Connect with us

Daerah

Bebas dari Lapas Perempuan Palembang, Selebgram Lina Mukherjee Keluar Menggunakan Baju dan Anting Buatannya Sendiri Selama di Lapas 

Published

on

PALEMBANG, suarajurnal.co – Selebgram Lina Mukherjee, akhirnya bisa menghirup udara segar, usai dirinya bebas setelah menjalani hukuman penjara di Lapas Perempuan Kelas II Palembang, atas perkara informasi dan transaksi elektronik (ITE), pada Rabu (20/11/2024).

Senyum sumringah terpancar dari wajah manis Lina Mukherjee, saat keluar dari Lapas Perempuan dengan menggunakan dres unggu warna favoritnya.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Palembang, Desi Andriyani mengatakan, hari ini warga binaan Lapas Perempuan kelas II Palembang bernama Lina Mukherjee bisa bebas.

“Sebelumnya Lina Mukherjee menjalani pidana di lapas atas perkara informasi dan transaksi elektronik berdasarkan putusan pengadilan tinggi Palembang dengan vonis 2 tahun kurungan penjara, denda Rp 250 juta subsider 3 bulan penjara.

Pada hari ini adalah hari kebebasan untuk Lina Mukherjee, ini sudah dihitung, tidak ada keterlambatan bahwa hari ini dinyatakan bisa menjalani pembebasan bersyarat.

Dan pembebasan bersyarat itu bisa didapatkan oleh seluruh warga binaan yang sudah memenuhi syarat,” paparnya, kepada pikiran rakyat Sumsel.

Lanjut Desi menuturkan, Lina Mukherjee mendapat remisi 2 bulan 15 hari. Karena sudah berkelakuan baik dan mengikuti semua kegiatan pembinaan yang ada di lapas baik pembinaan kepribadian maupun pembinaan kemandirian.

“Lina Mukherjee banyak membuat karya, seperti baju yang dipakai hari ini hasil karya sendiri, anting yang dipakai juga karyanya sendiri.

Selain itu membuat kerajinan tangan kalung, bisa make up sendiri. Hari ini Lina Mukherjee ingin tampil dengan karya buatannya sendiri.

Termasuk kerajinan yang ada dimeja ini semua buatannya. Bahkan yang sempat viral, itu diberi nama bantal Lilu, itu sudah banyak yang terjual,” bebernya lagi.

Pada kesempatan itu, Desi mengungkapkan, setelah Lina Mukherjee keluar diharapkannya bisa berkembang lagi karirnya, bisa menjadi lebih baik lagi dan terhindar dari pelanggaran secara tidak sengaja yang dilakukannya sebelumnya.

Sementara itu, Lina Mukherjee mengatakan, selama berada di Lapas selama 1 tahun enam bulan banyak pengalaman yang didapatnya.

“Ada teman-teman yang mengajari menjahit, merajut jumputan dan lain-lain.

Jadi banyak sekali kegiatan termasuk membuat bantal. Jadi ke depan kalau sudah belajar itu bisa bermanfaat bisa buka usaha bisa lebih positif ke depannya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Lina mengungkapkan, sebelum masuk lapas dia biasanya suka travelling.

“Setelah masuk Lapas tidak bisa ngapa-ngapain, tapi banyak aktivitas.

Biasanya aku joget kalau treveling, di dalam lapas aku merajut, membuat bantal,membuat aksesoris. Karena ada aktivitas, yang awalnya kepikiran karena banyak kegiatan jadi tidak stres,” ucapnya.

Ketika ditanya awak media, tentang perasaannya usai bisa bebas dari Lapas, Lina Mukherjee menuturkan, antara senang, kaget, apa benar bebas tapi seperti belum percaya.

“Tapi saya senang banget karena bisa ketemu fans, keluarga teman-teman dan bisa melihat dunia dan bisa melihat laki-laki,” ucapnya, tersenyum.

“Setelah bebas, untuk pertama pengen kulineran khas Palembang. Kita pengen makan makanan Palembang karena di dalam cuman kenal pempek, model. Jadi pengen lebih explore makanan Palembang dan jalan-jalan lihat Ampera lagi,” tuturnya.

“Yang ingin ajak podcast, endorse ada undangan TV. Untuk ada kerja sama yang ingin lanjut lagi, Alhamdulillah sudah banyak yang menawarkan lagi,” katanya.

Ketika ditanya awak media lagi, terkait kondisi selama di dalam Lapas, Lina mengungkapkan, Alhamdulillah perlakuan petugas di dalam baik.

“Kita diperlakukan dengan sangat manusiawi, makanannya enak, buktinya saya makin gemuk. Happy, bunda Desi dan pegawai di sini semua baik-baik,” ucapnya.

Setelah dari sini, sambung Lina, dirinya menyebutkan akan langsung ke Jakarta dulu karena ada syuting di TV dan undangan podcast.

“Setelah itu baru ke Kalimantan, keluarga saya sudah tidak sabar untuk ketemu mau selebration di kampung,” paparnya.

“Untuk makan, pasti makan makanan yang bagus, makan yang sopan, yang pasti yang halal dan ada label dari MUI. Pastinya sudah kapok dengan kejadian sebelumnya,” ucapnya.

Menurutnya, berada di dalam Lapas ini jadi pelajaran dan pengalaman berharga.

“Yang paling penting saya dapat, biasanya saya boros di luar.

Tapi saat berada didalam Lapas di sini uang sangat bermanfaat, kita harus hemat. Pengalaman bertemu dengan orang-orang yang banyak, saya berada di kamar yang berisi 40 orang, padahal biasa di hotel bintang 5, tapi saat prodeo sangat terasa berbeda,” beber Lina.

Ke depan, ia berharap semoga bisa bekerja sama dan membantu marketing promosi produksi warga binaan.

“Pesan untuk teman-teman yang masih di dalam Lapas, ketika kita masuk sini bukan berarti kita orang yang tidak benar. Tapi kita akan menjadi lebih baik. Jadi tidak usah putus asa, pasti ke depannya akan mendapat rezeki dari Allah lebih banyak lagi,” ungkapnya.

Ketika ditanya rencana ke depan, Lina Mukherjee menuturkan, dia memiliki akses yang bisa mewawancarai artis India.

“Saya harus bisa lebih glowing lagi, bisa ada bisnis yang bisa mengajak banyak orang bekerja, bisa bermanfaat untuk karyawan. Kita harus bisa membuktikan kalau sekolah di sini, kita dapat ilmu yang banyak sekali. Bisa menjadi manusia yang lebih baik dan bisa menjadi manusia yang lebih bermanfaat,” tutupnya. (Abs)

Editor: Donni

Daerah

Dinkes Prabumulih Lakukan Studi Tiru ke Kanwil Kemenkumham Sumsel, Bangun ZI dan Peningkatan Pelayanan Publik

Published

on

PALEMBANG, suarajurnal.co – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sumatera Selatan menerima kunjungan dari Dinas Kesehatan kota Prabumulih, dalam rangka studi tiru terkait pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta peningkatan pelayanan publik. pada Selasa (3/12).

Kedatangan tim dari Dinas Kesehatan kota Prabumulih ini disambut langsung oleh Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sumsel, Sigit Setiawan, bersama Tim Reformasi Birokrasi Kanwil Kemenkumham Sumsel.

Kasubbag Hukum, Kepegawaian, Umum dan Humas, Lisa Fitri menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan yang hangat dan berharap kunjungan ini bisa memberikan wawasan serta pengetahuan tentang pembangunan ZI yang dapat diterapkan di instansi mereka, guna meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Sigit Setiawan dalam kesempatan tersebut menjelaskan, bahwa pembangunan ZI merupakan langkah awal dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang bertujuan untuk mewujudkan good governance melalui birokrasi yang bersih dan akuntabel.

Menurutnya, untuk mencapai tujuan itu, diperlukan kerja keras serta komitmen dari seluruh pegawai dalam menjalankan proses reformasi demi meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik.

Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan dari Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat, Reformasi Birokrasi, dan Teknologi Informasi, Hamsir. Ia mengungkapkan, bahwa dalam pembangunan ZI, sangat penting untuk memperhatikan kelengkapan data dukung serta proses penilaian lapangan. Selain itu, strategi pembangunan dan inovasi pelayanan juga menjadi kunci keberhasilan, termasuk dalam menciptakan perubahan nyata (before and after) yang berujung pada predikat WBK.

Peserta kunjungan studi tiru ini terdiri dari lima orang perwakilan Dinas Kesehatan kota Prabumulih, tiga orang dari UPTD Puskesmas kota Prabumulih, satu orang dari UPTD Balai Kesehatan Paru Prabumulih, dan satu orang dari UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah. Setelah sesi penjelasan, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa unit kerja dan fasilitas pelayanan yang ada di Kanwil Kemenkumham Sumsel.

Dengan adanya studi tiru ini, diharapkan Dinas Kesehatan kota Prabumulih dapat mengadopsi berbagai inisiatif dan strategi yang telah diterapkan di Kanwil Kemenkumham Sumsel dalam upaya pembangunan Zona Integritas, serta menerapkannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di sektor kesehatan. (**)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

Hadiri Acara Pembekalan Kewirausahaan Disnakertrans Prabumulih, Cak Arlan: Kita Minta Program Ini, Sifatnya Berkelanjutan

Published

on

PRABUMULIH, suarajurnal.co – Wali kota Prabumulih terpilih, H Arlan menghadiri acara pembekalan kewirausahaan kepada penerima bantuan hibah, sarana usaha untuk peserta pelatihan pembuatan roti/kue bagi keluarga stunting serta menjahit dengan mesin bagi penyandang disabilitas.

Kegiatan yang diadakan oleh Dinas Tenaga Kerja kota Prabumulih itu digelar di Aula Hotel Grand Nikita, pada Selasa (3/12/2024).

Cak Arlan, sapaan akrabnya menyambut baik kegiatan tersebut apalagi sangat membantu dan bermanfaat bagi penerimanya, keluarga stunting dan penyandang disabilitas.

“Cak mengajak, bekerja buat masyarakat semuanya. Khususnya, pegawai di lingkungan Pemkot Prabumulih. Mari kita sama-sama wujudkan perubahan menuju Prabumulih Makmur dan Sejahtera,” ucapnya.

Bahkan, kata dia, kegiatan seperti ini ke depan akan menjadi program Arlan – Franky, salah satu program unggulannya membantu masyarakat, khususnya keluarga stunting dan penyandang disabilitas di Prabumulih.

“Kita minta program ini, sifatnya berkelanjutan. Tidak hanya pemberian bantuan saja, tetapi harus diawasi. Sehingga, bantuan disalurkan benar-benar bermanfaat bagi penerimanya. Meningkatkan kesejahteraan keluarga stunting, dan mendorong kemandirian penyandang disabilitas,” bebernya.

Lanjutnya, ia akan berkomitmen sabagai Wali kota Prabumulih terpilih menjalankan program pro rakyat, guna mensejahterakan masyarakat Prabumulih.

“Pilkada sudah usai, mari kita bangun dan majukan Prabumulih ini,” pungkasnya. (KS)

Editor: Donni

Continue Reading

Daerah

Kontingen PWI Kota Lubuklinggau Penuh Semangat Ikuti Pembukaan Porwada ke IV di Muba

Published

on

MUBA, suarajurnal.co – Kontingen PWI kota Lubuklinggau, dengan penuh semangat mengikuti pembukaan Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwada) Sumsel ke IV yang dipusatkan di kabupaten Musi Banyuasin, Selasa (3/12/2024).

Porwada Sumsel 2024 ini diikuti semua atlet masing-masing perwakilan PWI se Sumsel dan dibuka Gubernur Sumsel yang diwakili oleh Asisten Zulkarnain, Pj Bupati Muba diwakili Sekda Apriyadi, Ketua PWI Sumsel, Kurniadi, dan Ketua PWI se Sumsel.

Ketua Pelaksana Porwada Sumsel ke IV, Intan mengatakan, bahwa peserta Porwada Sumsel ke IV diikuti sebanyak 450 Atlet se Sumsel dengan 7 cabor, Futsal, Tenis Meja, Bulu Tangkis, Catur, Export, dan Domino serta merebutkan medali 62 Emas, 62 Perak dan 62 Perunggu serta uang pembinaan. “Kami didukung 100 insan pers media,” saya ucapkan terimakasih setinggi tingginya atas dukungan Pemkab Muba,” ungkapnya.

Sementara, Ketua PWI Sumsel, Kurniadi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas semua dukungan dan suport sehingga terlaksananya Porwada Sumsel 2024. Tujuan porwada ini, menurutnya, juga sebagai ajang silatuhrahmi antar PWI se Sumsel. “Kita lakukan penjaringan atlet terbaik untuk ke Porwanas,” ujarnya.

Sementara, Asisten 3 Pemprov Sumsel, Zulkarnain mengatakan, pihaknya menyambut baik atas terselenggaranya Porwada Sumsel di Musi Banyuasin. “Kita lalui pesta demokrasi, wartawan se Sumsel telah menciptakan suasana aman dan kondusif. Dan Porwada ini menjadi ajang silaturahmi antar wartawan,” jelasnya. (**)

Editor: Donni

Continue Reading

Populer Sepekan