertimbangkan dengan saksama industri yang ingin mereka masuki. Perusahaan asing juga harus mematuhi Persyaratan Modal Minimum Indonesia, yang dapat menimbulkan tantangan, khususnya bagi usaha kecil dan menengah.

4. Persyaratan Sertifikasi Halal

Pentingnya Sertifikasi Halal

Mengingat sekitar 87,2% penduduk Indonesia beragama Islam, mendapatkan Sertifikat Halal sangat penting bagi bisnis yang bergerak di industri tertentu, terutama yang bergerak di bidang makanan, kosmetik, atau farmasi. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mengawasi proses ini. Bisnis harus mendaftarkan produknya ke Kementerian Agama, diikuti dengan pengujian melalui lembaga pemeriksa halal (LPH) yang diakui. Memperoleh sertifikasi ini memungkinkan bisnis untuk mengakses pasar halal Indonesia yang besar dan memenuhi harapan konsumen.

Given that approximately 87.2% of Indonesia’s population is Muslim, securing a Halal Certificate is vital for businesses operating in certain industries, especially those dealing with food, cosmetics, or pharmaceuticals. The Halal Products Certification Agency (BPJPH) oversees this process. Businesses must register their products with the Ministry of Religion, followed by testing through a recognized halal inspection agency (LPH). Obtaining this certification allows businesses to access Indonesia’s large halal market and meet consumer expectations.

Proses Sertifikasi

Setelah pengujian yang diperlukan selesai, Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan meninjau produk untuk menentukan status kehalalannya. BPJPH kemudian menerbitkan Sertifikat Halal, yang harus dicantumkan pada kemasan produk. Biaya sertifikasi bervariasi tergantung pada skala usaha, mulai dari gratis untuk usaha mikro hingga hingga Rp5 juta untuk perusahaan besar.

5. Perbedaan Peraturan di Setiap Daerah

Struktur pemerintahan Indonesia yang terdesentralisasi berarti bahwa peraturan bisnis seringkali berbeda-beda di tiap wilayah. Misalnya, provinsi tertentu mungkin memiliki persyaratan yang lebih ketat untuk perizinan bisnis atau peraturan lingkungan. Bisnis yang ingin berekspansi ke berbagai wilayah di negara ini harus mematuhi undang-undang setempat untuk menghindari hambatan operasional.

6. Tantangan Perpajakan dan Keuangan

Kepatuhan Pajak Selama Pendaftaran

Bisnis baru di Indonesia harus mendaftar untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan mematuhi persyaratan pajak perusahaan. Selain itu, perusahaan dikenakan berbagai pajak daerah, yang dapat mempersulit perencanaan keuangan. Kegagalan untuk mematuhi kewajiban pajak ini dapat mengakibatkan denda yang signifikan atau penundaan dalam memulai operasi.

Kendala Finansial

Selain kepatuhan pajak, mengelola biaya awal bisnis, seperti biaya lisensi, layanan hukum, dan investasi modal, dapat menjadi tantangan. Perencanaan dan penganggaran yang cermat untuk pengeluaran ini sangat penting untuk memastikan bisnis Anda siap secara finansial untuk proses pendaftaran.

7. Tantangan Visa bagi Pemilik Bisnis

Memahami Visa Bisnis

Banyak pengusaha yang berencana untuk memulai bisnis di Indonesia secara keliru berasumsi bahwa visa bisnis memungkinkan mereka untuk terlibat dalam operasi bisnis secara penuh. Namun, visa bisnis hanya mengizinkan kegiatan seperti menghadiri konferensi, menegosiasikan kontrak, atau berpartisipasi dalam pelatihan. Bagi mereka yang berniat untuk bekerja dan menerima gaji, diperlukan izin kerja (IMTA). Memiliki visa yang salah dapat mengakibatkan penalti dan masalah hukum, jadi penting untuk memahami perbedaan antara visa bisnis dan izin kerja.

Jenis-jenis Visa Bisnis

Indonesia menawarkan beberapa jenis visa bisnis, termasuk visa saat kedatangan, visa bisnis sekali masuk, dan visa bisnis beberapa kali masuk. Setiap jenis visa memiliki batasan khusus terkait lamanya tinggal dan kegiatan yang diizinkan. Pengusaha harus memilih visa yang sesuai berdasarkan kebutuhan bisnis mereka dengan cermat untuk menghindari pelanggaran undang-undang keimigrasian.

Kesimpulan

Mendaftarkan bisnis di Indonesia menghadirkan beberapa tantangan, mulai dari memahami kerangka hukum yang rumit hingga memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan setempat. Pengusaha harus siap menghadapi berbagai masalah seperti memperoleh lisensi yang tepat, menghadapi berbagai peraturan daerah, dan mendapatkan visa yang diperlukan. Mencari bimbingan dari para ahli setempat dan tetap mendapatkan informasi tentang peraturan terbaru dapat membantu memperlancar proses dan memastikan peluncuran bisnis yang sukses di Indonesia.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Continue Reading

Ekonomi Bisnis

Latih Mahasiswa Berpikir Kritis dalam Berwirausaha, UNTAG Surabaya Gelar Workshop Design Thinking bersama MAXY Academy

Published

on

Surabaya, 14 Oktober 2024 – Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya kembali mengadakan acara workshop Program Wirausaha Merdeka (WMK) yang diselenggarakan di The Southern Hotel Surabaya dan berkolaborasi dengan MAXY Academy sebagai mentor serta pembicara workshop. Acara workshop ini mengusung tema Design Thinking dan merupakan keberlanjutan dari acara workshop Business Model Canvas yang telah dilaksanakan pada 4 Oktober 2024 di hotel Swiss Belinn Surabaya.

Untuk memaksimalkan pemahaman mahasiswa mengenai cara merumuskan suatu produk yang selaras dengan kebutuhan konsumen, acara ini membawakan topik Design Thinking serta Value Proposition. Acara ini dipimpin oleh 2 mentor yakni Andy Febrico Bintoro (CTO & Co-Founder MAXY Academy) serta Stefen Laksana (Product & Delivery Manager MAXY Academy) untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan berpikir kritis dan inovatif dalam merancang solusi bisnis yang relevan dengan kebutuhan konsumen.

Mahasiswa yang mengikuti program ini berbagi pengalaman mereka tentang manfaat yang mereka rasakan. Arika Amanda, mahasiswi dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, mengatakan, “Workshop ini benar-benar membuka wawasan saya. Dengan metode Design Thinking, saya belajar melihat masalah dari sudut pandang konsumen dan bagaimana cara merancang solusi yang tepat. Sebelumnya, saya tidak pernah menyangka bahwa prosesnya bisa sedalam dan se-struktural ini.”

Amalia, peserta lainnya, menambahkan, “Penggunaan Value Proposition Canvas sangat membantu saya dalam memetakan ide bisnis saya secara lebih jelas. Biasanya saya hanya berfokus pada produk saja, tetapi setelah workshop ini saya jadi lebih memahami bagaimana kebutuhan konsumen adalah inti dari setiap solusi bisnis yang ingin saya kembangkan.”

Dalam workshop ini, peserta melalui tahapan materi singkat mengenai Design Thinking serta terdapat latihan praktek dimana peserta menerapkan alat seperti Value Proposition Canvas, Test Card, dan Learn Card. Para mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk berlatih membuat elevator pitch, tantangan di mana mereka harus menyampaikan ide bisnis dalam waktu singkat secara efektif.

Stefen Laksana menjelaskan, “Kami melihat mahasiswa sangat antusias dan ingin belajar lebih dalam mengenai pendekatan inovatif dalam kewirausahaan. Beberapa di antaranya awalnya belum memahami konsep Design Thinking, tetapi setelah mendapat penjelasan, mereka mulai memahami dan mampu mempraktikkan keterampilan ini.”

Keseluruhan rangkaian Program Wirausaha Merdeka ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam memulai serta mengelola bisnis. Program ini bertujuan membangun mindset wirausaha yang inovatif, serta meningkatkan kemampuan manajerial dalam hal keuangan, pemasaran, dan pengelolaan sumber daya.

Program Wirausaha Merdeka ini diharapkan dapat terus memotivasi mahasiswa untuk tidak hanya memiliki ide, tetapi juga mampu menerapkan ide-ide tersebut menjadi solusi nyata yang bisa memberikan dampak positif di masyarakat.

Melalui kolaborasi antara WMK dan MAXY Academy, mahasiswa diharapkan dapat memiliki bekal lebih kuat untuk menghadapi dunia usaha dengan pendekatan yang lebih inovatif dan terstruktur.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Continue Reading

Ekonomi Bisnis

Benjolan di Ketiak Kanan Sakit Bila Ditekan

Published

on

Benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan memang mengkhawatirkan dan bisa siapa saja alami. Belum lagi, banyak orang yang mengaitkan benjolan dengan kanker. Sebenarnya kondisi ini bisa terjadi karena berbagai hal. 

Lalu, apa saja penyebab benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan? Simak penjelasan selengkapnya.

Benjolan di ketiak kanan adalah kondisi pembengkakan dengan ukuran besar hingga sangat kecil di ketiak kanan. Umumnya, benjolan terasa lembut, kenyal, maupun keras, serta berwarna merah.

Orang-orang yang sering mencukur ketiak, menyusui, hingga memiliki penyakit atau infeksi di lengan maupun payudara mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami benjolan di ketiak.

Dalam beberapa kasus, benjolan di ketiak kanan yang sakit bila ditekan mungkin termasuk masalah serius. Namun, kondisi ini bisa saja terjadi karena hal yang tidak berbahaya dan bersifat sementara.

Penyebab benjolan di ketiak kanan

Mulai dari infeksi hingga penyakit serius seperti kanker, benjolan di ketiak terjadi karena berbagai hal. Berikut berbagai penyebab benjolan di ketiak kanan yang perlu diketahui:

1. Pembengkakan kelenjar getah bening

2. Bisul

3. Kista

4. Alergi

5. Limfoma

6. Kanker payudara

7. Obat-obatan tertentu

Kenapa benjolan di ketiak kanan sakit bila ditekan?

Walau sebagian besar benjolan di ketiak tidak mengancam nyawa atau anggota tubuh, pembengkakan di ketiak kanan perlu diwaspadai. Umumnya, benjolan di ketiak kanan yang sakit bila ditekan karena ada pori-pori yang tersumbat.

Terkadang, rasa sakit atau nyeri juga muncul karena faktor penyebab lain, seperti pembengkakan kelenjar getah bening, masalah pada folikel rambut, luka kecil yang menyebabkan abses, hingga kista.

Apakah bahaya benjolan di ketiak kanan?

Untuk mengetahui tingkat keparahan dan bahaya dari benjolan yang muncul di ketiak, perlu pemeriksaan terlebih dahulu. Pemeriksaan akan mengetahui penyebab munculnya benjolan.

Jadi, benjolan bisa berbahaya atau tidak berdasarkan faktor penyebabnya. Biasanya benjolan kecil yang hilang dengan sendirinya tidak berbahaya, sedangkan benjolan yang berwarna merah, terasa nyeri, serta menetap bisa tergolong cukup serius.

Sebaliknya, jika benjolan berukuran besar, berwarna merah, terasa sakit atau nyeri, dan terus membesar dapat berbahaya. Apabila mengalami demam selama pembengkakan terjadi, hubungilah dokter untuk melakukan pemeriksaan.

Itulah informasi seputar benjolan di ketiak kanan. Jika khawatir dan merasa tidak nyaman, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi dan pengobatan yang tepat. Temukan informasi kesehatan lainnya di www.yoona.id/blog.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Continue Reading

Ekonomi Bisnis

Tutup TEI ke-39, Mendag Zulkifli Hasan: Lampaui Target dengan Total Transaksi Capai USD 22,73 Miliar

Published

on

Tangerang, 12 Oktober 2024 – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan resmi menutup gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada Sabtu, (12/10), di Indonesia Exhibition Center (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten. Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, hingga pukul 12.00 WIB, TEI 2024 mampu mencatatkan transaksi mencapai USD 22,73 miliar. Nilai transaksi tersebut terdiri atas transaksi barang dan jasa senilai USD 19,59 miliar serta transaksi investasi senilai USD 3,04 miliar. Nilai tersebut melampaui target transaksi yang ditetapkan, yaitu USD 15 miliar.

“Alhamdulillah antusiasme eksportir, buyer, serta investor terhadap TEI tahun ini sungguh luar biasa. TEI menghadirkan manfaat bagi eksportir dan buyer dan selalu berinovasi pada setiap pelaksanaannya,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan memaparkan, TEI ke-39 diikuti sebanyak 1.460 pelaku bisnis dengan jumlah pengunjung mencapai 41.488 orang dari 140 negara, dan jumlah buyer mancanegara sebanyak 8.042 buyer.

Sementara negara dengan transaksi terbesar selama TEI-ke 39 adalah India dengan catatan transaksi sebesar USD 7,46 miliar dengan persentase 37,91 persen, Vietnam USD 3,67 miliar (18,64 persen); Belanda USD 2,76 miliar (14,03 persen); Filipina USD 2,25 miliar (11,46 persen); serta Mesir USD 623,40 juta (3,17 persen).

Adapun produk paling diminati selama TEI tahun ini di antaranya batu bara dengan capaian transaksi senilai USD 7,34 miliar dengan persentase 37,29 persen; baja USD 2,72 miliar (13,85 persen); minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya USD 1,76 Miliar (8,94 persen); logistik sebesar USD 1,66 miliar (8,41 persen); serta kertas USD 1,05 miliar (5,34 persen).

Closing Ceremony. Photo (Doc. Debindo)

Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi seluruh pihak yang berkontribusi dalam kesuksesan TEI 2024. Apresiasi diberikan di antaranya kepada para pelaku usaha dan eksportir, Duta Besar RI, Konsul Jenderal, Duta Besar WTO, Atase Perdagangan, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan, buyers yang sudah menjadi mitra dekat selama ini dan juga buyers baru, Pemerintah Daerah, PT Bank Mandiri, Pertamina, Privy, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), serta para sponsor.

Mendag Zulkifli Hasan mengajak pelaku usaha Indonesia untuk terus menghasilkan produk berkualitas, mengembangkan produk bernilai tambah, memanfaatkan teknologi, dan menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan.

“Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, saya yakin kita dapat membawa perdagangan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Mari kita terus mendukung pertumbuhan perekonomian dengan tidak henti- hentinya berkolaborasi dan meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin dengan baik untuk ekspor nonmigas Indonesia,” tutup Mendag Zulkifli Hasan.

Dalam acara penutupan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan juga menyerahkan Journalist Award dan Peserta Stan Terbaik TEI 2024. Adapun pemenang Journalist Award TEI 2024, yaitu Metro TV untuk Kategori Media Televisi, Bisnis.com untuk Kategori Berita Harian, Venue Magazine untuk Kategori Berita Mingguan, dan Geti Media untuk Kategori Media Sosial.

Sementara untuk peserta stan terbaik selama TEI 2024, yakni Sari Murni Group sebagai juara pertama untuk Kategori Stan Kecil, Unibis sebagai Juara Pertama Kategori Stan Sedang, serta Bank Mandiri sebagai Juara Pertama untuk Kategori Stan Besar.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Continue Reading

Populer Sepekan