Connect with us

Ekonomi Bisnis

Voice x AI Hadirkan Tren Baru dalam Dunia Bisnis

Published

on

Image

Seiring dengan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), cara menjalankan bisnis mulai mengalami transformasi yang signifikan. Jika sebelumnya data untuk melatih AI umumnya berupa teks atau gambar, kini perhatian beralih ke suara atau voice sebagai sumber data potensial yang dapat dimanfaatkan secara efektif. Artikel ini akan membahas potensi suara sebagai data serta cara penggunaannya dalam dunia bisnis di era AI.

Mengapa “Voice x AI” Menarik Perhatian Saat Ini?

Kemunculan Generative AI menandai gelombang keempat dari perkembangan AI yang disebut sebagai revolusi baru. Bukan hanya tren sementara, revolusi ini diperkirakan akan bertahan lama, layaknya internet atau smartphone.

Dibandingkan dengan data teks atau gambar, penggunaan dan manfaat suara dalam AI belum begitu dikenal. Namun, ada berbagai teknologi canggih seperti pengubahan voice-to-text otomatis, peringkasan percakapan, dan analisis emosi dari isi percakapan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, kita bisa meningkatkan produktivitas dan mengubah percakapan menjadi aset big data untuk analisis AI.

Ketika teknologi pengenalan suara semakin meluas, perubahan pun dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat ini kita umumnya mengoperasikan komputer dengan keyboard dan mouse atau menggunakan ponsel dengan layar sentuh. Namun, dengan semakin tingginya akurasi pengenalan suara, kebutuhan akan antarmuka berbasis suara (Voice User Interface atau VUI) seperti smart speaker juga meningkat. VUI memungkinkan input suara yang lebih cepat dan efisien, serta waktu operasional yang lebih singkat.

Selain itu, diperkirakan penggunaan suara dalam menyampaikan informasi akan semakin meningkat. Saat ini, informasi yang dihasilkan oleh AI biasanya disajikan dalam bentuk teks atau grafik, yang mudah dipahami namun memerlukan fokus visual. Sebaliknya, dengan menggunakan suara, kita dapat mendengarkan informasi secara multitasking atau sambil melakukan aktivitas lain. Meski otak harus tetap memproses isi informasi tersebut, indra penglihatan, tangan, dan kaki tetap bebas, sehingga meningkatkan efisiensi waktu dan diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas.

Potensi Data Suara di Era AI

Selama ini, data bisnis lebih sering berbentuk teks atau gambar, misalnya dalam bentuk email atau dokumen. Namun, penelitian menunjukkan bahwa setiap harinya, orang menghabiskan sekitar 6 jam untuk berbicara, termasuk dalam pertemuan bisnis. 

Percakapan antara pelanggan dan tim terkait sering kali mengandung informasi penting yang mendukung proses negosiasi atau keputusan bisnis. Namun, mencatat percakapan ini dengan lengkap dapat memakan waktu dan sulit dilakukan tanpa adanya bias.

Dengan merekam percakapan dan menganalisisnya menggunakan AI, kita dapat mengubah percakapan tersebut menjadi catatan yang otomatis terstruktur. AI mampu memisahkan percakapan berdasarkan topik dan menunjukkan perubahan emosi, sehingga informasi dapat disampaikan secara akurat dan efisien.

Selain itu, teknologi ini bisa menganalisis dan memvisualisasikan cara bicara seseorang. Misalnya, kita bisa melihat bagaimana reaksi orang lain terhadap topik yang dibicarakan tanpa harus repot merangkum atau menganalisis sendiri. Dengan bantuan data suara dan AI, komunikasi bisa menjadi lebih baik.

Dengan menggunakan AI untuk menganalisis percakapan, kita bisa mengatasi masalah di mana tidak jelas apa yang dibicarakan antara pelanggan dan agent. Dalam jangka panjang, data suara yang terkumpul juga bisa diolah menjadi big data.

Namun, penting untuk diingat bahwa hanya merekam suara saja tidak cukup untuk menggunakan AI. Di call center, meskipun merekam percakapan pelanggan sudah menjadi hal biasa, data rekaman itu harus diubah menjadi bentuk yang bisa dipahami oleh AI.

Dengan menggunakan mesin pengenalan suara, kita bisa mengubah percakapan menjadi teks. Kemudian, informasi ini bisa dihubungkan dengan analisis gaya bicara dan emosi serta data dari sistem lain. 

Dengan cara ini, kita bisa memecahkan masalah “black box” di mana informasi lengkap seperti “siapa yang berbicara, kapan, dalam konteks industri apa, dengan siapa, tentang apa, cara bicaranya seperti apa, dan hasilnya,” yang semuanya bisa diubah menjadi data terstruktur yang siap digunakan oleh AI.

Black Box Problem dalam komunikasi bisnis

Contoh Penggunaan Voice x AI dalam Dunia Bisnis

Suara dan AI memiliki potensi yang besar untuk memperkuat penjualan, pemasaran, serta pelatihan karyawan.

Manfaat Voice x AI untuk Sales

Dengan merekam percakapan saat negosiasi bisnis dan layanan pelanggan, kita bisa menggunakan AI untuk menganalisis berbagai aspek dari percakapan tersebut. Misalnya, kita dapat melihat seberapa cepat orang berbicara, seberapa sering mereka berbicara dibandingkan dengan lawan bicara, intonasi suara, jumlah keheningan, dan lain-lain. Dengan informasi ini, kita bisa meningkatkan skrip pelatihan dan teknik negosiasi berdasarkan gaya berbicara dari para sales dengan performa tinggi. Ini akan membantu meningkatkan keterampilan seluruh tim sales.

Selain itu, dengan mengumpulkan dan menganalisis data suara, kita bisa menemukan pola yang berguna. Misalnya, kita bisa mengetahui bahwa “di industri ini, lebih mudah untuk mendapatkan perhatian pelanggan jika kita menelepon pada waktu tertentu di hari tertentu.” Dengan informasi ini, kita bisa mengatur waktu yang lebih efektif untuk berkomunikasi.

Namun, agar data suara ini bisa digunakan secara maksimal dalam aktivitas sales, penting untuk menunjukkan manfaatnya kepada tim. Jika staf merasa bahwa penggunaan pengenalan suara dapat menghemat waktu dalam membuat notulen dan laporan, mereka akan lebih termotivasi untuk menggunakannya. Dengan memperkenalkan sistem yang memungkinkan mereka merasakan manfaat dari data suara, kita bisa mendorong penggunaan suara dalam aktivitas penjualan secara lebih efektif.

Manfaat Voice x AI untuk Product Development dan Marketing

Sebelumnya, untuk mendengarkan langsung suara pelanggan, perusahaan B2B biasanya harus menghadiri pertemuan bisnis, sedangkan perusahaan B2C sering menggunakan metode seperti wawancara kelompok atau tes pasar. Metode-metode ini memerlukan banyak usaha dan biaya.

Sejak internet menjadi umum untuk aktivitas belanja, pengumpulan suara pelanggan melalui survei atau wawancara telah menjadi lebih mudah, tetapi masih ada tantangan. Banyak dari metode ini hanya menghasilkan data dalam bentuk teks, sehingga sulit untuk benar-benar menangkap “perasaan sebenarnya” atau “nuansa” dari apa yang diinginkan pelanggan.

Dengan menyimpan suara pelanggan sebagai “data suara,” perusahaan dapat mengumpulkan informasi yang lebih kaya, seperti kepribadian, nuansa, urgensi, dan emosi pelanggan, tanpa memerlukan banyak usaha. Data ini dapat diolah secara otomatis dan real-time, menjadikannya sebagai big data yang bisa digunakan untuk pengembangan produk dan strategi pemasaran yang lebih efektif.

Beberapa bank besar sekarang sudah mulai mengumpulkan semua percakapan di call center mereka sebagai big data. Mereka memanfaatkan informasi ini untuk menawarkan layanan yang lebih sesuai dan menyusun strategi pemasaran yang lebih baik. Dulu, call center sering dianggap sebagai “cost centers,” tetapi dengan memanfaatkan suara pelanggan sebagai data dan menggunakan AI, call center bisa berfungsi sebagai “sales centers” atau “marketing centers,” menjadi titik interaksi penting dengan pelanggan yang dapat menghasilkan keuntungan.

Manfaat Voice x AI untuk Human Resources Development & Management

Dalam pengembangan sumber daya manusia atau karyawan, terdapat dua tantangan utama: perbedaan dalam keterampilan pengajaran dan kesulitan dalam memberikan umpan balik yang konkret. Data suara bisa sangat membantu dalam mengatasi kedua masalah ini.

Perbedaan dalam keterampilan pengajaran: Kita bisa menggunakan AI untuk menganalisis percakapan dari karyawan yang memiliki kemampuan mengajar yang baik. Misalnya, seorang atasan yang disukai anak buahnya cenderung “mendengarkan sampai selesai tanpa memotong pembicaraan” dan “berbicara dengan kecepatan yang sama dengan lawan bicara.” Dengan analisis ini, kita bisa memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan keterampilan mengajar. Informasi ini bisa dibagikan dan disimpan sebagai pengetahuan, sehingga seluruh perusahaan dapat meningkatkan kemampuan pengajaran mereka.

Kesulitan dalam memberikan umpan balik yang konkret: Sebelumnya, feedback yang diberikan sering kali bersifat umum, seperti “bicara lebih pelan” atau “dengarkan baik-baik.” Namun, dengan menggunakan AI suara, kita bisa memberikan instruksi yang lebih spesifik, seperti “berapa banyak kata yang harus diucapkan per detik” atau “berapa lama sebaiknya mendengarkan pembicaraan.” Ini memungkinkan pelatihan yang lebih terukur dan konkret.

Selain itu, analisis cara berbicara juga memungkinkan karyawan untuk melihat data mereka sendiri, membandingkannya dengan karyawan yang berkinerja tinggi, dan menemukan area yang perlu diperbaiki. Ini mendorong proses “pelatihan diri” atau self-coaching. Dengan meningkatnya efisiensi dalam pengembangan sumber daya manusia dan adanya pelatihan diri, beban pengembangan di kalangan manajemen menjadi lebih ringan. Mereka bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk meningkatkan manajemen organisasi secara keseluruhan atau meningkatkan keterampilan pribadi mereka. Semua upaya ini akan berdampak langsung pada peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Dalam masyarakat yang semakin bergantung pada AI, perusahaan perlu memahami pentingnya mengumpulkan dan menganalisis data suara sebagai aset berharga. Dengan melakukan ini, perusahaan bisa membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data, yang dikenal sebagai pengelolaan berbasis data (data-driven management).

Dulu, perusahaan lebih fokus pada aset fisik seperti uang dan properti. Namun, di era AI ini, aset yang tidak terlihat seperti data dari gambar, teks, dan suara menjadi sangat penting. Data ini bisa menentukan daya saing perusahaan di pasar.

Perusahaan perlu menyadari bahwa komunikasi sehari-hari memiliki nilai yang signifikan. Dengan menganggap komunikasi sebagai aset dan membangun budaya pengumpulan data, perusahaan akan mampu meningkatkan daya saing mereka di pasar. Hal ini sejalan dengan tren di dunia bisnis, di mana memanfaatkan data secara efektif bisa membantu meningkatkan kinerja dan produktivitas tim, termasuk dalam konteks layanan pelanggan atau customer service dan penjualan.

MiiTel: AI Analytics for Voice Communication

Kami memperkenalkan MiiTel, inovasi teknologi AI Analytics yang mampu menganalisis performa komunikasi telepon dan meeting Anda secara otomatis. Dengan MiiTel, miliki recording, transkripsi, notulen, dan analisis performa komunikasi secara otomatis.

Klaim demo gratis MiiTel sekarang dengan klik di sini.

Image

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Continue Reading

Ekonomi Bisnis

Meningkatkan Kompetensi Loading Master Bersama Port Academy

Published

on

Port Academy menyelenggarakan Diklat Loading Master, sebuah pelatihan yang bertujuan meningkatkan keterampilan tenaga kerja di sektor maritim. Program ini dilaksanakan pada Desember 2024 secara offline di Jakarta, memberikan fleksibilitas bagi peserta dari berbagai lokasi. Pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan terkait perencanaan operasi muatan, pengelolaan risiko, komunikasi efektif, dan kepatuhan terhadap regulasi industri. Lulusan akan mendapatkan sertifikat resmi yang diakui, meningkatkan kredibilitas profesional mereka di sektor pelabuhan.

Sebagai upaya mendukung pengembangan tenaga kerja kompeten di sektor maritim, Port Academy kembali menyelenggarakan Diklat Loading Master. Pelatihan ini dirancang untuk mempersiapkan para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dalam pengelolaan muatan, khususnya di terminal-terminal pelabuhan, serta memastikan kelancaran operasional bongkar muat.

Kegiatan ini akan dilaksanakan secara offline di Jakarta pada bulan Desember, memberikan fleksibilitas bagi peserta dari berbagai lokasi. Diklat Loading Master ini terbuka untuk profesional maritim, operator terminal, serta pihak terkait yang ingin meningkatkan kompetensi mereka sesuai standar industri.

Fokus pada Keterampilan Loading Master

Seorang Loading Master memiliki peran krusial dalam mengawasi proses muatan dan bongkar muat di terminal pelabuhan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan. Tugas mereka tidak hanya memastikan keselamatan muatan, tetapi juga mengoordinasikan seluruh pihak terkait, termasuk kapal, operator terminal, dan perusahaan logistik.

Diklat Loading Master - Port Academy 

Melalui Diklat Loading Master ini, peserta akan mempelajari berbagai aspek, seperti:

Perencanaan Operasi Muatan: Menentukan prosedur aman dan efisien dalam bongkar muat.Pengelolaan Risiko: Mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko selama proses operasi.Komunikasi Efektif: Meningkatkan koordinasi dengan pihak kapal, terminal, dan stakeholder lainnya. Kepatuhan Regulasi: Memastikan semua aktivitas sesuai dengan standar keamanan nasional dan internasional.

Sertifikasi Profesional

Peserta yang mengikuti pelatihan ini hingga selesai akan mendapatkan sertifikat resmi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Sertifikasi ini dapat meningkatkan kredibilitas profesional di industri maritim dan membuka peluang karir yang lebih luas.

 Program ini dirancang agar tetap interaktif dan memberikan pengalaman belajar yang optimal. 

Komitmen Port Academy

Sebagai lembaga pelatihan terkemuka, Port Academy terus berkomitmen menghadirkan program-program pelatihan berkualitas untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja maritim Indonesia. Program ini juga menjadi bagian dari misi Port Academy dalam mendukung kemajuan industri maritim nasional.

Pendaftaran

Diklat Loading Master - Port Academy 

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi situs resmi Port Academy atau hubungi tim kami melalui kontak yang tersedia. Jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dalam Diklat Loading Master dan menjadi bagian dari tenaga kerja maritim yang kompeten dan profesional.

Dengan pelatihan ini, diharapkan lulusan Diklat Loading Master mampu memberikan kontribusi maksimal dalam mendukung kelancaran operasional pelabuhan dan mendongkrak performa industri maritim nasional.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Continue Reading

Ekonomi Bisnis

3 Tips Menyalakan Lampu Saat Tidak Berada di Rumah

Published

on

Bagi banyak orang, liburan atau perjalanan panjang sering kali menjadi saat yang menggembirakan. Namun, ada satu hal yang sering kali mengkhawatirkan, yaitu bagaimana menjaga rumah tetap aman, terutama dari ancaman pencurian. Salah satu langkah penting adalah memastikan rumah tetap terlihat “berpenghuni” dengan menyalakan lampu di malam hari. Tapi, bagaimana caranya supaya lampu tetap menyala tanpa harus mengorbankan banyak energi atau bahkan risiko kebakaran?

Berikut ini adalah beberapa tips cerdas untuk menyalakan lampu saat Anda tidak berada di rumah, tanpa mengorbankan kenyamanan maupun keamanan.

1. Menyalakan Lampu Utama yang Tepat

Alih-alih menyalakan seluruh lampu di rumah, lebih baik fokus pada lampu utama yang paling terlihat dari luar, seperti lampu halaman depan atau lampu yang menerangi tangga di rumah bertingkat. Lampu ini akan cukup untuk memberi kesan bahwa rumah masih dihuni, tanpa harus membiarkan semua lampu menyala terus-menerus.

Penting juga untuk memastikan area-area yang terekam oleh kamera pengawas (CCTV) memiliki pencahayaan yang baik. Pastikan lampu utama dapat menerangi area teras, kamar, atau tangga agar jika ada aktivitas mencurigakan, benda atau orang yang terdeteksi kamera tetap terlihat jelas.

2. Menggunakan Lampu Sensor yang Hemat Energi

Lampu sensor kini hadir dengan berbagai pilihan yang canggih dan sangat efisien. Ada dua jenis utama yang bisa Anda pilih, yaitu lampu sensor cahaya yang otomatis menyala ketika gelap dan lampu sensor gerak yang menyala saat mendeteksi pergerakan di sekitarnya. Dengan teknologi ini, lampu hanya menyala saat diperlukan, mengurangi pemborosan energi.

Bentuk lampu sensor sangat beragam, mulai dari lampu LED hingga model stick yang bisa dipasang di dinding. Beberapa jenis lampu sensor bahkan dapat diatur melalui aplikasi smartphone, memberikan kenyamanan tambahan. Anda hanya perlu memastikan bahwa Anda memiliki stopkontak yang sesuai dan bohlam yang kompatibel dengan jenis lampu pintar ini.

3. Menggunakan Saklar Lampu Pintar

Image

Ingin kendali penuh atas lampu di rumah tanpa harus terikat dengan saklar konvensional? Saklar lampu pintar bisa jadi solusi yang sangat tepat. Dengan saklar pintar, Anda dapat menyalakan atau mematikan lampu dari mana saja, bahkan sebelum Anda tiba di rumah.

Saklar pintar biasanya terhubung dengan aplikasi di ponsel Anda seperti Tuya atau SmartLife, dan juga kompatibel dengan asisten suara seperti Alexa atau Google Assistant. Beberapa model bahkan dilengkapi dengan fitur tambahan seperti proteksi terhadap kelebihan daya listrik dan desain minimalis yang meningkatkan estetika rumah.

Rekomendasi Produk Saklar Lampu Pintar

Image

evomab Saklar Lampu Touch 1 & 3 Tombol IoT Smart Home


Saklar pintar ini hadir dengan desain minimalis dan panel touchscreen yang memudahkan pengoperasian. Produk ini dapat dihubungkan dengan aplikasi seperti Tuya dan SmartLife, serta kompatibel dengan asisten suara seperti Alexa, Google Assistant, dan SmartThings. Dengan proteksi terhadap kelebihan daya listrik dan bahan tahan api, saklar ini tidak hanya menawarkan kemudahan, tetapi juga keamanan.

Fitur unggulan lainnya adalah tombol saklar dengan LED yang tetap terlihat meskipun dalam kondisi gelap, serta kemampuannya untuk terhubung dengan perangkat pintar lain di rumah Anda. Saklar ini sangat ideal untuk Anda yang menginginkan kemudahan dalam pengoperasian lampu, serta untuk menciptakan nuansa rumah yang lebih modern dan mewah.

Image

Dengan menggunakan saklar pintar, Anda bisa memprogram kapan lampu menyala atau mati sesuai dengan kebutuhan, atau mengatur jadwal menyalakan lampu di waktu-waktu tertentu, sehingga rumah tetap aman meski Anda sedang tidak ada di sana.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Continue Reading

Ekonomi Bisnis

Mengenal Jed McCaleb, Otak di Balik Stellar (XLM) dan Perjalanan Kariernya

Published

on

Dalam dunia cryptocurrency, nama Jed McCaleb tak asing lagi. Sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di industri ini, McCaleb dikenal sebagai founder Stellar (XLM) sekaligus salah satu pengembang awal Ripple (XRP). Kontribusinya yang inovatif di dunia blockchain telah membawa dampak besar pada teknologi keuangan global, terutama dalam menciptakan sistem pembayaran yang lebih inklusif dan efisien.

Namun, perjalanan McCaleb di dunia kripto tak selalu mulus. Dari mendirikan Mt. Gox hingga membangun Ripple dan akhirnya menciptakan Stellar, McCaleb membuktikan bahwa inovasi selalu hadir bahkan setelah menghadapi tantangan besar.

Awal Karier dan Perjalanan di Dunia Blockchain

Sebelum mendalami blockchain, McCaleb memiliki latar belakang di bidang teknologi. Pada awal 2000-an, ia menciptakan eDonkey, program berbagi file peer-to-peer yang sempat populer. Namun, ketertarikannya pada blockchain muncul saat ia terlibat dengan Ripple Labs pada 2012.

Sebagai salah satu pendiri Ripple, McCaleb memainkan peran penting dalam menciptakan sistem pembayaran berbasis blockchain yang kini menjadi salah satu kripto terbesar di dunia. Meski begitu, pada 2013 ia memutuskan meninggalkan Ripple karena perbedaan visi, lalu mendirikan Stellar dengan tujuan menciptakan sistem keuangan global yang lebih inklusif, terutama untuk masyarakat di negara berkembang.

Mengapa Stellar (XLM) Berbeda dari Ripple (XRP)?

Stellar (XLM) dirancang untuk menjadi jaringan pembayaran lintas batas yang lebih terjangkau dan inklusif dibandingkan Ripple (XRP). Sementara Ripple lebih fokus pada penyelesaian pembayaran antar bank besar, Stellar bertujuan untuk menjangkau individu dan bisnis kecil, terutama di negara-negara berkembang. 

Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, Stellar memungkinkan transfer uang antar negara dengan biaya rendah dan waktu yang sangat cepat. Ini menjadikan Stellar sebagai alternatif yang menjanjikan untuk sistem pembayaran tradisional yang seringkali memerlukan biaya tinggi dan waktu proses yang lama.

Pengaruh McCaleb terhadap Harga XRP dan XLM

Sebagai pendiri Ripple, McCaleb memberikan fondasi teknologi yang kuat untuk kesuksesan harga XRP. Meski kini tak lagi terlibat langsung, kontribusinya tetap menjadi bagian penting dari perkembangan Ripple di pasar global.

Di sisi lain, Stellar (XLM), proyek yang sepenuhnya dipimpin McCaleb, terus menarik perhatian investor. Fokus Stellar pada inklusivitas dan efisiensi menjadikannya salah satu proyek blockchain yang paling menjanjikan. Harga XLM pun sering kali dipengaruhi oleh perkembangan baru dalam proyek ini, memberikan peluang menarik bagi para investor yang ingin mendukung solusi keuangan global berbasis blockchain.

Secara umum, baik itu XLM maupun XRP, keduanya menawarkan peluang investasi yang menarik. Trading aset kripto seperti XLM dan XRP kini lebih mudah dan aman bersama Bittime, platform terpercaya yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan investasimu. Daftar Bittime sekarang dan nikmati transaksi cepat, biaya rendah, dan fitur unggulan yang membantu kamu mengelola portofolio dengan lebih efektif.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Continue Reading

Populer Sepekan