Connect with us

Industri Kripto Indonesia Sambut Pemerintah Baru: Dorong Inovasi dan Pertumbuhan Blockchain

Published

on

Jakarta, 24 Oktober 2024 – Industri kripto Indonesia menyambut masa depan dengan optimisme tinggi, berharap perkembangan ekosistem dapat terus didorong ke arah yang lebih baik. Seiring dengan semakin besarnya potensi sektor ini dalam ekonomi digital, para pelaku industri berharap ada dorongan signifikan dari berbagai pihak untuk memperkuat regulasi, mendorong inovasi, dan menciptakan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Dengan semakin meningkatnya transaksi dan jumlah pengguna kripto di Indonesia, harapan besar tertuju pada kebijakan yang dapat memfasilitasi perkembangan ekosistem ini secara inklusif dan berkelanjutan.

Saat ini, Industri kripto Indonesia menyambut pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dengan harapan besar. Setelah resmi dilantik, para pelaku industri berharap pemerintah dapat memberikan dorongan signifikan bagi perkembangan ekosistem kripto dan teknologi blockchain di Indonesia, yang semakin menunjukkan potensi besar dalam ekonomi digital.

Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi kripto di Indonesia terus meningkat pesat. Dari Januari hingga September 2024, nilai transaksi kripto mencapai Rp426,69 triliun, melonjak 351,97% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, jumlah pengguna kripto juga mengalami lonjakan, mencapai total 21,28 juta pengguna, termasuk penambahan 380 ribu pengguna baru pada bulan terakhir.

Lebih dari itu, Indonesia berhasil memperkuat posisinya di ruang aset digital global. Laporan dari perusahaan analitik blockchain, Chainalysis, bertajuk ‘The 2024 Global Crypto Adoption’ mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, Indonesia berada di peringkat ketiga untuk adopsi kripto di dunia, naik empat tingkat dari tahun lalu yang berada di peringkat ketujuh. Posisi ini menunjukkan kemajuan signifikan, dengan Indonesia berada di atas Amerika Serikat (AS), Vietnam, Ukraina, dan Rusia, yang masing-masing menduduki peringkat keempat hingga ketujuh dunia. 

Pencapaian ini menunjukkan potensi besar industri kripto di Indonesia. Pada satu kesempatan, Direktur Utama CFX, bursa kripto teregulasi di Indonesia, Subani, menyampaikan harapannya agar industri kripto Indonesia terus tumbuh pesat dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi dalam pengembangan produk-produk baru yang bermanfaat bagi investor dan masyarakat luas. Menurutnya, dengan adopsi teknologi blockchain yang kian berkembang harus dimanfaatkan potensinya dengan maksimal.

“CFX menyambut baik pemerintahan Prabowo-Gibran dan berkomitmen penuh untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem ekonomi digital, khususnya di sektor kripto. Sebagai bursa kripto satu-satunya, kami percaya bahwa kolaborasi yang tercipta akan memperkuat tugas kami dalam melakukan pengawasan perdagangan transaksi kripto untuk memastikan keamanan, transparansi, dan terus melakukan edukasi di industri ini,” ujar Subani.

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI), Robby, menekankan pentingnya regulasi yang mendukung pertumbuhan tanpa menghambat inovasi. Menurutnya, industri aset kripto memerlukan keseimbangan antara perlindungan konsumen dan ruang untuk berinovasi. “Kami berharap adanya regulasi yang responsif dan adaptif, yang bukan hanya melindungi konsumen, tetapi juga mendorong terciptanya ekosistem blockchain yang sehat dan kompetitif. Dengan regulasi yang tepat, kita bisa menghadirkan keseimbangan antara perlindungan dan inovasi.”

Pelaku industri kripto Indonesia sambut pemerintah baru: Dorong inovasi dan pertumbuhan Blockchain. Sumber: Bappebti.

Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, juga optimis terhadap kepemimpinan di era baru Indonesia ini. “Kami percaya pemerintahan yang baru saat ini akan melanjutkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri kripto, serta menciptakan kerangka regulasi yang mendukung pertumbuhan sambil tetap menjaga stabilitas dan keamanan pasar. Kami harap pemerintah bisa menunjukkan minat besar pada kripto dan blockchain sebagai solusi untuk menciptakan lapangan kerja bagi generasi muda. Ini menjadi momentum penting bagi industri kripto di Indonesia untuk terus berkembang,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Budi Santosa, pendiri Indonesian NFT Community (IDNFT), menyoroti perlunya kebijakan yang memperjelas dan mendukung infrastruktur blockchain. “Regulasi yang jelas dan menguntungkan bagi industri serta pengguna adalah kunci. Selain itu, dukungan terhadap infrastruktur blockchain dan perluasan edukasi publik sangat diperlukan untuk meningkatkan adopsi kripto dan teknologi terkait,” jelas Budi. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan kolaborasi dengan akademisi dan industri. Selain itu harapannya pemerintah juga sudah mulai menerapkan blockchain di sektor publik.

Dengan pemerintahan baru ini, industri kripto Indonesia berharap dapat terus berkembang di bawah regulasi yang mendukung inovasi serta kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekosistem kripto dan blockchain di Tanah Air. Tantangan ke depan akan menjadi peluang besar, jika pemerintah mampu memberikan dukungan yang proaktif dan memajukan Indonesia di sektor ekonomi digital.

Continue Reading

Ekonomi Bisnis

AI dalam Birokrasi: Membangun Pelayanan Publik yang Lebih Cerdas dan Efisien

Published

on

Jakarta, 20 Maret 2025 – Dalam upaya mempercepat transformasi digital di sektor publik, MAXY Academy menggelar Pelatihan & Buka Puasa Bersama bertajuk “AI dalam Birokrasi: Meningkatkan Produktivitas dan Pelayanan Publik”. Acara ini menjadi ruang diskusi bagi berbagai pihak untuk mengeksplorasi bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat membawa perubahan besar dalam tata kelola pemerintahan.

Bertempat di Indonesia Team Impact HUB, Lippo Thamrin Building, Jakarta Pusat, acara ini dihadiri oleh para pemimpin pemerintahan, akademisi, dan praktisi teknologi yang memiliki perhatian besar terhadap efisiensi birokrasi. AI kian dianggap sebagai solusi yang dapat mengatasi berbagai hambatan administratif, mengurangi birokrasi yang berbelit, serta meningkatkan responsivitas layanan publik.

Andy Febrico Bintoro: AI sebagai Kunci Transformasi Birokrasi

Sebagai pembicara utama, Andy Febrico Bintoro, pakar teknologi dan transformasi digital, menyoroti bagaimana AI dapat membuka babak baru dalam tata kelola pemerintahan. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa integrasi AI bukan hanya tentang otomatisasi, tetapi juga perubahan mendasar dalam cara lembaga pemerintah bekerja.

“AI bukan sekadar teknologi masa depan, tetapi alat yang hari ini sudah bisa kita manfaatkan untuk menciptakan birokrasi yang lebih efisien dan transparan. Dengan AI, kita bisa memangkas proses yang berlarut-larut dan memberikan pelayanan yang lebih cepat serta akurat kepada masyarakat,” ujar Andy Febrico.

Sesi ini juga memberikan wawasan mendalam mengenai penerapan AI dalam berbagai aspek birokrasi, mulai dari pemrosesan data secara otomatis, sistem prediktif untuk pengambilan keputusan, hingga pemanfaatan chatbot dalam layanan publik. Berbagai contoh nyata dan studi kasus dipaparkan untuk memberikan gambaran bagaimana teknologi ini dapat diimplementasikan secara nyata.

Menyongsong Era Baru Birokrasi Digital

Transformasi digital di sektor publik bukan lagi sekadar wacana, melainkan kebutuhan yang harus segera diwujudkan. AI hadir sebagai alat strategis yang dapat membantu pemerintahan dalam menyederhanakan prosedur administrasi, meningkatkan efisiensi, serta membangun sistem yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Diskusi yang berlangsung dalam acara ini menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta menjadi kunci utama dalam percepatan adopsi teknologi. Dengan komitmen bersama, AI diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi birokrasi yang lebih modern dan efektif.

MAXY Academy: Mendorong Digitalisasi di Berbagai Sektor

Melalui acara ini, MAXY Academy kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia. Dengan pendekatan berbasis edukasi dan komunitas, MAXY Academy akan terus menghadirkan berbagai program pelatihan untuk membantu individu dan organisasi beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Continue Reading

Ekonomi Bisnis

Komitmen CEO PMI Jacek Olczak untuk Investasi Jangka Panjang di Indonesia

Published

on

Philip Morris International (PMI), induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), menilai Indonesia memainkan peran penting dalam rantai pasokan global PMI dan merupakan salah satu tujuan utama PMI untuk investasi jangka panjang dan inovasi berkelanjutan.

JAKARTA – Philip Morris
International (PMI), induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), menilai
Indonesia memainkan peran penting dalam
rantai pasokan global PMI dan merupakan salah satu tujuan utama PMI untuk
investasi jangka panjang dan inovasi berkelanjutan.

Jacek Olczak, Chief Executive Officer PMI, menjelaskan
bahwa ketika PMI mengakuisisi Sampoerna 20 tahun lalu, perusahaan sedang dalam
fase ekspansi geografis dan mencari pasar yang solid dengan prospektif bisnis
yang baik. Sampoerna dan Indonesia cocok dengan strategi bisnis tersebut. Setelah
20 tahun, pilihan yang dibuat PMI terbukti tepat.

Sejak mengakuisisi Sampoerna, PMI telah berinvestasi lebih
dari USD 6,4 miliar untuk mendukung operasional Sampoerna di Indonesia,
termasuk investasi terbaru sekitar USD 330 juta untuk mengembangkan produk
tembakau inovatif bebas asap di Indonesia. Investasi tersebut digunakan untuk pengembangan
fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat.

Fasilitas produksi ini memasok pasar domestik dan ekspor
di seluruh wilayah Asia Pasifik, sehingga Sampoerna menjadi pusat ekspor ke
lebih dari 30 pasar, baik untuk rokok konvensional maupun produk tembakau yang
dipanaskan. “Investasi ini bukan hanya tentang manufaktur dan teknologi, tetapi
juga tentang penciptaan lapangan kerja baru di bidang yang belum pernah ada
sebelumnya,” ujar Jacek pada sesi Media Interview di Jakarta, Selasa 17
Maret 2025.

Fasilitas produksi tersebut juga diperkuat dengan
kehadiran laboratorium R&D kelas dunia. Laboratorium tersebut didukung oleh
sekitar 200 tenaga ahli dari dalam negeri dengan kualifikasi tinggi, yang bertanggung
jawab untuk menjaga implementasi sistem manajemen kualitas, memastikan seluruh
kegiatan proses manufaktur mengikuti standar kualitas tinggi, serta melakukan
evaluasi berkelanjutan perihal kualitas.

Secara global, Jacek menambahkan, PMI telah
menginvestasikan lebih dari USD 14 miliar untuk mengembangkan, membuktikan
secara ilmiah, dan mengkomersialisasikan produk bebas asap untuk perokok dewasa
yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau. “Saat ini,
hal itu masuk akal karena ini adalah produk alternatif yang lebih rendah
risiko. Anda dapat merasakan pengalaman yang sama dengan risiko yang lebih
rendah,” terangnya.

Jacek menyebutkan bahwa produk tembakau inovatif bebas
asap pertama kali dipasarkan 10 tahun lalu di Italia dan Jepang dan mendapat
respons positif dari konsumen dewasa. Khusus Indonesia, PMI memulai memperkenalkan
produk tembakau inovatif bebas asap sejak tahun 2019 karena perlu menyesuaikan
dengan preferensi konsumen dewasa di Tanah Air. “Misalnya, kami menawarkan
produk tembakau inovatif bebas asap yang dapat mengandung cengkih, yang
memiliki karakteristik khusus yang memerlukan inovasi tambahan,” jelasnya.

Presiden Direktur
Sampoern, Ivan Cahyadi, menambahkan bahwa kehadiran produk bebas asap sejalan
dengan Falsafah Tiga Tangan Sampoerna di mana salah satu pilarnya ialah
memberikan alternatif yang lebih baik bagi konsumen dewasa. Menurutnya, penting
untuk memahami mengapa merokok menimbulkan risiko kesehatan, yakni karena
adanya proses pembakaran. Nikotin sejatinya merupakan senyawa alami pada daun
tembakau dan tidak bersifat karsinogenik. “Dengan pemahaman ini, tujuan
kami adalah menawarkan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang
ingin terus merokok,” pungkasnya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Continue Reading

Ekonomi Bisnis

Jacek Olczak, CEO Philip Morris: Keberlanjutan Menciptakan Hasil yang Positif

Published

on

Chief Executive Officer Philip Morris International (PMI), Jacek Olczak, menyatakan aspek keberlanjutan memiliki peran penting untuk menciptakan hasil kinerja yang positif bagi perusahaan. PMI menerapkan sejumlah pendekatan untuk mengukur aspek keberlanjutan mulai dari bisnis, operasional, dampak ke karyawan dan para pemangku kepentingan terkait, hingga masyarakat luas.

JAKARTA – Chief Executive Officer Philip Morris
International (PMI), Jacek Olczak, menyatakan aspek keberlanjutan memiliki
peran penting untuk menciptakan hasil kinerja yang positif bagi perusahaan. PMI menerapkan sejumlah pendekatan untuk
mengukur aspek keberlanjutan mulai dari bisnis, operasional, dampak ke karyawan
dan para pemangku kepentingan terkait, hingga masyarakat luas.

Jacek menegaskan bahwa
arah PMI terkait keberlanjutan ialah memastikan bahwa perusahaan tidak hanya
sukses tahun ini dan tahun depan tetapi juga 10 hingga 20 tahun ke depan.
“Kami harus menganalisis semua metrik yang menciptakan peluang untuk
kesuksesan jangka panjang,” katanya pada sesi wawancara media di Jakarta,
Selasa 17 Maret 2025.

Pada aspek bisnis, PMI,
yang merupakan induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), berupaya
untuk menciptakan dan menghadirkan pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan rokok
bagi para perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk
tembakau. Langkah itu dilakukan lewat kehadiran produk tembakau inovatif bebas
asap.

Pada aspek operasional
bisnis, PMI mendorong semua unit usahanya untuk memiliki dan menggunakan energi
bersih. Pada saat bersamaan, PMI juga berupaya meminimalisir polusi air lewat
efisiensi dan daur ulang dalam melakukan aktivitas usahanya. Dia mencontohkan,
Sampoerna memiliki rekam jejak manufaktur yang unggul. Sampoerna tidak hanya
mempertahankan tingkat produksi tetapi juga praktik operasional yang
berkelanjutan.

“Kami berinvestasi dalam teknologi hemat energi dan
memastikan bahwa energi yang kami gunakan berasal dari sumber yang lebih baik.
Hal yang sama berlaku untuk penggunaan air di mana kami meminimalkan polusi air
dan meningkatkan efisiensi air,” jelasnya.

Pria asal Polandia itu melanjutkan bahwa pada aspek
sumber daya manusia (SDM) atau karyawan, PMI berinvestasi untuk membantu
karyawan memahami teknologi termasuk kecerdasan buatan (artificial
intelligence
/AI). Dengan cara itu, PMI memastikan karyawan mengikuti tren
kemajuan teknologi sekaligus melihat peluang-peluang baru.

Secara khusus Jacek memuji Sampoerna yang saat ini telah
mengirimkan sekitar 70 talenta terampil dan menjabat posisi strategis di
perusahaan terafiliasi PMI di seluruh dunia. “Mereka adalah
individu-individu yang berkualifikasi tinggi, bukan pekerja tingkat
pemula,” paparnya.

Tidak berhenti pada karyawan, lanjut Jacek, Sampoerna
menjangkau lebih jauh untuk memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat
luas, termasuk pengusaha UMKM, melalui Sampoerna Retail Community (SRC) yang
membina dan mendampingi lebih dari 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia.

Selain itu, ada juga Sampoerna Entrepreneurship Training
Center (SETC) yang dapat membantu pengusaha UMKM mengembangkan usahanya. SETC
telah mendampingi lebih dari 97.000 UMKM dari seluruh Indonesia. “Saya
percaya keberlanjutan berarti turut memastikan sumber daya manusia berkembang
dengan kecepatan yang sama dengan perubahan di sekitar kita. Pada akhirnya,
keberlanjutan harus masuk akal bagi bisnis. Jika tidak, keberlanjutan tidak
akan bertahan lama,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Sampoerna, Ivan
Cahyadi, menambahkan bahwa pilar kedua Falsafah Tiga Tangan yang dipegang teguh
oleh Sampoerna ialah memberikan manfaat bagi karyawan, mitra bisnis, dan
pemegang saham. Berpijak pada falsafah itu, Sampoerna tidak hanya membantu
karyawan berkembang tetapi juga seluruh rantai pasok perusahaan ikut tumbuh.

“Di Sampoerna, kami bermitra dengan 22.000 petani
tembakau dan cengkih, dan kami mengelola seluruh rantai pasokan, hingga apa
yang baru saja disebutkan oleh Jacek Olczak, yakni SRC, yang berada di garis
depan. Ini adalah inti dari bisnis kami. Sampoerna secara langsung atau tidak
langsung mempekerjakan lebih dari 90.000 orang,” jelasnya.

Ivan menjelaskan bahwa Sampoerna juga meraih sertifikat Top
Employer
di Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut. Ia menyebutkan
bahwa Sampoerna memiliki program untuk merekrut karyawan dan membantu mereka
berintegrasi ke dalam budaya perusahaan. Selanjutnya, perusahaan fokus
mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan, dengan
penekanan pada pengajaran keterampilan masa depan.

“Untuk memfasilitasi hal ini, kami mengirim karyawan
kami untuk bekerja di luar Indonesia guna berkontribusi pada perusahaan induk
kami, PMI. Saat ini, kami memiliki sekitar 70 orang yang bekerja di afiliasi
PMI, dan kami juga mendatangkan orang-orang dari seluruh dunia ke Sampoerna
untuk berbagi pengetahuan,” jelasnya.

Ivan melanjutkan bahwa Sampoerna juga membantu karyawan
yang hendak memasuki masa pensiun dengan pelatihan termasuk cara merintis
usaha. Berkat program itu, banyak karyawan Sampoerna khususnya para pelinting
atau ibu-ibu yang bekerja di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) mampu membuka
usaha setelah pensiun. “Ini bukan hanya tentang bekerja dengan kami. Saat karyawan
kami akan pensiun, kami membimbing Anda untuk terus maju dan berkembang, baik
sebagai karyawan maupun pengusaha UMKM. Komitmen kami mencakup dari petani
hingga masyarakat. Inilah cara Sampoerna berkontribusi bagi Indonesia,”
imbuhnya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Continue Reading

Populer Sepekan